- (Pixabay/Kahll)
Jakarta (CB) - Bocornya 13,4 juta dokumen pada 
Paradise Papers menunjukkan skala kerajaan lepas pantai yang melibatkan 
semua orang, dari Ratu hingga Facebook.
Apa itu Paradise Papers?
Nama
 tersebut mengacu pada bocoran 13,4 juta dokumen. Sebagian besar dokumen
 atau sekitar 6,8 juta di antaranya berhubungan dengan biro hukum dan 
perusahaan penyedia layanan yang beroperasi bersama di 10 wilayah hukum 
dengan nama Appleby. Tahun lalu, penyedia layanan bisnis "fidusia" dari 
bisnis itu menjadi subjek pembelian manajemen dan sekarang disebut 
Estera.
Pada dokumen itu, terdapat pula rincian
 19 perusahaan terdaftar yang dikelola oleh pemerintah di yurisdiksi 
rahasia, yakni di Antigua dan Barbuda, Aruba, Bahama, Barbados, Bermuda,
 Kepulauan Cayman, Kepulauan Cook, Dominika, Grenada, Labuan, Lebanon, 
Malta, Kepulauan Marshall, St Kitts dan Nevis, St Lucia, St Vincent, 
Samoa, Trinidad dan Tobago, dan Vanuatu. Makalah ini mencakup periode 
1950-2016.
Pelanggan
Uang
 mengalir ke dunia lepas pantai dari mana-mana. Seringkali sangat sulit 
untuk mengidentifikasi orang dan perusahaan di baliknya. Di antara 
dokumen yang bocor adalah database pelanggan Appleby sejak 1993 sampai 
2014. 
Di dalamnya terdapat lebih dari 120.000 
orang dan perusahaan. Tidak semua terhubung ke perusahaan yang terdaftar
 di luar negeri. Menjadi tugas mustahil untuk memeriksa apakah pelanggan
 hanya berhubungan atau mereka pernah menggunakan layanan Appleby selama
 bertahun-tahun. Tapi ini memberi indikasi bagus di mana permintaan 
layanan Appleby berasal. Banyak klien berasal dari Inggris, China dan 
Hong Kong, namun jumlah terbesar, lebih dari 30.000, berasal dari 
Amerika Serikat.
Perusahaan tersembunyi
Perusahaan
 yang terdaftar di luar negeri dapat digunakan untuk menyimpan aset 
seperti properti, pesawat terbang, yacht dan investasi pada saham. Data 
Appleby mencatat sekitar 25.000 perusahaan lepas pantai. Yurisdiksi yang
 paling populer untuk penggabungan adalah surga pajak yang diperintah 
oleh Inggris di Bermuda dan Kepulauan Cayman. Kepulauan Virgin Inggris, 
wilayah luar Inggris yang lain, dan Isle of Man, yang merupakan 
ketergantungan mahkota Inggris, juga populer di kalangan klien Appleby.
Berapa banyak organisasi media yang melihat data itu?
The
 Guardian adalah satu dari 96 mitra media dalam proyek ini. Sebanyak 381
 wartawan dari 67 negara telah menganalisis materi tersebut.
Siapa yang mendapat dokumen itu dan bagaimana caranya?
Kebocoran
 tersebut diperoleh oleh surat kabar Jerman Süddeutsche Zeitung, yang 
juga menerima dokumen Panama Papers tahun lalu. Süddeutsche Zeitung 
berbagi materi dengan International Consortium of Investigative 
Journalists (ICIJ), sebuah organisasi berbasis di AS yang 
mengkoordinasikan kolaborasi global. Süddeutsche Zeitung belum, dan 
tidak akan, mendiskusikan masalah seputar sumber.
Data bocor terbesar kedua di dunia
Paradise
 Papers merupakan data bocor terbesar kedua di dunia yakni sebesar 1,4 
terrabytes (TB) setelah Panama Papers yang datanya sebesar 2,6 TB pada 
2016. 
Setelah Paradise Papers, menyusul 
Offshore Secrets sebesar 260 gigabytes (GB) pada 2013 dan Luxembourg tax
 files sebesar 4,4 GB pada 2014, HSBC files sebesar 3,3 GB pada 2015 dan
 WikiLeaks 1,7 GB pada 2010.
Apakah Paradise Papers fokus pada perusahaan atau individu?
Keduanya.
 Mereka dipersatukan oleh satu hal, yakni uang. Beberapa perusahaan 
multinasional terbesar di dunia mengalami kebocoran, termasuk Apple, 
Nike dan Facebook, serta beberapa orang terkaya di dunia, mulai dari 
Ratu, Bintang komedi Inggris Bono, hingga bintang-bintang yang menyukai 
Hollywood Boulevard.
Apa isi dokumen itu?
File
 tersebut menunjukkan kerajaan lepas pantai lebih besar dan lebih rumit 
daripada yang dipikirkan kebanyakan orang. Dan bahkan perusahaan seperti
 Appleby, yang membanggakan diri sebagai pembawa standar di lapangan, 
telah melanggar peraturan regulator yang mencoba mengepalai industri 
ini.
File-file tersebut menetapkan berbagai 
cara di mana perusahaan dan individu dapat menghindari pajak dengan 
menggunakan struktur buatan. Skema ini legal jika dijalankan dengan 
benar. Tapi banyak yang tampaknya tidak benar. Dan politisi di seluruh 
dunia mulai bertanya apakah mereka harus dilarang. Apakah mereka adil? 
Apakah mereka bermoral?
Apa yang dikatakan Appleby?
Perusahaan
 tersebut membantah melakukan kesalahan, baik oleh dirinya sendiri atau 
oleh kliennya. Tapi menjadi rahasia umum bahwa perusahaan itu tidak 
sempurna dan telah mencoba untuk belajar dari kesalahannya. Perusahaan 
telah sepakat untuk mengambil bagian dalam penyelidikan formal. 
Sementara Estera menolak berkomentar. Demikian The Guardian 
memberitakan.
Credit antaranews.com
