SEOUL
- Korea Utara (Korut) mengecam perpanjangan perjanjian energei atom
Amerika Serikat (AS)-Jepang. Pyongyang menuduh Tokyo melakukan kegiatan
yang diduga ditujukan untuk persenjataan nuklir. Korut pun menyebut AS
telah melakukan standar ganda.
Komite Perdamaian Asia-Pasifik Korea (KAPPC) merilis sebuah dokumen pada hari Sabtu yang mengkritik pakta nuklir AS-Jepang 1988. Pakta ini telah diperpanjang pada bulan lalu, Kantor Berita Pusat Korut, KCNA, melaporkan.
Menurut dokumen itu, Jepang telah melakukan penelitian nuklir sejak lama, diduga mulai mendorong perkembangan bom atom pada 1930-an.
Makalah ini juga menyatakan bahwa dari 518 ton plutonium yang ditimbun di seluruh dunia sejauh ini, 47 ton disimpan oleh Jepang.
Dokumen itu menuduh AS melakukan pendekatan standar ganda untuk memperlakukan Korut dan Jepang secara berbeda pada masalah nuklir. Pyongyang pun menyerukan kepada Washington untuk menilai situasi dari sebuah kedudukan yang adil jika ingin denuklirisasi Semenanjung Korea seperti dikutip dari Sputnik, Senin (6/8/2018).
Pada bulan Juli, AS dan Jepang memperpanjang perjanjian kerja sama nuklir bilateral. Perjanjian ini memberikan hak kepada Jepang untuk mengekstraksi plutonium, memproses ulang bahan bakar bekas dan memperkaya uranium dengan syarat bahwa itu tidak digunakan untuk membangun senjata nuklir.
Credit sindonews.com