Peter Dutton saat menghadiri Konferensi ke-6
Menteri-Menteri Regional Tentang Penyelundupan Manusia, Perdagangan
Manusia dan Kejahatan Transnasional di Nusa Dua, Bali, Rabu (23/3).
(ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)
Dutton mundur dari kabinet Turnbull setelah gagal menantang orang nomor satu di Australia itu dalam pemilihan ketua Partai Liberal pada Selasa (21/8).
"Tadi pagi saya menelepon PM Turnbull dan menjelaskan bahwa penilaian saya bahwa mayoritas ruang partai tidak lagi mendukung kepemimpinannya," ucap Dutton dalam pernyataannya, Kamis (23/8).
"Karena itu, saya memintanya [Turnbull] mengadakan pertemuan partai di mana saya akan menantang kepemimpinan Partai Liberal di parlemen," papar politikus sayap kanan konservatif itu menambahkan.
Kepemimpinan Turnbull diuji untuk ketiga kali menyusul keputusan sejumlah menteri senior kabinetnya yang menyatakan mengundurkan diri dan tidak lagi mendukung pemerintahan.
Wakil Menteri Keuangan Mathias Cornmann bersama Menteri Ketenagakerjaan serta Menteri Pendidikan mengatakan mereka tidak lagi mendukung Turnbull. Selain ketiga menteri itu, sedikitnya 10 menteri lain telah lebih dulu menyatakan atau berencana mengundurkan diri dari kabinet.
Padahal, Turnbull berhasil mempertahankan dukungan partai terhadap keketuannya pada Selasa lalu dengan perolehan 48 suara. Sementara Dutton hanya mendapat 35 dukungan saja.
"Dengan penuh kesedihan hati, kami bertemu Perdana Menteri untuk menasehati dia bahwa dalam penilaian kami, dia tidak lagi mendapat dukungan dari mayoritas anggota di Partai Liberal," ucap Cornmann, yang dulu merupakan salah satu tangan kanan Turnbull.
"Adalah kepentingan terbaik bagi Partai Liberal untuk membantu memproses transisi kepemimpinan kepada pemimpin baru."
Meski begitu, Dutton dan pendukungnya harus membuat petisi yang mampu didukung oleh mayoritas menteri kabinet untuk menggulingkan Turnbull dari keketuaan partai dan jabatan PM.
Dikutip AFP, media lokal melaporkan Dutton tengah mendatangi para menteri lainnya di kabinet untuk mendukung petisinya tersebut.
Dutton selama ini dinilai para pendukungnya sebagai legislator pragmatis. Sementara itu, para pengkritik menggambar Dutton sebagai seorang yang rasis dan kerap menyudutkan pengungsi serta imigran.
Jika dia berhasil menggantikan Turnbull sebagai PM, Dutton mengatakan dia akan berfokus pada penurunan harga listrik dan memperketat aturan keimigrasian demi mengurangi jumlah populasi. Dia juga bersumpah ingin meningkatkan investasi dalam bidang pengadaan air bersih untuk membantu para petani yang dilanda kekeringan.
Credit cnnindonesia.com