Rabu, 08 April 2015

Industri Senjata Amerika Serikat Terancam


Associated Press
Peluru kendali milik Amerika Serikat.
CB - Militer Amerika Serikat (AS) selama berpuluh-puluh tahun memelihara kedigdayaan melalui keberadaan peluru kendali dan teknologi networked targeting. Namun, kini negara-negara pengekspor baru senjata memiliki tawaran lebih menarik dengan harga bersaing. Hal demikian berpotensi mengancam AS dan melemahkan pengaruh Barat.
Demi memahami kondisi di atas, coba simak industri otomotif global. Hyundai Motors, perusahaan otomotif asal Korea Selatan, menjadi pesaing serius di kancah global melalui penyebarluasan teknologi, buruh murah, dan produk yang bukan terbaik, namun “cukup baik” sehingga relatif murah. Keberhasilan mereka belum nyata pada 2001. Namun, pada 2015, pasar menunjukkan bukti. Produk Hyundai laris. Proses serupa terjadi dalam industri pertahanan dunia.
Berikut beberapa contoh: Sekutu NATO seperti Turki dan Polandia tidak membeli artileri terbaru dari AS atau bahkan Jerman. Mereka melirik Samsung. Perusahaan Korea Selatan lain, Daewoo, merakit kapal pemasok AL Inggris. Korea Aerospace Industries mengekspor jet tempur TA-50 dan FA-50 ke Irak, Indonesia, dan Filipina. F-16 adalah jet tempur termurah AS; pesawat tempur baru Korea, Pakistan, dan India lebih murah 33-50% dari jet tersebut. Jika ingin lebih hemat hingga 67%, A-29 Super Tucano asal Brasil telah memenuhi standar dunia. Pesanan mendadak dari Uni Emirat Arab agaknya menandakan jet jenis itu tak lama lagi akan bertempur di langit Yaman.

Ancaman jangka panjang itu melibatkan penyebaran senjata presisi yang dapat menghantam sasaran apapun, sejauh terpantau alat. Selain ekspor Rusia dan Cina, Turki telah mulai mengekspor peluru kendali baru. Rudal antikapal Mach 3 Brahmos milik India pun memiliki pemandu berbasis GPS supercanggih. Pakistan telah melengkapi armada jet tempur JF-17 dengan rudal pembasmi radar MAR-1.
Kecakapan Amerika dalam melakukan serangan mata-mata berhasil menundukkan Irak dalam dua perang. Kini, militer Barat harus berencana menghadapi versi lain kemampuan itu.
Selain menggoyang industri pertahanan AS, maraknya keberadaan senjata berkualitas lumayan dengan harga bersaing akan menjadi ganjalan bagi diplomasi dan hubungan militer Barat dalam dua hal.
Pertama, sulit melebih-lebihkan nilai atas hubungan personal dengan militer asing yang kerap bermula lewat program pelatihan. Seperti layaknya yang terjadi di Pakistan, Mesir, dan negara lain, perwira menengah militer di kemudian hari kemungkinan dapat menjadi presiden.
Kedua, banjir pilihan di pasar global akan menyulitkan embargo senjata canggih tertentu untuk negara tertentu. Hal tersebut mengurangi pengaruh Barat di seluruh dunia. Pada dasawarsa 1990-an, suara sumbang Barat dapat memberikan dampak tertentu atas militer suatu negara. Namun, pada 2020-an, hal itu pasti dirasa ganjil.
AFP/Getty Images
Model pesawat tempur FA-50 buatan Korea Aerospace Industries dalam pameran industri pertahanan internasional di Baghdad, Irak, 7 Maret 2015.
Bagaimana reaksi AS? Teknologi. November lalu, Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel mengumumkan strategi ketiga Pentagon yang dirancang untuk mengembangkan teknologi baru sebagai kelanjutan dua strategi pertama—senjata nuklir dan peluru kendali. Pentagon berusaha mempertahankan posisinya dengan berinvestasi pada ranah seperti perang siber; komputerisasi canggih serta teknologi big data; robotika dan senjata otomatis; teknik manufaktur canggih seperti cetak 3-D; dan senjata elektromagnetis, guna mendongkrak serangan AL dan menggantikan sistem pertahanan darat.
Saat ini, strategi ketiga baru sekadar wacana. Pertanyaannya adalah apakah jika dilaksanakan, hal itu akan cukup. Negara-negara yang perusahaan swastanya harus menguasai big data dapat mengalih-pindahkan kecakapan semacam itu kepada militernya. Begitu pun cyberwarfare, seperti yang telah dipamerkan Iran dan Korea Utara. Radar pasif berteknologi komputer supercepat serta berteknologi big data mungkin dapat mengatasi teknologi “siluman” kiwari. Sementara itu, Daulah Islamiyah telah memanfaatkan drone komersial ringan, dan buku karya Peter W. Singer berjudul “Wired for War” berisi 87 negara yang memiliki program robot militer.
Barat tidak dapat menghentikan proses “Hyundai-isasi” ini, tapi akan ada beberapa variabel lain yang akan menghambat lajunya. Meski demikian, Hyundai-isasi sedang menjalar.
Pemerintah Barat memiliki sejumlah opsi kebijakan untuk menangani sejumlah ancaman militer dan diplomatis dari proses Hyundai-isasi. Tetapi, terdapat satu kepastian: Reaksi serius harus dapat melampaui urusan teknologi.




Credit  wsj.com

Houthi Sedang Susun Rencana untuk Serang Saudi


Houthi Sedang Susun Rencana untuk Serang Saudi
Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah mengaku mendapat kabar jika para pemimpin Houthi sedang merencanakan untuk melakukan serangan langsung terhadap Arab Saudi. Foto: ap
 
 
BEIRUT  (CB) - Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah mengaku mendapat kabar jika para pemimpin Houthi sedang merencanakan untuk melakukan serangan langsung terhadap Arab Saudi. Langkah ini diambil Houthi sebagai respon atas serangan bertubi-tubi yang dilakukan koalisi Teluk ke basis Houthi di Yaman.

Namun, menurut Nassralah, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (7/4/2015), sampai saat ini para pemimpin Houthi belum memutuskan apakah mereka akan melakukan serangan itu, dan kapan akan dilancarkan. Dalam pandangannya, serangan itu sangat mungkin terjadi karena Houthi memiliki kemampuan untuk melakukan hal itu.

"Sampai sekarang, kepemimpinan yang bertanggung jawab atas aksi militer di Yaman belum memutuskan apakah akan menyebrangi selat Bab-el-Mandeb (yang menghubungkan Laut Merah ke Teluk Aden) dan meluncurkan serangan terhadap Arab Saudi, meskipun  mereka memiliki kemampuan seperti itu," kata Nasrallah.

Di kesempatan yang sama, dIrinya kembali menyatakan bahwa Saudi dan sekutunya akan mengalami kekalahan yang memalukan jika terus melakukan serangan terhadap Yaman. Pemimpin Hizbullah itu menyerukan kepada Saudi untuk menghentikan serangan dan mulai menggunakan jalur diplomasi untuk menyelesaikan konflik di Yaman.

Menurutnya, pertempuran di Yaman tidak ditentukan oleh kekuatan militer, tapi oleh kekuatan rakyat. Ia meyakini, lama-kelamaan warga Yaman akan menentang pemerintahan di bawah pimpinan Presiden Abd Rabbuh Mansur Al-Hadi, dan justru berbalik mendukung Houthi.




Credit  SINDOnews

Jika Saudi Terancam, Pakistan Siap Pasang Badan


Jika Saudi Terancam Pakistan Siap Pasang Badan
Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif. Foto: al arabiya
 
 
ISLAMABAD  (CB) - Pemerintah Pakistan menegaskan pihaknya akan menjadi garda terdepan dalam melindungi Arab Saudi, jika negara tersebut mendapat ancaman serius. Hal itu disampaikan langsung oleh Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif, melalui sebuah pernyaataan yang dirilis kantornya.

"Setiap ancaman terhadap keselamatan dan keamanan Arab Saudi akan memicu respon yang kuat dari Pakistan," bunyi pernyataan Sharif tersebut, seperti dilansir Al Arabiya pada Selasa (7/4/2015).

Pernyataan itu dilontarkan Sharif paska dirinya melalukan pertemuan tingkat tinggi dengan pewakilan Gulf Cooperation Council (GCC). Dalam pertemuan itu, Sharif menyatakan hubungan Pakistan dan GCC sangatlah kuat, dan menjadi seperti sebuah kewajiban bagi Pakistan untuk turut menjaga keamanan negara anggota GCC, khususnya Arab Saudi.

"Seharusnya tidak ada ambiguitas mengenai apakah Pakistan akan siap untuk membantu jika kondisi Saudi sedang terancam," imbuhnya.
Pakistan sendiri adalah salah satu anggota dari koalisi Teluk yang dipimpin Saudi dalam melakukan serangan terhadap pemberontak di Yaman, walaupun keterlibatan mereka dalam koalisi tersebut masih menjadi perdebatan hangat di dalam negeri.

Sampai saat ini Parlemen Pakistan masih bersitegang mengenai apakah Pakistan harus terus berada dalam koalisi, dan turut melakukan serangan terhadap Yaman, atau mereka harus keluar dari koalisi tersebut.



Credit  SINDOnews

TNI Apresiasi Kerja Polisi Antiteror di Poso


alfian kartono 
Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo


JAKARTA, CB - Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Gatot Nurmantyo mengapresiasi kerja aparat kepolisian dalam menumpas kelompok radikal di Poso, Sulawesi Tengah, beberapa waktu lalu.
"Dalam rangkaian operasi kemarin, saya akui, bangga dengan Polri," ujar Gatot di kompleks Kopassus Cijantung, Pasar Rebo, Jakarta Timur pada Rabu (8/4/2015).
Di tengah perkembangan kelompok radikal yang semakin mengkhawatirkan, ujar Gator, kepolisian yang diwakili personel Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri mampu memberi tekanan terhadap pergerakan kelompok radikal bersenjata. Gatot juga mengapresiasi masyarakat setempat yang bekerja sama dalam membantu tugas-tugas kepolisian. Khususnya, memasok data tentang keberadaan kelompok radikal bersenjata tersebut.
"Saya lebih bangga ke masyarakat karena ada informasi soal Daeng Koro cs itu dari rakyat. Dia yang menginformasikan ke polisi, lalu polisi menanggapinya," ujar Gatot.
Tim Densus 88 Antiteror Polri telah menggelar operasi pada Jumat (3/4/2015) pekan lalu. Mereka terlibat baku dembak dengan selusinan orang tak dikenal di Pegunungan Sakina Jaya, Desa Pangi, Kecamatan Parigi Utara, Kabupaten Parimo, Sulawesi Tengah. Dua orang tewas dalam kontak tembak itu, yakni Daeng Koro dan Farid alias Imam.
Menurut catatan kepolisian, Daeng Koro yang merupakan mantan anggota Kostrad TNI, terlibat dalam penyebaran paham radikal hingga aksi teror berupa pembunuhan polisi, warga, perakitan bom hingga menjadi dalang kerusuhan di Poso.
Adapun Farid merupakan salah seorang teroris yang masih ke dalam daftar pencarian orang (DPO). Berdasarkan catatan kepolisian, Farid bersama sejumlah pelaku teror lain mengikuti kegiatan tadrib asykari atau kelompok bersenjata pada tahun 2013. Kelompok tersebut didirikan oleh Santoso di Poso, Sulawesi Tengah. Dari situlah aktivitas teror mereka mulai dilakukan.


Credit  KOMPAS.com

Kodam di Papua Barat Akan Selesai Dibangun Tahun Ini


alfian kartono Pangdam XVII Cenderawasih, Mayjen TNI Fransen G. Siahaan didampingi Asintel Kasdam XVII Cenderawasih, Kol Inf Immanuel Ginting dalam keterangan pers di Makodam Cenderawasih, Kamis (29/1/2015) sore.


JAYAPURA, CB – Dalam waktu dekat Pemerintah Pusat akan membentuk Komando Daerah Militer (Kodam) yang baru di Provinsi Papua Barat, terpisah dari Kodam XVII Cenderawasih Papua. Panglima Kodam XVII/ Cenderawasih, Mayjen TNI Fransen G Siahaan mengatakan pembentukan Kodam Papua Barat sudah mendapat persetujuan dari Presiden Joko Widodo.
Menurut Fransen, pembangunan Markas Kodam sedang dibangun dan diperkirakan selesai akhir 2015.
“Kodam Papua Barat, akan diberi nama Kasuari dan harapannya Panglima Kodam XVIII/ Kasuari nantinya berasal dari putra asli Papua. Saat ini ada 2 putra Papua yang berpangkat jenderal TNI dan seorang lagi berpangkat Kolonel,” jelas Fransen dihadapan peserta Musrembang Provinsi Papua Barat di Manokwari, Papua Barat, Selasa (7/4/2015).
Dijelaskan Fransen, setelah terbentuk Kodam XVIII/ Kasuari akan membawahi Komando Resor Militer (Korem) 171/ Praja Wira Tama yang berkedudukan di Sorong dan Korem 173/ Praja Wira Braja yang berkedudukan di Biak.
“Untuk pembentukan Kodim dan Koramil akan mengikuti Kodam baru ini. Saat ini kami pun sedang menyiapkan personil yang akan bertugas di Kodam Papua Barat,” ungkap Fransen.
Saat kunjungan Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jendral TNI Gatot Nurmantyo ke Manokwari, Papua Barat, beberapa waktu lalu, mengungkapkan rencana pembangunan Markas Kodam Papua Barat di lokasi Markas Kompi C dan D Kodim 1703 Manokwari di Kelurahan Arfai, Distrik Manokwari Selatan, Kabupaten Manokwari. Sementara untuk Markas Kompi C dan D Kodim 1703 Manokwari akan dipindahkan ke Distrik Warmare, Kabupaten Manokwari yang sebelumnya merupakan lahan yang diperuntukkan untuk pembangunan Markas Kodam dari Pemerintah Provinsi Papua Barat.



Credit  KOMPAS.com

Kisah Tongkat Pangeran Diponegoro


A Lost Pusaka Returned/Peter Carey/Infografik: Andriansyah Tongkat Pangeran Diponegoro


CB - Ada kejutan pada malam pembukaan pameran ”Aku Diponegoro: Sang Pangeran dalam Ingatan Bangsa, dari Raden Saleh hingga Kini” di Galeri Nasional, Jakarta, Kamis (5/2/2015). Tongkat pusaka Sang Pangeran dipulangkan dari Belanda ke Indonesia.

Pengembalian tongkat itu mengejutkan karena benda tersebut sudah 181 tahun disimpan salah satu keluarga keturunan Gubernur Jenderal Hindia Belanda Jean Chretien Baud (1833-1834). ”Saya juga tidak diberi tahu sebelumnya kalau ada penyerahan pusaka tongkat Pangeran Diponegoro pada acara pembukaan ini,” kata Kepala Galeri Nasional Tubagus ”Andre” Sukmana.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan meresmikan pembukaan pameran yang dijadwalkan berlangsung hingga 8 Maret 2015 itu. Terkait pengembalian tongkat, Anies mengucapkan terima kasih. ”Atas nama pemerintah dan rakyat Indonesia, kami berterima kasih kepada keluarga Baud yang telah menyimpan dengan baik dan memulangkan pusaka tongkat Diponegoro ini kembali ke Pulau Jawa,” katanya.

Pengembalian tongkat Diponegoro (1785-1855) juga disambut meriah para seniman, budayawan, dan pemerhati sejarah yang hadir di Galeri Nasional. Benda itu selanjutnya disimpan di Museum Nasional sebagai artefak penting milik negara dan rakyat Indonesia.

Sejarah tongkat

Bagaimana sebenarnya kisah tongkat itu? Menurut ahli sejarah Diponegoro asal Inggris, Peter Carey, tongkat tersebut diperoleh Pangeran dari warga pada sekitar tahun 1815. Tongkat itu lantas digunakan semasa menjalani ziarah di daerah Jawa selatan, terutama di Yogyakarta. Itu terjadi sebelum Diponegoro mengobarkan perang terhadap Hindia Belanda pada 1825-1830.

”Penyerahan (tongkat itu ke Indonesia) dirahasiakan sesuai permintaan keluarga yang menyimpan pusaka tongkat Diponegoro tersebut di Belanda,” kata Peter, yang juga menjadi salah satu kurator pameran, selain Werner Kraus (Jerman) dan Jim Supangkat (Indonesia).

Michiel Baud mewakili keluarga besar keturunan JC Baud menyerahkan pusaka tongkat ziarah Diponegoro kepada Anies Baswedan.

JC Baud menerima tongkat ziarah Diponegoro, yang juga disebut tongkat Kanjeng Kiai Tjokro, dari Pangeran Adipati Notoprojo. Notoprojo adalah cucu komandan perempuan pasukan Diponegoro, Nyi Ageng Serang.

Notoprojo dikenal sebagai sekutu politik bagi Hindia Belanda. Ia pula yang membujuk salah satu panglima pasukan Diponegoro, Ali Basah Sentot Prawirodirjo, untuk menyerahkan diri kepada pasukan Hindia Belanda pada 16 Oktober 1829.

Tongkat Kanjeng Kiai Tjokro dipersembahkan Notoprojo kepada JC Baud saat inspeksi pertama di Jawa Tengah pada musim kemarau tahun 1834. Kemungkinan Notoprojo berusaha mengambil hati penguasa kolonial Hindia Belanda. Sejak 1834, Baud dan keturunannya di Belanda merawat tongkat ziarah Diponegoro itu sampai Kamis malam lalu dipulangkan kembali ke Tanah Air.

Berdasarkan penelusuran Peter Carey, Tongkat Kanjeng Kiai Tjokro menjadi artefak spiritual sangat penting bagi Diponegoro, terutama dari simbol cakra di ujung atas tongkat sepanjang 153 sentimeter itu. Berdasarkan mitologi Jawa, cakra sering digambarkan digenggam Dewa Wisnu pada inkarnasinya yang ketujuh sebagai penguasa dunia.

”Sesuai mitologi Jawa, tongkat tersebut dikaitkan dengan kedatangan Sang Ratu Adil atau Erucakra,” kata Peter.

Diponegoro kemudian menganggap perjuangannya sebagai perang suci untuk mengembalikan tatanan moral ilahi demi terjaminnya kesejahteraan rakyat Jawa. Perang juga dianggap sebagai pemulihan keseimbangan masyarakat.

”Panji pertempuran Diponegoro menggunakan simbol cakra dengan panah yang menyilang,” kata Peter.

Kurator dari Rijks Museum Belanda, Harm Stevens, juga meneliti tongkat itu selama beberapa bulan terakhir. ”Saya telah mencocokkan dengan petunjuk-petunjuk yang ada. Benar kalau tongkat itu milik Pangeran Diponegoro,” katanya.

Tombak, pelana, jubah

Selain tongkat ziarah, pameran juga menghadirkan benda-benda bersejarah Pangeran Diponegoro yang lain. Sebut saja tombak Rondhan dan pelana kuda, yang sebelumnya juga berada di Belanda. Artefak-artefak itu diperoleh ketika pasukan gerak cepat Hindia Belanda, yang dipimpin Mayor AV Michiels, menyergap Diponegoro pada 11 November 1829.

Diponegoro berhasil meloloskan diri. Namun, tombak Rondhan, peti pakaian, kuda, dan barang berharga lain tidak dibawa serta. Pasukan penjajah merampas dan menyerahkan artefak berharga tersebut kepada Raja Belanda Willem I (yang bertakhta tahun 1813-1840). Pada tahun 1978, Ratu Belanda Juliana mengembalikan tombak Rondhan dan pelana kuda itu ke Indonesia.

Pelana kuda itu menyimpan kisah Diponegoro sebagai penunggang kuda hebat. Dia memiliki istal luas di kediamannya di Tegalrejo. Kuda hitam dengan kaki putih bernama Kiai Gentayu dianggap sebagai pusaka hidup Sang Pangeran.

Sebenarnya Diponegoro juga mewariskan jubah Perang Sabil. Sayangnya, jubah berbahan sutra shantung dan cinde berukuran 200 X 100 sentimeter tersebut tidak ikut dipamerkan. Benda tersebut tetap berada di Museum Bakorwil II Magelang.

Kisah di balik jubah itu juga menarik. Jubah tersebut dirampas saat penyergapan oleh Mayor AV Michiels di wilayah pegunungan Gowong, sebelah barat Kedu, 11 November 1829. Setelah perang, jubah dengan tepi brokat yang konon dijahit oleh gundunya disimpan putra menantu Basah Ngabdulkamil. Selama lebih seabad keluarga Diponegoro menyimpan jubah itu dan dipinjamkan permanen pada tahun 1970-an kepada Museum Bakorwil II.

Penangkapan Diponegoro

Benda bersejarah lain yang menarik perhatian pengunjung dalam pameran ini adalah lukisan ”Penangkapan Pangeran Diponegoro”. Karya ini dipamerkan bersama karya seni rupa dari 21 perupa Indonesia.

Kurator Jim Supangkat mengatakan, lukisan itu dibuat pada 1856-1857 berdekatan dengan wafatnya Diponegoro di pembuangan pada 8 Januari 1855. Karya itu dihadiahkan kepada Raja Belanda Willem III (1817-1890). Pada tahun 1978, Ratu Juliana mengembalikan lukisan kepada Indonesia.

Sebenarnya lukisan itu mengandung kritik tersembunyi. Raden Saleh mencela siasat tak etis pada penangkapan Diponegoro dan kebohongan lukisan Nicolaas Pieneman dengan tema sama tahun 1835. Dari yang sekarang terungkap dari lukisan itu, kita juga mengetahui bahwa berita penangkapan Diponegoro tersebar ke Eropa.

Selain lukisan penangkapan, ditampilkan juga dua lukisan lain karya Raden Saleh, yaitu ”Harimau Minum” (1863), dan ”Patroli Tentara Belanda di Gunung Merapi dan Merbabu” (1871). Lukisan ”Penangkapan Pangeran Diponegoro” dan ”Harimau Minum” adalah koleksi Istana Negara, sedangkan ”Patroli Tentara Belanda di Gunung Merapi dan Merbabu” koleksi pengusaha Hashim Djojohadikusumo. Ketiga karya itu direstorasi ahli dari Jerman pada tahun 2013 atas prakarsa Yayasan Arsari Djojohadikusumo.

Semua benda dalam pameran ”Aku Diponegoro” berhasil menghidupkan kembali kenangan akan sosok pahlawan itu. Memasuki ruang pameran, lingkaran sejarah serasa berulang.

Anies Baswedan mengapresiasi pergelaran ini sebagai usaha untuk membangkitkan kesadaran terhadap sejarah, figur, dan peran Diponegoro dalam melawan penjajahan dan memperjuangkan kemerdekaan masyarakat saat itu. Narasi perjuangan itu diharapkan terus hidup dan menular kepada generasi muda Indonesia dari masa ke masa.




Credit  KOMPAS.com

Amerika percepat pengiriman senjata koalisi pimpinan Saudi


Antony Blinken
Antony Blinken mengatakan Saudi sudah mengirim sinyal yang jelas kepada kelompok Houthi di Yaman. 


CB - Amerika Serikat mengatakan mereka mempercepat pengiriman senjata ke koalisi negara-negara pimpinan Arab Saudi yang tengah bertempur melawan para pejuang Houthi di Yaman.
Selain mempercepat pengiriman senjata, Washington juga meningkatkan kerja sama di bidang pertukaran informasi intelijen.
"Arab Saudi mengirim sinyal yang jelas kepada kelompok Houthi bahwa mereka tidak bisa menguasai Yaman melalui cara-cara kekerasan," kata Antony Blinken, wakil menteri luar negeri AS, kepada para wartawan di ibu kota Saudi, Riyadh, hari Selasa (07/04).
"Sebagai bagian dari upaya tersebut kami sudah mengirim persenjataan, meningkatkan pertukaran data intelijen, dan mendirikan unit perencanaan bersama," jelas Blinken.
Kelompok Syiah Houthi -yang menentang Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi- menguasai wilayah yang cukup luas di Yaman dalam beberapa bulan terakhir.
Dalam serangan terbaru koalisi menggempur instalasi-instalasi militer Houthi di Provinsi Ibb, di Yaman selatan.
Banyak warga Yaman dan warga asing menyelamatkan diri ke negara tetangga, Djibouti.
Sejumlah negara, termasuk Indonesia, sudah memulai mengevakuasi warga mereka dari Yaman.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan hampir 550 orang tewas dalam pertempuran di Yaman dalam beberapa pekan terakhir.



Credit BBC Indonesia

Hacker Rusia Berhasil Bobol Sistem Gedung Putih


Hacker Rusia Berhasil Bobol Sistem Gedung Putih  
Menurut FBI, Secret Service dan CIA yang melakukan penyelidikan gabungan, serangan kali ini adalah yang paling canggih terhadap sistem pemerintah AS. (Alex Wong/Getty Images) 
 
Washington, CB -- Peretas asal Rusia dituduh telah berhasil menyusup masuk ke jaringan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat untuk membobol dan mencuri data-data dari sistem komputer Gedung Putih.

Hal ini disampaikan oleh seorang pejabat AS yang mendapatkan informasi soal investigasi pembobolan jaringan Gedung Putih seperti diberitakan CNN, Rabu (8/3).

Pejabat itu mengatakan bahwa hacker Rusia tidak mampu menembus data-data rahasia di Gedung Putih, namun mereka berhasil mencuri data seperti rincian jadwal kunjungan Presiden Barack Obama. Walau bukan hal yang sensitif dan rahasia, rincian perjalanan yang tidak terbuka untuk publik ini diincar oleh banyak badan intelijen asing.

Gedung Putih mendeteksi penyusupan di sistem komputer mereka pada Oktober tahun lalu. Jaringan sempat dimatikan sementara untuk dilakukan peningkatan keamanan sistem.

Menurut FBI, Secret Service dan CIA yang melakukan penyelidikan gabungan, serangan kali ini adalah yang paling canggih terhadap sistem pemerintah AS.

Serangan itu terlacak dari komputer di seluruh dunia, namun berdasarkan penelusuran kode dan tanda-tanda lainnya penyidik menyimpulkan bahwa pelakunya bekerja untuk pemerintah Rusia.

Cara kerja hacker

Menurut penyidik, hacker Rusia masuk ke jaringan komputer Gedung Putih setelah berhasil membobol situs Departemen Luar Negeri AS. Padahal, sistem Deplu AS telah dilapisi dengan keamanan siber tingkat tinggi. Seorang pejabat AS mengatakan, seorang hacker Rusia bahwa telah memiliki akses ke Deplu selama berbulan-bulan.

Seperti kebanyakan peretasan, pembobolan kali ini juga dimulai dari email phishing, yaitu menyamar untuk membuat pegawai Deplu memberikan akses ke jaringan.

"Seringkali, hacker Tiongkok dan yang lainnya masuk ke sistem kami dengan hanya berpura-pura menjadi orang lain dan meminta akses, dan ada seseorang yang tertipu dan memberikannya," kata Direktur Intelijen Nasional James Clapper dalam ceramahnya di konferensi siber FBI Januari lalu.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional, Kementerian Luar Negeri dan Kedutaan Besar Rusia di AS menolak mengomentari informasi tersebut.


Credit  CNN Indonesia

Kapal Selam Tenaga Nuklir Milik Rusia Terbakar





Kapal Selam Tenaga Nuklir Milik Rusia Terbakar  
Ilustrasi kapal selam. (Dok. US Navy)
 
 
Jakarta,CB -- Sebuah kapal selam tenaga nuklir milik Rusia yang sedang diperbaiki di galangan kapal terbakar di dekat provinsi Arkhangelsk, Rusia Utara, Selasa (7/4), dan berhasil dipadamkan dengan cepat oleh pemadam kebakaran.

Tidak ada senjata atau amunisi di dalam kapal. Perusahaan milik negara United Shipbuilding Corporation selaku pengelola galangan kapal Zvyozdochka, mengatakan bahwa tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

Kapal selam yang terbakar itu adalah K-266 Oryol. Kebakaran terjadi karena pelanggaran prosedur teknis selama pengelasan kapal selam sedang berlangsung.



"Tidak ada ancaman pencemaran lingkungan atau radioaktif akibat insiden ini," kata perusahaan tersebut seperti dikutip dari Reuters.

Juru bicara galangan kapal Zvyozdochka, Yevgeny Gladyshev, mengatakan kepadan kantor berita TASS milik pemerintah Rusia, bahwa bahan bakar nuklir pada reaktor kapal selam ini telah dibongkar beberapa tahun lalu sehingga tak menimbulkan bahaya.

Oryol mulai beroperasi pada Desember 1992. Kapal selam ini berada di galangan kapal Zvyozdochka sejak November 2013.

Kebakaran serupa pernah dialami Rusia pada Desember 2011 dan menimpa kapal selam tenaga nuklir K-84 Yekaterinburg karena kesalahan dalam pengelasan.

Api besar muncul yang berlangsung selama sekitar 20 jam, menawaskan sembilan orang setelah menghirup asap beracun dan menyebabkan kerusakan parah.


Credit  CNN Indonesia

Selasa, 07 April 2015

Malaysia Keluarkan UU Anti Terorisme


Malaysia Keluarkan UU Anti Terorisme
Perdana Menteri Malaysia Najib Razak (Foto:AFP)

KUALA LUMPUR  CB) – Parlemen Malaysia menyetujui undang-undang (UU) anti terorisme khususnya untuk menekan aktivitas kelompok militan ISIS.
Namun, UU ini menimbulkan kontroversi di masyarakat. Pasalnya pihak Kepolisian Malaysia dapat menahan seseorang yang diduga teroris selama dua tahun tanpa proses pengadilan.
Seperti dilansir Daily Mail, Selasa (7/4/2015), UU itu juga memberi keleluasaan bagi Badan anti terorisme di Malaysia untuk memperpanjang proses penahanan dengan jangka waktu yang tidak terbatas.
Pemerintah Malaysia beralasan UU ini sangat diperlukan oleh negeranya mengingat sepak terjang ISIS sudah sangat meresahkan rakyat di negerinya. Kepolisian Malaysia telah menahan 120 orang yang diduga berangkat ke Suriah dan Irak untuk bergabung dengan ISIS.
Namun, kelompok oposisi dan aktivis hak asasi manusia menilai dengan disahkan UU ini akan memperkecil kebebasan rakyat untuk menyampaikan pendapatnya.
Mereka menganggap UU ini akan digunakan pemerintah untuk semakin menekan perkembangan demokrasi di Malaysia.


Credit  Okezone

Hamas Janji Balas Aksi ISIS Rebut Kamp Pengungsian


Hamas Janji Balas Aksi ISIS Rebut Kamp Pengungsian
Militan ISIS ketika menyerbu Kamp Yarmouk di Kota Damaskus (Foto: Daily Mail)

DAMASKUS  (CB) – Kelompok militan ISIS yang menguasai kamp pengungsian rakyat Palestina di wilayah Yarmouk, baru-baru ini menampilkan gambar eksekusi dua pemimpin Hamas. Hamas pun berjanji akan membalas aksi itu.
Seperti dilansir Daily Mail, Selasa (7/4/2015), keputusan ISIS yang memublikasikan gambar tersebut secara online sontak membuat Kelompok Hamas di Gaza, Palestina, geram.
Ratusan pendukung Hamas di Gaza dilaporkan berjanji akan membalas aksi kelompok militan ISIS yang telah membunuh pemimpin mereka, dan merebut kamp pengungsian rakyat Palestina di wilayah Yarmouk, Kota Damaskus, Suriah.
Diberitakan sebelumnya, ISIS melancarkan serangan ke Kamp Yarmouk sejak Rabu 1 April 2015. Milisi Palestina dan tentara Suriah yang berada di sana pun terus melakukan serangan balasan untuk merebut kembali kamp pengungsian tersebut.
Pada 2 April 2015, kelompok ekstremis tersebut dilaporkan telah berhasil merebut Kamp Yarmouk setelah terlibat pertempuran sengit dengan tentara Suriah dan milisi Palestina.
Suriah merupakan salah satu tempat pengungsian warga Palestina terbesar di dunia. Warga Palestina mendiami wilayah Suriah karena terusir akibat pendudukan Israel. PBB menyatakan sebanyak 18.000 pengungsi berada di Kamp Yarmouk semenjak Pendudukan Israel di tanah Palestina sejak 1947.


Credit  Okezone

Perancis Bebaskan Sandera Al-Qaidah di Mali



Perancis Bebaskan Sandera Al-Qaidah di Mali  
Sjaak Rijke diculik di Mali tiga tahun lalu ketika sedang berlibur dengan istrinya. (via Reuters TV)
 
Jakarta, CB -- Prajurit Prancis membebaskan seorang sandera warga negara Belanda dari kelompok al-Qaidah di Mali pada Senin (6/4), lebih dari tiga tahun setelah ia ditawan saat berlibur dengan istrinya, kata para pejabat Perancis dan Belanda.

Sjaak Rijke, masinis kereta berusia 54 tahun yang diculik di Timbuktu pada November 2011, dibebaskan dalam serangan menjelang fajar dan telah dipindahkan dengan "aman dan sehat" ke basis sementara di Tessalit, di utara-timur Mali. Istrinya telah melarikan diri kelompok bersenjata itu, yang menawan tiga sandera.

Pasukan Perancis menewaskan dua militan dan menangkap dua orang lainnya dalam operasi itu, kata Letnan Kolonel Michel Sabatier, juru bicara Barkhane, operasi kontra-terorisme Perancis di wilayah tersebut.

Meski demikian, Presiden Perancis Francois Hollande mengatakan serangan terhadap kelompok militan Islam itu tidak dirancang untuk membebaskan sandera dan mereka menemukannya secara kebetulan.


"Itu adalah kejutan bagi kami, bagi pasukan kami, dapat membebaskan sandera ini karena kita tidak memiliki informasi tentang keberadaannya,” kata Hollande. "Pertempuran kami melawan terorisme di Mali belum berakhir."

Menteri Luar Negeri Belanda, Bert Koenders, mengatakan Rijke berada dalam kondisi yang baik dan saat ini menerima perawatan medis. Dia mengatakan Rijke akan segera bertemu kembali dengan keluarganya. Di kota asalnya, Woerden, para warga mengibarkan bendera Belanda untuk menandai pembebasannya.

"Belanda telah terus-menerus bekerja dalam beberapa tahun terakhir untuk mengakhiri penyanderaan ini,” kata sebuah pernyataan dari pemerintah Belanda. "Ini adalah berita fantastis bagi Sjaak dan keluarganya."

Pada November, penculik Rijke, kelompok al-Qaidah Afrika Utara, AQIM, mengeluarkan video Rijke bersama dengan warga negara Perancis, Serge Lazarevic, yang berisi permintaan bantuan dari para sandera pada pemimpin mereka.

Lazarevic, ditahan di Sahara selama tiga tahun, dibebaskan pada bulan berikutnya dalam pertukaran untuk empat militan Islam yang memiliki hubungan dengan al-Qaeda di Afrika Utara.

Campur tangan Perancis terhadap militan al-Qaidahg di bekas koloninya, Mali, dimulai sejak Januari 2013. Perancis membentuk Barkhane, basis kekuatan yang teridiri dari 3.000 pasukan untuk melacak militan Islam di gurun Sahara yang membentang di lima negara dari Chad di timur ke Mauritania di sebelah barat.

Pasukan Belanda dikerahkan di Mali sebagai bagian dari keamanan dan perdamaian misi di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa.



Credit  CNN Indonesia

Delapan Tugas BUMN Khusus Hilir Migas Mirip dengan Pertamina


Delapan Tugas BUMN Khusus Hilir Migas Mirip dengan Pertamina  
Pekerja mengecek truk tangki pembawa bahan bakar gas di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Rabu (10/12). Pertamina selain berusaha mengurangi konsumsi BBM dan mengalihkannya ke BBG, juga memiliki Program Langit Biru yaitu untuk mewujudkan kepedulian terhadap lingkungan. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
 
 
Jakarta, CB -- Wacana pembubaran Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) kembali menguat dengan tidak diperhitungkannya keberadaan lembaga tersebut dalam draf revisi Undang-Undang (UU) Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi. Opsi yang ditawarkan pemerintah dalam rancangan beleid tersebut antara lain membentuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) khusus hilir untuk menjalankan fungsi regulator sekaligus operator di sektor migas.


Dalam salinan draf revisi UU Migas yang diterima CNN Indonesia, tepatnya pada pasal 25, disebutkan seluruh produksi minyak dan gas bumi wajib dijual kepada BUMN khusus hilir dengan harga rencana pengembangan (POD).

Selain itu, rencana pembentukan BUMN khusus hilir migas disertai dengan delapan amanat yang akan diembannya. Kedelapan tugas BUMN khusus hilir yang tertera pada Pasal 26 draf revisi UU Migas meliputi:
  1. Membeli minyak dan gas bumi dari produsen kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi
  2. Membeli minyak dan gas bumi impor
  3. Mengolah minyak bumi menjadi bahan bakar minyak (BBM)
  4. Menjual BBM secara curah kepada badan usaha niaga umum (wholesale)
  5. Mendapatkan penugasan untuk penyediaan dan pendistribusian jenis BBM tertentu
  6. Menjamin ketersediaan BBM nasional
  7. Menjamin penyediaan dan pendistribusian gas bagi pemenuhan kebutuhan dalam negeri sebagai penyangga gas nasional
  8. Menjual gas bumi kepada badan usaha di bidang gas bumi
Dalam rancangan UU Migas tersebut juga dijelaskan setiap badan usaha yang melakukan kegiatan pengolahan wajib mengambil minyak dan gas bumi dari BUMN khusus hilir. Setelah diproses, hasil olahannya wajib dijual kembali kepada BUMN khusus hilir.

Demikian pula untuk badan usaha niaga di sektor migas, tidak bisa terlepas dari kontrol BUMN khusus hilir. Dalam draf beleid tersebut ditegaskan badan usaha niaga migas wajib mengambil BBM dan gas bumi dari BUMN hilir, dengan terlebih dahulu memperoleh izin usaha niaga dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Apabila ada badan usaha yang melanggar ketentuan, pemerintah dapat menyampaikan teguran tertulis, membekukan kegiatan, atau mencabut izin usaha.

Credit  CNN Indonesia

Pemerintah Pangkas Habis Kewenangan BPH Migas Bentuk Baru


Pemerintah Pangkas Habis Kewenangan BPH Migas Bentuk Baru  
Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Andi Noorsaman Sommeng saat mengumumkan tender pendistribusian BBM PSO tahun 2015. Dalam usulan pemerintah, kewenangan tersebut tidak akan dijalankan lagi oleh BPH Migas. (Dok. BPH Migas)
 
 
Jakarta, CB -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan memangkas habis kewenangan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (Migas). Hal tersebut tertuang dalam draf rancangan revisi Undang-Undang (RUU) Nomor 22 Tahun 2001 tentang Migas yang salinannya diperoleh CNN Indonesia.

Pasal 66 ayat (1) RUU Migas tersebut menegaskan bahwa penyediaan dan pendistribusian Bahan Bakar Minyak (BBM) Kegiatan Usaha Pengangkutan gas bumi melalui pipa dan Kegiatan Usaha Niaga gas bumi Melalui Pipa diatur oleh Badan Pengatur.

Fungsi Badan Pengatur tersebut bertujuan agar kegiatan usaha gas bumi melalui pipa dapat terlaksana dengan adil dan efisien sehingga bisa meningkatkan pemanfaatan gas dalam negeri.

Kemudian, ayat (3) dari pasal yang sama menetapkan tugas Badan Pengatur meliputi pengaturan dan penetapan mengenai:

a. Ketersediaan fasilitas dan sarana transmisi dan distribusi gas bumi melalui pipa.
b. Pengusahaan gas bumi melalui pipa.
c. Tarif pengangkutan gas bumi melalui pipa.

Terakhir, ayat berikutnya menetapkan bahwa Badan Pengatur memiliki wewenang dalam mengawasi bidang-bidang usaha seperti yang disebutkan di atas.

Pengurangan Wewenang

Jika dibandingkan dengan Pasal 46 UU Migas yang masih berlaku, bisa dilihat bahwa pemerintah sudah tidak lagi mengizinkan BPH Migas nantinya untuk menjadi regulator bisnis minyak di Indonesia, namun hanya gas bumi yang didistribusikan melalui pipa.

Ayat (1) Pasal 46 UU Migas yang berlaku saat ini menyebutkan Badan Pengatur berwenang melakukan pengawasan atas pelaksanaan penyediaan dan pendistribusian BBM dan pengangkutan gas bumi.

Ayat (2) menegaskan fungsi tersebut dilakukan Badan Pengatur agar ketersediaan dan distribusi BBM dan gas bumi yang ditetapkan Pemerintah dapat terjamin di seluruh wilayah Indonesia serta meningkatkan pemanfaatan gas bumi di dalam negeri.

Secara lebih tegas, ayat (3) UU Migas masih menyebutkan enam tugas Badan Pengatur jika dibandingkan dengan draf RUU Migas yang hanya memberikan tiga tugas bagi Badan Pengatur. Enam tugas berdasarkan UU terdahulu adalah:

a. Ketersediaan dan distribusi Bahan Bakar Minyak;
b. Cadangan Bahan Bakar Minyak nasional;
c. Pemanfaatan fasilitas Pengangkutan dan Penyimpanan Bahan Bakar Minyak;
d. Tarif pengangkutan Gas Bumi melalui pipa;
e. Harga Gas Bumi untuk rumah tangga dan pelanggan kecil;
f. Pengusahaan transmisi dan distribusi Gas Bumi.

“Tugas Badan Pengatur sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) mencakup juga tugas pengawasan dalam bidang-bidang sebagaimana dimaksud dalam ayat (3),” bunyi ayat (4) pasal yang sama dikutip Selasa (7/4).



Credit  CNN Indonesia

BPH Migas Bubar, Pertamina atau BUMN Khusus Jadi Regulator?


BPH Migas Bubar, Pertamina atau BUMN Khusus Jadi Regulator?  
Pelaksana tugas Dirjen Migas Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmadja menjelaskan pemerintah memiliki sejumlah opsi terkait BPH Migas ke depan. (CNN Indonesia/Gentur Putro Jati)
 
Jakarta, CB -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah mengkaji sejumlah opsi mengenai masa depan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) yang akan dihapuskan instansinya oleh pemerintah sesuai draf revisi Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Migas. Dua diantaranya adalah mengembalikan kewenangan PT Pertamina (Persero) sebagai regulator sekaligus operator, atau membentuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Khusus yang akan mengurus industri hilir migas nasional.

"Tapi semua opsi sedang dikaji," ujar Wiratmaja di Jakarta, Selasa (7/4).

Dari informasi yang dikumpulkan, pemerintah diketahui telah menyusun draf revisi UU Nomor 22 Tahun 2001 tentang Migas versi Kementerian ESDM. Di dalam draf Rancangan UU Migas tersebut, Kementerian yang dipimpin oleh Sudirman Said sudah tidak lagi mencantumkan secara spesifik keberadaan Badan Pengatur dalam hal ini BHP Migas, serta Badan Pelaksana layaknya Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi alias SKK Migas.

Dengan adanya opsi perubahan bentuk BPH Migas menjadi BUMN Khusus, itu artinya nasib lembaga yang mengawasi jalannya bisnis hilir migas di Indonesia tersebut tak jauh berbeda dengan SKK Migas. Pemerintah belakangan ini juga mewacanakan membentuk BUMN Khusus untuk menggantikan peran SKK Migas.

Di tengah bergulirnya wacana tersebut, Kepala BPH Migas Andi Noorsaman Sommeng mengaku akan menyerahkan sepenuhnya keputusan masa depan instansinya kepada pemerintah. Akan tetapi, Ia meminta agar pemerintah tak memberikan fungsi pengawasan yang dimiliki BPH Migas kepada Pertamina jika Kementerian ESDM benar-benar meniadakan Badan Pengatur dalam revisi UU Migas.

Ini dilakukan agar para pelaku usaha hilir migas memperoleh keadilan lantaran Badan Pengatur dan Pengawas bukanlah perusahaan yang juga merupakan kompetitor usahanya.

"Kalau (pengawasan) diberikan ke Pertamina, saya kira itu kesalahan konsepsi. Apakah Pertamina bisa menciptakan fairness dalam berusaha jika Pertamina juga akan sebagai pengatur sekaligus pelaku usaha? Kalau nantinya seperti itu, kita kembali ke monopoli," tegasnya.



Credit  CNN Indonesia

Amerika Merasa Terganggu dengan Sepak Terjang China


Amerika Merasa Terganggu dengan Sepak Terjang China
Kepala Pentagon, Ashton Carter, menyatakan AS terganggu dengan sepak terjang China. | (Reuters)
 
 
WASHINGTON  (CB) - Amerika Serikat merasa terganggu dan prihatin dengan sepak terjang China dalam beberapa masalah. Menurut pentagon, AS dan China memang bukan sekutu, tapi keduanya tidak harus bermusuhan.

Keprihatinan AS dengan sejumlah perilaku China itu diungkapkan Menteri Pertahanan AS atau Kepala Pentagon, Ashton Carter, saat jadi pembicara di sebuah acara di Arizona State University, Senin waktu AS.

Carter mengatakan, kebijakan Presiden AS, Barack Obama, tetap berkomitmen untuk membantu menjaga perdamaian di wilayah Asia.

Namun, kata Carter, Washington merasa terganggu oleh sepak terjang China dalam beberapa masalah, seperti kebijakan anggaran pertahanan China yang melonjak, cyber space dan sengketa wilayah regional (sengketa maritim).

”Kami dan banyak negara lain sangat prihatin tentang beberapa kegiatan yang dilakukan China,” kata Carter, seperti dikutip AFP, Selasa (7/4/2015). "Anggaran buram pertahanan, kiprahnya di dunia maya, dan perilakunya di berbagai tempat seperti di Laut China Selatan dan Laut China Timur telah memicu sejumlah pertanyaan serius.”

Masih menurut Carter, eskalasi ketegangan antara AS dan China tidak perlu terjadi dan harus dihindari. ”AS dan China bukan sekutu, tapi kita tidak harus bermusuhan. Sebuah konstruktif dari hubungan AS yang kuat, sangat penting untuk keamanan dan kemakmuran global,” imbuh Carter.



Credit  SINDOnews

Tiru ISIS, Militan Ingin Serang Markas Tentara Malaysia


Tiru ISIS Militan Ingin Serang Markas Tentara Malaysia
Para militan lokal ingin meniru ISIS dengan berencana menyerang markas tentara Malaysia. | (Reuters)
 
 
KUALA LUMPUR  (CB) - Kepala Polisi Diraja Malaysia, Khalid Abu Bakar, mengatakan, militan lokal telah terinspirasi ISIS dan merencanakan serangan terhadap markas tentara dan kantor polisi di Malaysia untuk merebut senjata.

Jika hal itu berhasil, para militan lokal itu akan menggunakan senjata rampasan itu untuk menyerang lokasi srategis di Ibu Kota Kuala Lumpur. Rencana militan yang berhasil digagalkan polisi Malaysia itu disampaikan Abu Bakar, Selasa (7/4/2015).

Komentar Kepala Polisi Malaysia itu muncul setelah pada Minggu lalu aparat kepolisian Malaysia menangkap 17 orang yang diduga merencanakan serangan teror. 

 
”Tujuan dari kelompok ini teroris baru ini adalah untuk mendirikan Negara Islam ala ISIS di Malaysia, "kata Abu Bakar dalam sebuah pernyataan mengacu pada kelompok Islamic of State Iraq and Syria (ISIS), sebagaimana dilansir Reuters.

Pemerintah Malaysia belum melihat adanya tanda-tanda serangan militan secara signifikan. Namun, aparat Malaysia sudah menangkap 92 orang yang dicurigai memiliki hubungan dengan ISIS. Pihak berwenang telah mengidentifikasi 39 warga Malaysia telah berada di Suriah dan Irak.

Sama seperti di beberapa negara lain, para militan ISIS telah menggunakan Facebook dan media sosial lainnya untuk merekrut militan asal Malaysia.

Malaysia kini hendak memperkenalkan kembali Internal Security Act atau Undang-Undang Keamanan Internal, di mana UU itu memungkinkan aparat menahan setiap orang tanpa proses pengadilan. UU itu sejatinya telah dicabut pemimpin Malaysia tahun 2012 lalu.

Phil Robertson dari Human Rights Watch mengatakan, bahwa langkah Malaysia untuk kembali memperkenalkan UU itu sebagai langkah mundur dalam penegakan HAM. ”Malaysia telah membuka Kembali ‘Kotak Pandora’ untuk motivasi politik dan tindakan kasar dari negara,” katanya dalam sebuah pernyataan.



Credit  SINDOnews

Duo Bali Nine Harus Dieksekusi, Menlu Bishop Kecewa


Duo Bali Nine Harus Dieksekusi Menlu Bishop Kecewa
Gugatan duo Bali Nine ditolak PTUN, Menlu Julie Bishop kecewa. | (News.com.au)
 
 
CANBERRA  (CB) - Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) yang menolak gugatan dua gembong narkoba sindikat Bali Nine membuat Menteri Luar Negeri (Menlu) Australia, Julie Bishop kecewa.

Putusan PTUN pada Senin kemarin menguatkan penolakan grasi oleh Presiden Joko Widodo yang diajukan duo Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran. Penolakan gugatan itu membuat duo Bali Nine harus dieksekusi di Indonesia. 

 
Meski gugatan duo Bali Nine ditolak PTUN, para pengacaranya tidak menyerah. Mereka masih mengupayakan langkah hukum lain agar dua warga Australia itu tidak dieksekusi mati.

”Kami memahami bahwa tim hukum untuk Chan dan Sukumaran sedang mempertimbangkan opsi hukum lainnya,” kata Bishop, seperti dilansir Sydney Morning Herald, Selasa (7/4/2015).

Yang membuat Bishop kecewa, PTUN dianggap mengabaikan kedua warganya yang telah menjalani rehabilitasi. ”Kedua pria ini telah menjalani rehabilitasi yang lama dan saya akan terus membuat representasi kepada rekan saya (Menlu Retno Marsudi), bahwa  Australia akan terus menggunakan semua opsi diplomatik untuk menunda eksekusi,” lanjut Bishop.

“Sekali lagi, Pemerintah Australia menghormati (hukum Indonesia) memohon Presiden (Joko Widodo) untuk meninjau permohonan grasi mereka,” imbuh Bishop. ”Kami menghormati keputusan Pemerintah Indonesia untuk menunggu hasil upaya hukum yang sedang berlangsung.”



Credit  SINDOnews

TNI Angkatan Udara berencana tambah alutsista



TNI Angkatan Udara berencana tambah alutsista
Atraksi pesawat TNI Angkatan Udara saat gladi bersih upacara peringatan Hari Angkatan Udara ke-66 tahun 2012 di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (7/4). (FOTO ANTARA/Widodo S. Jusuf) 
 
 
Jakarta (CB) - TNI Angkatan Udara berencana menambah alat utama sistem persenjataan (alutsista) untuk mendukung pertahanan wilayah udara Indonesia.

Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Agus Supriatna mengatakan sampai akhir 2014 TNI Angkatan Udara sudah punya 16 unit pesawat Sukhoi SU-30 dan lima unit pesawat F-16.

"Kedepan kita punya rencana dan strategi ingin pesawat early warning (peringatan dini) yang bisa meng-cover kegiatan wilayah operasi udara," katanya usai gladi bersih persiapan peringatan ulang tahun TNI Angkatan Udara di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa.

TNI Angkatan Udara juga berencana memperbanyak radar supaya bisa mencakup seluruh wilayah, dari Sabang sampai Marauke.

KSAU mengatakan TNI Angkatan Udara membutuhkan 32 radar namun baru memiliki 22 radar.

"Dua radar juga sudah datang tahun ini. Setiap tahun terus bertambah, sampai kita bisa meng-cover seluruh wilayah NKRI," ucapnya.

TNI Angkatan Udara juga mengusulkan pengadaan dua jenis pesawat tempur generasi kelima, Sukhoi SU-35 buatan Rusia dan pesawat tempur F-16 Block 70 buatan Amerika, untuk menggantikan pesawat jenis F-5 yang sudah tidak layak terbang.

"TNI AU sudah mengkaji Sukhoi 35 dan pesawat F-16 Block 70. Ini generasinya jelas di atas pesawat-pesawat tempur yang kita punya saat ini," ujarnya.

TNI Angkatan Udara sudah menyampaikan kajian itu ke Kementerian Pertahanan dan sekarang sedang menunggu keputusan kementerian.

"Kita tidak beli langsung satu skuadron. Secara bertahap. Kan negara luar juga bikin pesawat tempur terbatas. Semua pabrikan di dunia misalnya, mereka bikin 20 unit, nah setelah negosiasi antara pemerintah maka empat unit bisa dijual untuk Indonesia," ucapnya.

Sebelum pesawat Sukhoi SU-35 atau F-16 Block 70, TNI Angkatan Udara menggunakan pesawat F-5 yang masih bisa beroperasi.

"F-5 masih bagus sampai 2020, tapi memang sudah tidak bisa combat," ucapnya.


Credit  ANTARA News

Lanud Husein Sastranegara Siap Sukseskan Peringatan HUT AU Ke-69


Lanud Husein Sastranegara Siap Sukseskan Peringatan HUT AU Ke-69Dispen TNI AU
 Sebanyak 9 Pesawat TNI AU yang terdiri dari 2 Pesawat Hercules dari Skadron 31 Lanud Halim PK dan 7 Pesawat CN-295 dari Skadron 2 Lanud Halim PK, yang sudah bermalam sejak hari minggu kemarin di Appron Lanud Husein. 
 
CB - BANDUNG-Detik-detik peringatan HUT Ke-69 TNI AU sudah semakin dekat, persiapan-persiapan pun juga semakin matang.
Lanud Husein Sastranegara menurut laman Dinas Penerangan TNI AU, Senin(6/4/2015) siap mendukung penuh dalam unsur dukungan Penerbangan dan Penerjunan juga telah siap untuk mensukseskan HUT Ke-69 TNI AU pada 9 April 2015 mendatang. (6/04/2015).
Sebanyak 9 Pesawat TNI AU yang terdiri dari 2 Pesawat Hercules dari Skadron 31 Lanud Halim PK dan 7 Pesawat CN-295 dari Skadron 2 Lanud Halim PK, yang sudah bermalam sejak hari minggu kemarin di Appron Lanud Husein.
Rencananya ke sembilan pesawat tersebut akan turut memeriahkan peringatan HUT ke-69 TNI AU yang terpusat di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma-Jakarta pada 9 April 2015 mendatang.
Menurut Komandan Lanud Husein Sastranegara, Kolonel Pnb Ardhi Tjahjoko yang memimpin brefing penerbangan di ruang rapat mako Lanud Husein mengatakan bahwa, pesawat TNI AU yang berangkat dari Lanud Husein rencananya akan membawa para Penerjun Free-fall sekaligus akan melakukan terbang formasi di langit Jakarta, tambahnya pula mulai hari ini pelaksanaan gladi terus dilaksanakan agar persiapan semakin matang dan berjalan sesuai rencana.
FAJARONLINE,MAKASSAR — Wilayah udara NKRI yang luas, membuat TNI Angkatan Udara, berencana membentuk Komando Operasi TNI Angkatan Udara (Koopsau) III. Hal itu diungkap Kepala Staf TNI Angkatan Udara, Marsekal TNI Agus Supriatna, di sela-sela serah terima jabatan Panglima Komando Operasi TNI Angkatan Udara (Pangkoopsau) II, dari Marsda TNI Abdul Muis kepada Marsma TNI Bahrim, di Markas Koopsau II, Senin, 6 April.
Dalam pelantikan di bawah guyuran hujan, Agus mengatakan, pembentukan Koopsau III itu merupakan rencana panglima TNI, dan ini akan dilakukan secara bertahap. “Rencana pembentukannya, karena melihat potensi wilayah yang begitu luas, nantinya dengan pembentukan Koopsau III semuanya akan tercover,” ujar Agus.
- See more at: http://fajar.co.id/fajaronline-sulsel/2015/04/07/tni-au-akan-bentuk-koopsau-iii.html#sthash.BYSSVOSD.dpuf


Credit TRIBUNNEWS.COM

Latihan TNI Sukses Tangkap Teroris, Jokowi Minta Dilanjutkan



Latihan TNI Sukses Tangkap Teroris, Jokowi Minta Dilanjutkan  
Ratusan personel TNI mengikuti apel pasukan pemukul reaksi cepat sebelum mengikuti latihan di Mako Armada Timur, Dermaga Ujung, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (24/3). Sebanyak 1.788 prajurit TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara akan diberangkatkan ke Poso, Sulawesi Tengah untuk mengikuti latihan. (Antara Foto/Zabur Karuru)
 
 
Jakarta, CB -- Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan Presiden Joko Widodo menginstruksikan pasukannya agar melanjutkan latihannya di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.

Jokowi, menurut Moeldoko juga memuji kerjasama yang dilakukan oleh TNI dan Polri dalam menumpas kelompok teroris yang dikomandoi oleh Santoso dan Daeng Koro.


"Kerjasama TNI dan Polri di Poso cukup baik dan ada hasilnya," ujar Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (6/4).

Ia menjelaskan, pujian itu sesuai dengan kerja keras TNI dalam mengepung pasukan di lokasi hutan Gunung Biru yang dikenal sebagai lokasi persembunyian kelompok sipil bersenjata.

Saat latihan perang, TNI meluncurkan beberapa roket ke arah Gunung Biru. Upaya itu pun berhasil membuat kelompok teroris tersebut menghindar ke tempat yang lebih aman.

"Kita bisa bayangkan ketinggian Gunung Biru berapa, memang kepolisian sulit masuk ke sana. TNI datang ke sana, sudah pasti secara psikologis kelompok Santoso ini pasti tidak nyaman. Kan (TNI) turun, kepolisian bisa banyak berbuat di sana. Perlu dikembangkan sinergi seperti itu," kata dia.

Moeldoko membenarkan bahwa merapatnya kapal perang TNI ke Poso itu sebenarnya merupakan bagian dari latihan, tidak khusus untuk mengejar kelompok Santoso. TNI dalam latihan ini mengerahkan pesawat tempur, kapal perang, pesawat hercules. "Untuk menekan (kelompok teror) saja," katanya.

Oleh sebab itu, imbuh Moeldoko, Jokowi menginstruksikan pihaknya untuk melanjutkan kerjakeras yang sudah dilakukan. "Dilanjutkan, Beliau terimakasih. Ditindaklanjuti terus. Intinya negara tidak memberi toleransi, tidak memberikan tempat kepada kelompok-kelompok radikal," kata dia.

Sebelumnya, Wakapolri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti menuturkan bahwa latihan perang TNI sejak 1 April 2015 di Kabupaten Poso secara tidak langsung mempermudah Polri mengejar kelompok teroris pimpinan Santoso dan Daeng Koro.

Ia mengungkapkan, Polri sudah mengantisipasi menyingkirnya kelompok teroris. Polri kemudian melakukan penyekatan di beberapa lokasi di Kabupaten Poso dan wilayah perbatasan.



Credit  CNN Indonesia

Tak Jauh dari Gunung Padang Ada Temuan Struktur Batu Misterius di Pasir Pogor

Tak Jauh dari Gunung Padang Ada Temuan Struktur Batu Misterius di Pasir Pogor situs Gunung Padang 
 
Jakarta  (CB) - Kawasan situs Gunung Padang, Cianjur menyimpan misteri yang masih perlu diungkap. Masih banyak temuan lain yang perlu digali. Seperti misalnya di kawasan perbukitan Pasir Pogor yang berada sekitar 2 Km di arah utara Gunung Padang. Ada temuan menarik di kawasan itu.

Menurut Ketua Masyarakat Arkeologi Indonesia (MARI) Ali Akbra, Selasa (7/4/2015), sejumlah arkeolog bekerja sama dengan komunitas Bike to Work (b2w) pada 3-5 April lalu bersepeda ke bukit tersebut. Setelah bersepeda menanjak cukup terjal, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki. Bukit tersebut masih dipenuhi pepohonan dan semak ilalang.

"Setelah dilakukan survei permukaan tanah secara seksama, berhasil disingkap beberapa struktur batu susunan masyarakat masa lampau. Susunan tersebut berupa terasering atau badan bangunan yang bentuknya mirip dengan yang terdapat di situs Gunung Padang. Ukuran bukit Pasir Pogor selintas lebih besar dibandingkan Gunung Padang. Namun, susunan batu di Pasir Pogor belum diketahui berapa besarnya karena sebagian besar masih tertutup tanah. Pasir Pogor disurvei karena pada saat persiapan Lacak Artefak ditemukan menhir atau batu tegak di puncak bukit tersebut," jelas dia.

Ali Akbar mengungkapkan, temuan itu semakin memperkuat pendapat bahwa situs Gunung Padang didukung dan dikelilingi oleh situs-situs lain. Beberapa bukit di sekitar Gunung Padang juga telah dilacak dan berhasil ditemukan sisa-sisa peninggalan masa silam di bukit-bukit tersebut.

"Temuan ini langsung dilaporkan kepada Pemerintah Daerah Jawa Barat supaya segera dilindungi dan dalam waktu dekat akan dipresentasikan secara lengkap. Rancangan penelitian lanjutan juga tengah disiapkan. Berbagai penemuan di sekitar situs Gunung Padang telah menunjukkan bahwa sebenarnya terdapat Kawasan Gunung Padang yang terdiri atas gugusan atau kompeks situs-situs yang saling berkaitan," tegas dia.


Credit  Detiknews

Pembangunan Sistem Komunikasi Kabel Laut Indonesia-USA Dimulai


Pembangunan Sistem Komunikasi Kabel Laut Indonesia-USA Dimulai


JAKARTA  (CB) - Konsorsium sistem komunikasi kabel bawah laut Southeast Asia-United States (SEA-US) yang terdiri dari beberapa perusahaan telekomunikasi global, mengumumkan dimulainya pembangunan proyek kabel laut pertama yang langsung menghubungkan Indonesia ke Amerika Serikat. Proyek pembangunan kabel yang dilaksanakan oleh NEC Corporation dan NEC Corporation of America dengan nilai investasi mencapai USD250 juta ini diperkirakan selesai pada kuartal keempat tahun 2016.
Konsorsium SEA-US terdiri dari PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin), Globe Telecom, RAM Telecom International (RTI), Hawaiian Telcom, Teleguam Holdings (GTA), GTI Corporation (anggota dari grup Globe Telecom), dan Telkom USA.
Direktur Utama Telin, Syarif Syarial Ahmad mengatakan, pembangunan sistem komunikasi kabel bawah laut ini menjadi salah satu langkah penting bagi pemenuhan kebutuhan komunikasi yang cepat di Indonesia serta membuktikan komitmen Telin bagi masyarakat Indonesia dalam menghadirkan infrastruktur telekomunikasi berteknologi tinggi.
“Tujuan ini semakin dekat dengan pembangunan SEA-US, sistem komunikasi kabel laut pertama yang menghubungkan langsung Indonesia ke Amerika Serikat sebagai sumber konten internet dunia,” ujar Syarif.
Sistem kabel laut SEA-US ini akan menghubungkan lima wilayah yaitu Manado di Indonesia, Davao di Selatan Philipina; Piti di Guam; Honolulu di Pulau Oahu Hawaii; dan Los Angeles, California di Amerika Serikat. Panjang pembangunan kabel laut ini diperkirakan mencapai 15.000 kilometer, melewati rute yang berbeda dan telah didesain sedemikian rupa untuk menghindari area rawan bencana alam di Asia Timur, sehingga mampu memberikan rute yang berbeda dari sistem kabel yang ada serta memastikan kehandalan layanan yang lebih stabil.
Sistem kabel ini menyediakan tambahan kapasitas 20 terabit per detik (Tb/dtk) dengan menggunakan teknologi 100 gigabit per detik (Gb/dtk). Dengan kapasitas ini, SEA-US akan mampu memberikan kebutuhan bandwidth Asia Tenggara dan Amerika Utara yang selalu meningkat dengan performa yang tak tertandingi, khususnya untuk kedua negara ASEAN tersebut melalui sistem komunikasi kabel laut yang sudah ada maupun yang masih dalam perencanaan. Pembangunan SEA-US ini juga akan menguntungkan negara-negara lain seperti Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Papua Nugini, dan Australia.
Pembangunan proyek SEA-US ini nantinya akan terhubung dengan proyek SEA-ME-WE 5 (South East Asia-Middle East-West Europe), dengan menghubungkan Manado dan Dumai melalui sistem komunikasi kabel laut “Indonesia Global Gateway (IGG)”. Keseluruhan sistem komunikasi kabel laut yang dibangun Telin dalam konsorsium skala global ini akan menjadi perwujudan Indonesia Global Networks (IGN) yang menjadikan peran nyata Indonesia sebagai Global Hub telekomunikasi dunia.



Credit  Okezone.com

Keinginan Israel Bukan Kesepakatan Program Nuklir

Keinginan Israel Bukan Kesepakatan Program Nuklir
Presiden AS, Barack Obama (Foto: AP)

WASHINGTON (CB) – Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, kecewa dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, atas tercapainya kesepakatan program nuklir Iran. Meski demikian, Obama menanggapinya dengan dingin.
Obama mengakui Israel. Tapi, memenuhi semua keinginannya bukan kesepakatan program nuklir dengan Iran.
“Memenuhi semua keinginan Israel bukan merupakan kesepakatan program nuklir antara negara-negara Barat dengan Iran. Kami ingin Iran tidak memiliki senjata nuklir, dan kami yakin sifat dasar Iran telah berubah, itulah yang membuat kami (negara-negara barat) menyepakati program nuklir tersebut,” ujar Presiden Obama, seperti dilansir Al Jazeera, Selasa (7/4/2015).
Sebelumnya, PM Netanyahu menyatakan bahwa kesepakatan program nuklir negara-negara barat dengan Iran harusnya mencakup komitmen dari negara itu untuk mengakui keberadaan Israel.
PM Netanyahu juga kecewa terhadap Presiden Obama. Sebab, Presiden Obama menyatakan senang mengenai kesepakatan program nuklir dengan Iran. Menurutnya, Kesepakatan tersebut tidak membuat Iran menghentikan program nuklirnya.
“Iran tetap membangun infrastuktur nuklir. Tidak ada yang dihancurkan dan ditutup, termasuk fasilitas bawah tanah yang mereka bangun. Iran akan terus memperkaya uranium mereka. Itu merupakan kesepakatan yang buruk,” ujar PM Netanyahu.



Credit  Okezone.com

Punya Pandangan Seperti Radar


Helm Ini Bikin Pilot Punya Pandangan Seperti Radar
Helm canggih harga ratusan ribu dolar. (Foto: Ist)


WASHINTON  (CB) – Pilot pesawat tempur jenis F-35 Lightning II memiliki senjata rahasia yang sangat istimewa. Para pilot itu memakai sebuah helm yang memungkinkan mereka melihat seluruh badan pesawat.
Enam kamera inframerah yang dipasang di sekitar pesawat memungkinkan pilot untuk 'melihat melalui' air-frame. Hal itu menjadi sebuah keuntungan bagi sang pilot. Sebab mereka dapat melihat seluruh badan pesawat dan melindungi diri dari musuh-musuh mereka.
Bukan hanya itu, pilot-pilot itu juga memperoleh semua informasi yang mereka butuhkan. Mulai dari kecepatan udara, ketinggian dan bahkan sistem peringatan. Sistem-sistem itu diproyeksikan langsung ke helm canggih tersebut.
“Ketika helm itu berkoneksi langsung dengan mata sang pilot, Anda bisa hampir masuk ke dunia lain. Sebab semua informasi sudah tersedia,” kata Al Norman, pilot uji coba dari perusahaan Lockhead Martin.
Seperti pesawat jet tempur, harga membangun helm canggih itu sangat mahal. Jika ada negara yang ingin membeli helm itu, Lockhead Martin siap menjualnya dengan harga USD400.000.
“Tidak hanya itu. Anda bisa melihat seluruh negara hanya menggunakan helm ini,” sambungnya, , kepada Washington Post, Jumat (2/4/2015).


Credit Okezone.com

Pemerintah Berencana Bubarkan BPH Migas?


Pemerintah Berencana Bubarkan BPH Migas?  
BPH Migas (Dok. BPH Migas)
 
 
Jakarta, CB -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) diduga bakal meniadakan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) selaku badan pengatur dan pengawas industri hilir migas di Indonesia.

Wacana tersebut diketahui lantaran di dalam draf revisi Undang-Undang (UU) Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi versi pemerintah, Kementerian ESDM selaku kementerian teknis penyusun Rancangan UU tak menyinggung lagi soal Badan Pengatur dalam hal ini BPH Migas dan badan pelaksana yakni Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).

"Memang ada wacana bahwa di dalam pengelolaan industri (hilir dan hulu) migas harus ada yang direvisi dan mana sih lembaga yang pas, yang akan mengelola dan melakukan pengawasan. Tapi kalau ditanya apakah BPH Migas dan SKK Migas akan dihilangkan atau dipertahankan, kata yang pas 'belum eksplisit'," ujar Teguh Pamudji, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM di Jakarta, Senin malam (6/4).

Teguh mengungkapkan, wacana pembubaran BPH Migas dan SKK Migas pastinya masih akan dibicarakan lebih lanjut lantaran draf revisi UU Migas versi pemerintah belum final. Akan tetapi, ia tak menampik bahwa instansinya sudah mewacanakan pembubaran BPH Migas seiring dengan penyusunan materi Rancangan UU Migas versi pemerintah.

"Mau tidak mau, kita harus merevisi UU Migas karena dalam perkembangannya industri dan kebutuhan operasional lembaga (pengawas) migas pasti berubah. Jadi pembubaran itu bisa menjadi alternatif," tuturnya.



Sementara pada kesempatan berbeda, Direktur Gas BPH Migas Djoko Siswanto mengatakan bahwa para pejabat di instansinya telah mengetahui wacana pembubaran BPH Migas oleh pemerintah. Meski demikian, Djoko masih enggan berkomentar lebih lanjut mengenai wacana tersebut.

"Saya baca di draf revisi UU Migas versi Kementerian ESDM seperti itu. Bahkan (BPH Migas) sudah tidak ada," kata Djoko yang juga anggota Tim Reformasi Tata Kelola Migas.



Credit  CNN Indonesia

Balas Serangan, Jet Kenya Bombardir Al-Shabaab di Somalia


Balas Serangan, Jet Kenya Bombardir Al-Shabaab di Somalia  
Ini adalah serangan balasan pertama menyusul serangan al-Sbahaab ke Garissa University College yang menewaskan ratusan orang pekan lalu. (Ilustrasi/Reuters/Shawn Nickel)
 
 
Nairobi, CB -- Angkatan udara Kenya membombardir dua lokasi yang diyakini markas al-Shabaab di Somalia. Serangan ini adalah balasan pertama yang dilakukan Kenya menyusul serangan kelompok militan itu ke Garissa University College yang menewaskan ratusan orang pekan lalu.

Seorang sumber di Angkatan Bersenjata Kenya, KDF, kepada Reuters mengatakan bahwa serangan itu dilakukan pada Minggu (5/4). Jet Kenya menggempur kamp al-Shabaab di Gondodowe dan Ismail, keduanya di wilayah Gedo dekat perbatasan Kenya.

Sumber mengatakan, serangan terhalangi awan sehingga sulit mengetahui dampak bombardir tersebut terhadap sasaran.

"Kami menyerang dua wilayah yang diperoleh berdasarkan informasi yang kami dapatkan. Mereka (al-Shabaab) datang dari wilayah itu untuk menyerang Kenya," kata sumber KDF.

Serangan al-Shabaab ke Kenya dimulai pada Kamis lalu ke kampus di kota Garissa, sekitar 200 kilometer sebelah barat daya perbatasan Somalia. Sebanyak 148 orang tewas dalam serangan tersebut.

Kenya selama ini berjuang keras dalam mencegah aliran militan dan persenjataan al-Shabaab melewati perbatasan mereka sepanjang 700 km dengan Somalia. Sejak April 2013, kelompok ini telah membunuh lebih dari 400 orang di Kenya.

Serangan pekan lalu disebut sebagai yang terparah di Kenya sejak serangan bom ke Kedutaan Besar Amerika Serikat di negara itu tahun 1998, menewaskan 224 orang dan melukai lebih dari 4.000 lainnya.

Kini pentolan kelompok militan itu, Mohamed Mohamud, menjadi salah satu orang paling dicari oleh otoritas Kenya.

Kementerian Dalam Negeri mulai menyebarkan poster pencarian Mohamed Mohamud yang memiliki alias Dulyadin dan Gamadhere, petinggi al-Shabaab dengan imbalan sebanyak 20 juta shilling, setara Rp2,7 miliar.



Credit  CNN Indonesia

Radiasi Nuklir Fukushime Terdeteksi hingga Kanada



Radiasi Nuklir Fukushime Terdeteksi hingga Kanada  
Insiden nuklir Fukushima terjadi saat Jepang dilanda gempa dan tsunami 2011, merusak fasilitas nuklir Fukushima dan memaksa 160 ribu warga sekitar mengungsi. (Ilustrasi Vancouver/Thinkstock)
 
Vancouver, CB -- Untuk pertama kalinya radiasi dari bencana nuklir Fukushima, Jepang, tahun 2011 lalu terdeteksi di sepanjang garis pesisir Amerika Utara. Namun radiasi masih terhitung kecil dan tidak berbahaya bagi manusia dan biota laut.

Diberitakan Reuters, Selasa (7/3), jejak Cesium-134 dan Cesium-137 terdeteksi dalam sampel yang dikumpulkan pada 19 Februari lalu di pantai Ucluelet, kota kecil di Pulau Vancouver, Kanada, seperti disampaikan ilmuwan Institusi Oseanografi Woods Hole, Ken Buesseler.

Pengujian sampel air Fukushima sesaat setelah bencana tahun 2011 tercatat mencapai 50 juta Becquerels per kubik meter. Sampel air di laut Kanada saat ini mengandung radiasi 1.4 Becquerels per kubik meter Cesium-134 dan 5.8 Becquerels per kubik meter Cesium-137.

Tingkat radiasi yang terdeteksi ini sangat kecil dan tidak berbahaya. Woods Hole mencontohkan, berenang di perairan Vancouver setiap hari selama setahun hanya akan terpapar radiasi kurang dari seribu kali lebih kecil dibanding sinar-x untuk gigi.

Namun Buesseler menegaskan, perkembangan ini masih harus terus diawasi.

"Radioaktif bisa sangat berbahaya, dan kami harus dengan cermat mengawasi lautan setelah terjadinya pelepasan kontaminasi radioaktif terbesar dalam sejarah di lautan," kata Buesseler dalam pernyataannya.

Insiden nuklir terjadi saat timur Jepang dilanda gempa dan tsunami pada Maret 2011, merusak fasilitas nuklir Fukushima, memicu tiga kasus lelehan nuklir dan memaksa 160 ribu warga sekitar mengungsi. Insiden yang disebut terparah sejak bencana nuklir Chernobyl tahun 1986 ini telah mengontaminasi laut, tanah dan udara di Fukushima.

Buesseler memperkirakan tingkat radiasi juga pada akhirnya akan mencapai pesisir Amerika Utara, kemungkinan hingga Pantai Barat Amerika Serikat, dari Washington ke California.

November lalu, Woods Hole melaporkan deteksi radiasi dari Fukushima sekitar 161 km lepas pantai utara California, namun belum ada radioaktif yang terdeteksi di pesisir AS.



Credit  CNN Indonesia

AS Pasang Badan Jika Iran Ancam Saudi dan Sekutu Teluk


AS Pasang Badan Jika Iran Ancam Saudi dan Sekutu Teluk
Amerika Serikat pasang badan jika iran ancam Saudi dan sekutu Teluk. | (Ilustrasi) 
 
 
WASHINGTON (CB) - Amerika Serikat (AS) komitmen pasang badan atau membela negara-negara Teluk (GCC), terutama Arab Saudi untuk setiap potensi ancaman dari Iran. Pemerintah Barack Obama menegaskan pembelaaan terhadap sekutu Teluknya sebagai kebijakan luar negeri AS.

Komitmen AS untuk melindungi negara-negara Teluk itu disampaikan Deputi Penasihat Keamanan Nasional AS, Ben Rhodes. Menurutnya, pembelaan AS terhadap sekutu Teluk sesuai dengan pidato Obama dalam sidang Majelis Umum PBB dua tahun lalu.

“Apa yang menjadi dasar jika Anda mendapati situasi, di mana salah satu mitra kami seperti Arab Saudi terancam dari agresi eksternal katakanlah melalui Iran, kita akan datang ke pertahanan mereka,” katanya, seperti dilansir Al Arabiya, Selasa (7/4/2015).

Rhodes meyakinkan sekutu Teluk bahwa kesepakatan nuklir Iran dan enam negara kekuatan dunia yang tercapai di Lausanne pekan lalu adalah kesepekatan yang “bagus”.

”Kami akan terus menjelaskan secara singkat pada mereka tentang rincian perjanjian dan membuat sesuatu yang jelas, bahwa (kesepakatan) itu bertujuan memaksakan pembatasan yang sangat penting dari program nuklir Iran,” lanjut Rhodes.

Tak lama setelah pengumuman kesepakatan nuklir Teheran, Obama mengundang pemimpin negara-negara Teluk untuk melakukan pertemuan puncak. Dalam pertemuan itu, Obama menjamin keamanan sekutu-sekutu AS di kawasan Teluk.

“Itu akan menjadi tujuan dari pertemuan puncak di Camp David, di mana presiden akan bersidang untuk membahas apakah ada cara yang kita dapat meyakinkan sekutu kami dalam meningkatkan keamanan. Kami berkomitmen untuk bekerja sama dengan mereka untuk menjamin keamanan mereka,” imbuh Rhodes.



Credit   SINDOnews

Latihan Tempur, Belasan Kapal Rusia Invasi Laut Baltik


Latihan Tempur Belasan Kapal Rusia Invasi Laut Baltik
Kapal-kapal tersebut akan melakukan latihan pertahanan udara, latihan tempur jarak dekat dan juga latihan untuk mendeteksi dan melumpuhkan ranjau laut.. Foto:Sputnik
 
 
MOSKOW (CB) - Departemen Pertahan Rusia menyatakan, belasan kapal tempur mereka dalam waktu dekat ini akan segera melakukan perjalanan ke Laut Baltik. Kapal-kapal itu diberangkatkan bukan untuk melakukan patroli, melainkan untuk melakukan latihan tempur.

Menurut layanan pers departemen tersebut, seperti dilansir Sputnik, pada Senin (6/4/2015), kapal-kapal tersebut akan melakukan latihan pertahanan udara, latihan tempur jarak dekat dan juga latihan untuk mendeteksi dan melumpuhkan ranjau laut.

"Kapal dari armada Baltik akan bergabung dalam beberapa kelompok latihan taktis, yang memiliki tugas yang berbeda-beda. Satu kelompok akan melakukan latihan perang, kelompok lainnya akan melakukan latihan pertahanan udara, dan satu lagi akan latihan mendeteksi dan melumpuhkan ranjau," bunyi pernyataan layanan pers tersebut.

"Secara keseluruhan latihan tersebut akan diikuti oleh 15 kapal perang dan juga kapal pendukung," imbuhnya. Rusia, dalam beberapa pekan terakhir memang terus meningkatkan intensitas latihan militer mereka di berbagai bidang.

Sebelum latihan perang di laut, militer Rusia juga menggelar latihan latihan pertahanan udara di wilayah Crimea. Latihan perang itu juga sekaligus merupakan ajang ujicoba beberapa rudal anti-pesawat baru yang dikembangkan oleh Negeri Beruang Merah tersebut.



Credit  SINDOnews

Filipina-Amerika Serikat akan perluas latihan perang bersama


... diadakan saat kekhawatiran tumbuh di Filipina bahwa China berusaha menguasai laut yang penting dan kaya sumber daya tersebut...
Manila (CB) - Filipina dan Amerika Serikat akan menggandakan pelatihan perang tahunan mereka pada bulan ini, dengan beberapa pelatihan diadakan di dekat "titik panas" Laut Cina Selatan, kata tentara Filipina pada Senin.

Pelatihan 10 hari di antara sekutu lama itu akan diadakan saat kekhawatiran tumbuh di Filipina bahwa China berusaha menguasai laut yang penting dan kaya sumber daya tersebut.

Hampir 12.000 tentara akan terlibat dalam pelatihan tahun ini di beberapa tempat di Filipina, termasuk di sebuah pangkalan angkatan laut yang menghadap langsung ke perairan yang disengketakan itu, kata juru bicara militer Filipina, Letnan Kolonel Harold Cabunoc.

Jumlah itu mencakup 6.600 tentara Amerika Serikat, sementara "hanya" 5.500 personel yang ikut dalam Latihan Balikatan (bahu membahu) pada tahun lalu, kata Cabunoc.

Ia menyatakan perluasan pelatihan peran itu menunjukkan persekutuan kian dalam Filipina dengan bekas penjajahnya tersebut.

"Peningkatan kekuatan Balikatan 2015 itu mencerminkan pertumbuhan tekad Filipina dan Amerika Serikat untuk meningkatkan kemampuan melakukan kerja sama tentara dan kegiatan bukan ketentaraan," kata Cabunoc.

Pasukan Amerika Serikat memainkan peran sangat penting dalam serangan gagal terhadap pemberontak Moro di Filipina, yang menewaskan 44 personel polisi khusus, kata laporan Senat, yang disiarkan pada Maret.

Serangan itu, yang dikenal setempat dengan nama Oplan Exodus, menenggelamkan pemerintahan Presiden Filipina, Benigno Aquino, ke dalam kemelut dan merusak upaya mengakhiri puluhan tahun pemberontakan Moro.

"Tentara Amerika Serikat memainkan peran dalam pelatihan sebelum, dan pemantauan, gerakan itu," kata Senator Grace Poe kepada wartawan saat menyiarkan temuan penyelidikan panitia atas serangan pada 25 Januari tersebut.

"Panitia itu mendapati Amerika Serikat secara hakiki terlibat dalam keseluruhan Oplan Exodus. Mereka menyediakan peralatan, pelatihan dan sandi," katanya.

Oplan Exodus berusaha menangkap atau membunuh dua orang dalam daftar "teroris" paling dicari pemerintah Amerika Serikat, yang tinggal di antara pemberontak Moro di masyarakat petani Filipina selatan.

Salah satu orang itu, Zulkifli bin Hir asal Malaysia, dilaporkan tewas, tapi yang lain, warga Filipina Abdul Basit Usman, lolos saat pemberontak mengepung polisi khusus tersebut dan menewaskan 44 dari mereka.

Penyelidikan polisi sebelumnya menguraikan banyak kesalahan, yang mengarah ke pembantaian pasukan khusus tersebut.

Laporan Senat itu menyatakan Aquino harus bertanggung jawab atas kematian tersebut, tapi juga mengangkat masalah pertanggungjawaban Amerika Serikat, sekutu lama ketentaraan Filipina, yang menolak mengumumkan perannya dalam gerakan tersebut.


Credit  ANTARA News

Tokyo desak Gubernur Okinawa mengalah dalam sengketa pangkalan AS


Tokyo (CB) - Tangan kanan Shinzo Abe, Minggu, mendesak Gubernur Okinawa mengalah terkait sengketa lama pembangunan pangkalan udara Amerika Serikat menjelang kunjungan Perdana Menteri Jepang ke Washington akhir bulan ini.

Pembangunan pangkalan itu, yang pertama kali diperdebatkan pada 1996, telah ditentang oleh oposisi lokal dari pulau itu --yang mengatakan bahwa mereka menanggung beban yang tidak proporsional saat menjadi tuan rumah lebih dari setengah dari 47 ribu personel militer Amerika Serikat yang ditempatkan di Jepang.

Dalam perkembangan terbaru dari sengketa yang telah berlangsung dua dasawarsa itu, Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga berkata kepada Gubernur Takeshi Onaga, "Kami harap bisa mendapatkan pemahaman Anda terkait rencana ... untuk menjaga daya tangkal dari aliansi Jepang-AS."

Namun, Gubernur Okinawa membalas imbauan itu dengan pernyataan bahwa sekalipun ia memahami pentingnya aliansi dengan Amerika Serikat, rencana keamanan nasional harus memperoleh dukungan rakyat Jepang.

"Okinawa tidak pernah secara sukarela menawarkan (tanah) untuk pangkalan militer. Saya yakin mustahil untuk membangun pangkalan baru," kata Onaga, yang mengacu kepada rencana untuk mengganti Pangkalan Udara Futenma --yang terletak di perkotaan-- dengan sebuah pangkalan di garis pantai pedesaan di Nago.

Kelompok anti-pangkalan, yang ingin pangkalan itu dipindahkan dari Okinawa, melakukan serangan terbaru akhir bulan lalu ketika Onaga mengatakan karang di luar zona yang diizinkan di pantai timur laut pulau itu telah rusak dan menuntut penghentian pekerjaan.

Pemerintah pusat pekan lalu berupaya menyingkirkan gubernur, menangguhkan perintahnya untuk menghentikan pembangunan, menjelang tur sepekan Abe ke Amerika Serikat yang akan dimulai pada 28 April. Tur Abe ke Amerika Serikat akan fokus pada pendalaman hubungan perdagangan dan militer.

Abe dan Onaga akan bertemu sebelum tur Amerika Serikat itu, menurut Mainichi Shinbun yang mengutip sumber tanpa nama dari Pemerintah Okinawa.

Menteri Perikanan Yoshimasa Hayashi, Senin, meringankan perintah pemberhentian pembangunan dengan penundaan sementara saat masalah itu diselidiki, yang secara efektif akan membutuhkan waktu lama.

Okinawa, yang sebelumnya adalah kerajaan merdeka, dianeksasi oleh Jepang pada abad ke-19 dan berada di bawah kendali Amerika Serikat mulai akhir Perang Dunia II pada tahun 1945 sampai tahun 1972.

Sementara sebagian besar warga Jepang menghargai perlindungan aliansi Amerika Serikat, terutama dalam konteks perkembangan Beijing di kawasan itu, sejumlah besar warga Okinawa menginginkan penurunan dramatis jumlah personel militer.

Penutupan Futenma dan pembukaan pangkalan pengganti di Nago, 50 kilometer (30 mil) dari Funtema, pertama kali disetujui pada tahun 1996, saat Amerika Serikat berusaha untuk menenangkan kemarahan lokal setelah aksi pemerkosaan anak sekolah oleh para prajurit.

Tetapi sejak saat itu rencana tersebut telah ditentang, dengan pengunjuk rasa memblokir langkah itu, dengan alasan apapun pangkalan baru harus dibangun di tempat lain di Jepang maupun di luar negeri.

Pada 2013 pendahulu Onaga, Hirokazu Nakaima, mantan penentang keras, mengubah keberatannya pada pangkalan baru itu setelah Tokyo menjanjikan suntikan dana tahunan yang besar dan kuat bagi perekonomian lokal.

Banyak warga pulau itu melihat kasus tersebut sebagai pengkhianatan dan pada November menendang dia ke luar kantor untuk mendukung Onaga, demikian laporan AFP.



Credit  ANTARA News

Marinir Indonesia-AS latihan perang kota di Banyuwangi


Marinir Indonesia-AS latihan perang kota di Banyuwangi
Sejumlah prajurit Taifib Korps Marinir TNI AL dan US MARSOC mengikuti upacara pembukaan latihan dengan sandi Lantern Iron 15-5524 di Pusat Latihan Tempur Korps Marinir Baluran, Karangtekok, Situbondo, Jatim, Kamis (19/3). Latihan tersebut untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan teknik dan taktik prajurit Taifib Korps Marinir serta mempererat kerja sama dengan prajurit US MARSOC dalam bidang militer yang berlangsung hingga 10 April. (ANTARA FOTO/Sertu Mar Kuwadi)
Secara umum latihan ini untuk meningkatkan profesionalisme prajurit Taifib Korps Marinir yang memiliki kemampuan bertempur di tiga medan atau tri media, yaitu di darat, laut dan udara."
Banyuwangi (CB) - Prajurit Intai Amfibi Marinir TNI AL bersama dengan prajurit khusus Marinir AS, US Marsoc, melakukan latihan perang kota di Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur.

Komandan Satgas Latihan Letkol Marinir Freddy Ardianzah dalam keterangan tertulis Dinas Penerangan Korps Marinir di Banyuwangi, Selasa menjelaskan bahwa latihan bersandi "Lantern Iron 15-5524" melibatkan sejumlah pihak, termasuk helikopter TNI AL.

"Tujuan latihan ini untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan teknik dan taktik prajurit Taifib Korps Marinir dalam melaksanakan perang kota," ujarnya.

Letkol Freddy Ardianzah mengatakan selain materi perang kota, Senin (6/4), prajurit Taifib Korps Marinir pada Minggu (5/4) juga melaksanakan latihan melompat ke air dari helikopter dan stabo atau diangkut dengan helikopter menggunakan tali.

Satu unit helikopter jenis Bell 412 yang dilibatkan berasal dari Skuadron 400 Wing Udara-1 Pusat Penerbangan TNI AL (Puspenerbal) yang dipiloti Lettu Laut (P) V. Oktomiawan dan Copilot Lettu Laut (P) Tri Yudha.

"Secara umum latihan ini untuk meningkatkan profesionalisme prajurit Taifib Korps Marinir yang memiliki kemampuan bertempur di tiga medan atau tri media, yaitu di darat, laut dan udara," ujarnya.

Pada akhir Maret lalu, prajurit Taifib Marinir bersama dengan US Marsoc mengadakan latihan pengintaian pantai di daerah Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Lampon, Banyuwangi.

Letkol Freddy Ardianzah menjelaskan pada latihan itu marinir kedua negara melaksanakan berbagai materi latihan, di antaranya, renang rintis, pengintaian pantai lanjutan dan raid amfibi.

Pada latihan bersama itu kedua marinir merasakan lokasi latihan tempat para calon pasukan Taifib Marinir digembleng.

Freddy Ardianzah menjelaskan bahwa para marinir itu juga berlatih tentang identifikasi serta tindakan terhadap bahan peledak, pertempuran jarak dekat, bertahan hidup dan lainnya.

Menurut dia, latihan bersama ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan teknik dan taktik prajurit Taifib serta menjalin kerja sama dengan prajurit US Marsoc dalam bidang militer.



Credit  ANTARA News