Turki menyerang milis YPG selama tiga
hari berturut-turut untuk menghentikan mereka merebut kota Azaz, yang
hanya berjarak 8 km dari perbatasan Turki. (Reuters/Rodi Said)
Turki melepaskan tembakan dengan menargetkan sejumlah posisi milisi Kurdi-Suriah, YPG, selama tiga hari berturut-turut untuk mencoba menghentikan pejuang YPG merebut kota Azaz, yang hanya berjarak 8 km dari perbatasan Turki.
"Delegasi Rusia sangat prihatin dengan penggunaan kekuatan [militer] oleh Turki terhadap wilayah Suriah," tulis seorang diplomat Rusia dalam sebuah email yang dikirimkan untuk diplomat DK PBB lainnya pada Senin (15/2). Reuters mendapatkan informasi soal pertukaran email antar diplomat DK PBB yang tak dipublikasikan namanya itu.
Kebuntuan upaya masyarakat internasional untuk mengatasi perang saudara di Suriah meningkatkan risiko konfrontasi langsung antara Rusia dan Turki, yang merupakan negara anggota NATO.
Hubungan antara Moskow dan Ankara memburuk setelah militer Turki menembak jatuh pesawat perang Rusia pada November lalu yang terbang di sepanjang perbatasan Turki-Suriah.
Namun, Barat mengklaim bahwa serangan udara Rusia kerap kali menargetkan kelompok pemberontak yang didukung dan dianggap moderat oleh Barat.
Serangan udara Rusia meningkat sejak PBB mencoba menghidupkan kembali pembicaraan damai Suriah yang digelar di Jenewa dan sempat terhenti pada awal bulan ini.
Credit CNN Indonesia