Pejabat AS menyebut Korut belum mengirimkan tulang tentara AS korban Perang Korea
CB,
JAKARTA -- Pihak Amerika Serikat menilai Korea Utara belum memenuhi
janjinya untuk mengembalikan sisa-sisa tentara Amerika Serikat yang
gugur pada perang Korea. Padahal dalam pertemuan di KTT Singapura antara
Presiden Donald Trump dan Kim Jong Un, disepakati pihak Korut untuk
mengirimkan belulang tentara AS yang gugur.
Sebelumnya,
Sekretaris Negara Mike Pompeo, mengatakan pada hari Rabu bahwa
kembalinya para korban perang dapat dimulai dalam beberapa pekan ke
depan. Akan tetapi, dikutip dari Associated Press, mengidentifikasi
tulang belulang tersebut membutuhkan waktu berbulan-bulan bahkan
bertahun-tahun.
Dalam pernyataan bersama di KTT Singapura mereka pada 12 Juni
lalu, Presiden Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un
berkomitmen untuk memulihkan sisa-sisa tahanan perang dan mereka yang
hilang dalam aksi beberapa dekade setelah Perang Korea termasuk
pemulangan segera dari mereka yang sudah diidentifikasi.
Tetapi
pada pertengahan Juli, repatriasi belum terjadi. Mengutip pejabat AS,
pada hari Selasa melaporkan bahwa Korea Utara telah setuju untuk
mentransfer sebanyak 55 tulang belulang korban perang.
"Apa
yang seharusnya menjadi hal termudah dalam agenda perundingan Amerika
Serikat-Korea Utara - kembalinya sisa-sisa tentara Perang Korea -
terbukti menjadi titik pelik lain," kata Mark Fitzpatrick dari Institut
Internasional untuk Studi Strategis.
Di luar
kembalinya sisa-sisa yang dijanjikan bahwa Korea Utara mungkin telah
bertahan dalam penyimpanan selama bertahun-tahun, Departemen Luar Negeri
mengatakan awal pekan ini bahwa kedua belah pihak telah sepakat untuk
memulai kembali pencarian lokasi pemakaman dari sisa-sisa perang AS di
Korea Utara.
Dalam pandangan Fitzpatrick, Korea
Utara telah menggunakan janji perang tetap sebagai pengaruh untuk tujuan
politik, termasuk perjanjian damai yang menggantikan perjanjian
gencatan senjata yang menyebabkan pertempuran di Semenanjung Korea
berakhir pada Juli 1953.