KABUL
- Kelompok militan Taliban dilaporkan berhasil memukul kelompok
ekstrimis ISIS dengan telak. Alhasil lebih dari 200 anggota ISIS
menyerahkan diri kepada pemerintah Afghanistan.
New York Times melaporkan sekitar 200 hingga 250 anggota ISIS menyerahkan dirinya kepada pemerintah Afghanistan. Hal itu dilakukan setelah pertempuran sengit selama dua hari melawan Taliban di provinsi utara Jawzjan.
"Fenomena jahat Daesh telah sepenuhnya dihilangkan dan orang-orang telah dibebaskan dari siksaan di provinsi Jawzjan Afghanistan," kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid dalam sebuah pernyataan, menggunakan istilah Arab untuk ISIS tersebut.
Wakil Kepala Kepolisian Provinsi Jawzjan, Abdul Hafeez Khashi mengatakan delapan anggota Taliban dan enam anggota ISIS tewas dalam pertempuran itu. Sebanyak 128 anggota ISIS menyerah kepada Taliban.
“Ini adalah malam yang gelap, situasi yang menyedihkan,” Mufti Nemat, salah satu dari dua komandan penting ISIS yang menyerah.
“Selama dua hingga tiga malam, kami tidak bisa tidur; kami sangat kelelahan,” imbuhnya seperti Business Insider dari The New York Times, Kamis (2/8/2018)
Taliban melancarkan serangan beberapa minggu yang lalu di Jawzjan terhadap ISIS, yang mereka perangi sebanyak yang mereka lakukan terhadap pemerintah Afgahistan dukungan-Barat di Kabul.
"Setelah penyerahan lebih dari 200 Daeshis di Distrik Darzab semalam, Daeshis telah dihapus dari utara," juru bicara Komando Pasukan Tentara Afghanistan, Mayor Ahmad Jawid Salim, mengatakan di Facebook.
Sementara ISIS memiliki pijakan di utara, yaitu Provinsi Jawzjan, kubu utama mereka masih di provinsi selatan Nangarhar.
Para pejabat AS mengatakan ada sekitar 2.000 anggota ISIS di Afghanistan, menurut Stars and Stripes.
Bulan lalu, Jenderal John Nicholson, komandan tertinggi AS di Afghanistan, menyambut baik fakta bahwa Taliban memerangi ISIS, yang katanya harus dihancurkan.
“Kami akan sepenuhnya memerangi ISIS. Dan kami juga mencatat bahwa Taliban memerangi ISIS, dan kami mendorong itu karena ISIS harus dihancurkan,” kata Nicholson pada akhir Juli lalu.
Pasukan AS telah meluncurkan serangan udara terhadap ISIS di Jawzjan dalam beberapa bulan terakhir, tetapi Taliban menolak setiap saran kerja sama dan menuduh Amerika Serikat mencoba menghalangi mereka.
New York Times melaporkan sekitar 200 hingga 250 anggota ISIS menyerahkan dirinya kepada pemerintah Afghanistan. Hal itu dilakukan setelah pertempuran sengit selama dua hari melawan Taliban di provinsi utara Jawzjan.
"Fenomena jahat Daesh telah sepenuhnya dihilangkan dan orang-orang telah dibebaskan dari siksaan di provinsi Jawzjan Afghanistan," kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid dalam sebuah pernyataan, menggunakan istilah Arab untuk ISIS tersebut.
Wakil Kepala Kepolisian Provinsi Jawzjan, Abdul Hafeez Khashi mengatakan delapan anggota Taliban dan enam anggota ISIS tewas dalam pertempuran itu. Sebanyak 128 anggota ISIS menyerah kepada Taliban.
“Ini adalah malam yang gelap, situasi yang menyedihkan,” Mufti Nemat, salah satu dari dua komandan penting ISIS yang menyerah.
“Selama dua hingga tiga malam, kami tidak bisa tidur; kami sangat kelelahan,” imbuhnya seperti Business Insider dari The New York Times, Kamis (2/8/2018)
Taliban melancarkan serangan beberapa minggu yang lalu di Jawzjan terhadap ISIS, yang mereka perangi sebanyak yang mereka lakukan terhadap pemerintah Afgahistan dukungan-Barat di Kabul.
"Setelah penyerahan lebih dari 200 Daeshis di Distrik Darzab semalam, Daeshis telah dihapus dari utara," juru bicara Komando Pasukan Tentara Afghanistan, Mayor Ahmad Jawid Salim, mengatakan di Facebook.
Sementara ISIS memiliki pijakan di utara, yaitu Provinsi Jawzjan, kubu utama mereka masih di provinsi selatan Nangarhar.
Para pejabat AS mengatakan ada sekitar 2.000 anggota ISIS di Afghanistan, menurut Stars and Stripes.
Bulan lalu, Jenderal John Nicholson, komandan tertinggi AS di Afghanistan, menyambut baik fakta bahwa Taliban memerangi ISIS, yang katanya harus dihancurkan.
“Kami akan sepenuhnya memerangi ISIS. Dan kami juga mencatat bahwa Taliban memerangi ISIS, dan kami mendorong itu karena ISIS harus dihancurkan,” kata Nicholson pada akhir Juli lalu.
Pasukan AS telah meluncurkan serangan udara terhadap ISIS di Jawzjan dalam beberapa bulan terakhir, tetapi Taliban menolak setiap saran kerja sama dan menuduh Amerika Serikat mencoba menghalangi mereka.
Credit sindonews.com