Jumat, 24 Agustus 2018

Lewat Rekaman, Baghdadi Akui Kekalahan ISIS



Lewat Rekaman, Baghdadi Akui Kekalahan ISIS
Pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi muncul lewat rekaman audio setelah lama menghilang. Foto/Istimewa


WASHINGTON - Untuk pertama kalinya dalam hampir satu tahun, ISIS merilis sebuah pesan audio baru yang diklaim berasal dari pemimpin mereka Abu Bakr al-Baghdadi. Dalam pesan itu, Baghdadi mengakui kekalahan ISIS dan menyebutnya sebagai ujian dari Allah. Ia pun mengatakan seluruh anggota kelompoknya harus tetap bersama.

Baghdadi, yang tidak diketahui rimbanya, mengatakan pengikutnya sedang diuji dengan rasa takut dan lapar. Namun ia menyatakan bahwa kabar gembira akan diberikan kepada mereka yang sabar bertahan.

Pesan audio itu diterbitkan oleh sayap media ISIS al-Furqan pada hari Rabu. Namun rekaman itu tidak bisa dikonfirmasi secara independen apakah benar suara pada rekaman itu adalah Baghdadi.

Jika benar dari Baghdadi, ini adalah pesan audio pertama darinya yang dirilis sejak jatuhnya Raqqa pada bulan Oktober lalu, karena wilayah yang dikuasai ISIS di Suriah terus berkurang.

Pria dalam rekaman itu merujuk pada kerugian besar yang dialami oleh ISIS.

"Bagi mujahidin yang percaya, skala kemenangan atau kekalahan tidak termasuk pada kota atau kota yang direbut atau tunduk pada mereka yang memiliki superioritas udara, atau rudal antar benua atau bom pintar, dan bukan berapa banyak pengikut yang mereka miliki," katanya.

"Skala itu tergantung pada seberapa besar iman yang dimiliki oleh para pengikutnya," tambahnya seperti dikutip dari CNN, Kamis (23/8/2018).

Rekaman audio itu berdurasi sekitar 55 menit.

Dalam rekaman ini, Baghdadi juga membuat referensi ke sejumlah peristiwa baru-baru ini, termasuk ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Turki. Dia mengacu pada sanksi yang dikenakan AS pada Turki pada 1 Agustus, hanya untuk melepaskan pendeta, mengacu pada pendeta AS Andrew Brunson yang ditahan Turki.

Pria itu juga mengatakan Rusia dan Iran berusaha memberontak melawan sanksi dan menghindari situasi yang serupa dengan Korea Utara (Korut). Baghdadi mengatakan Amerika menggunakan kebijakan ala gengster dan itu adalah tanda kelemahan.

Ia juga menyebut kota Idlib di Suriah, mengatakan militer Rusia dan Suriah akan menyerbunya dengan bantuan pengkhianat, sebuah referensi untuk beberapa pemberontak Suriah. Ia juga menyerukan umat Muslim untuk menggulingkan pemerintah Yordania, yang merupakan sekutu AS dan Inggris.

Baghdadi hanya sekali membuat penampilan publik yaitu pada Juli 2014 di Masjid al-Nuri di Mosul. Baik masjid dan wilayah ini telah direbut kembali oleh pasukan keamanan Irak pada Juni tahun lalu. 

Sejak itu ISIS merilis berbagai pesan audio yang diklaimnya dari Baghdadi. Pesan audio terakhir adalah pada September 2017 yang muncul untuk membantah laporan Rusia bahwa dirinya sudah tewas.

Pada bulan Februari, beberapa pejabat AS yang berbicara secara eksklusif kepada CNN mengatakan dia telah terluka dalam serangan udara pada Mei 2017 dan harus melepaskan kendali kelompok teror itu hingga lima bulan karena luka-lukanya. Penilaian badan intelijen AS didasarkan pada laporan dari tahanan ISIS dan pengungsi di Suriah Utara yang muncul beberapa bulan setelah serangan udara itu, para pejabat menambahkan.

Diyakini serangan udara terjadi dekat dengan tanggal militer Rusia mengklaim berhasil menewaskan atau melukai pemimpin ISIS itu.

Pada saat itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan sedang menyelidiki laporan Baghdadi telah tewas dalam serangan udara pada 28 Mei di pinggiran Raqqa, markas utama kelompok itu, yang direbut tentara yang didukung pasukan AS pada Oktober lalu.

Analis memperingatkan pada saat itu bahwa laporan kematian Baghdadi harus diperlakukan dengan skeptis mengingat tingginya jumlah laporan palsu sebelumnya.



Credit  sindonews.com