HYDERABAD – Kabar baik muncul dari India.
Ilmuwan-ilmuwan India mengklaim mereka berhasil mengembangkan dua vaksin
virus Zika. Dua vaksin tersebut berhasil dikembangkan oleh Bharat
Biotech International yang berpusat di Hyderabad, India.
“Kami mungkin adalah perusahaan vaksin pertama di dunia yang memasukkan hak paten vaksin zika sembilan bulan lalu. Diharapkan formula tersebut dapat meningkatkan antibodi sebagai pertahanan utama menghadapi infeksi virus zika,” ujar Direktur Bharat Biotech Krishna Ella, dilansir Russia Today, Jumat (5/2/2016).
Riset mengenai vaksin antivirus zika tersebut dimulai sejak sembilan bulan lalu. Mereka kini akan memulai uji coba vaksin kepada hewan dan manusia. Jika berhasil, vaksin tersebut akan mulai tersedia bagi masyarakat umum dalam waktu empat bulan. Ella mengklaim perusahaannya dapat memproduksi hingga satu juta vaksin.
Riset tersebut dilakukan usai Bharat Biotech secara legal mengimpor virus tersebut ke India pada 2015. Ella meminta izin secara langsung kepada Perdana Menteri Narendra Modi. Dia mendesak Modi agar penelitian segera dilakukan lewat serangkaian uji klinis.
“Perdana Menteri harus ambil bagian dalam proyek ini untuk membantu negara seperti Brasil dan Kolombia di mana kita bisa melakukan ‘diplomasi vaksin’. Kita harus membantu mereka. Kami sangat ingin membantu dan mewujudkan masyarakat dunia yang sehat,” tutup Ella.
“Kami mungkin adalah perusahaan vaksin pertama di dunia yang memasukkan hak paten vaksin zika sembilan bulan lalu. Diharapkan formula tersebut dapat meningkatkan antibodi sebagai pertahanan utama menghadapi infeksi virus zika,” ujar Direktur Bharat Biotech Krishna Ella, dilansir Russia Today, Jumat (5/2/2016).
Riset mengenai vaksin antivirus zika tersebut dimulai sejak sembilan bulan lalu. Mereka kini akan memulai uji coba vaksin kepada hewan dan manusia. Jika berhasil, vaksin tersebut akan mulai tersedia bagi masyarakat umum dalam waktu empat bulan. Ella mengklaim perusahaannya dapat memproduksi hingga satu juta vaksin.
Riset tersebut dilakukan usai Bharat Biotech secara legal mengimpor virus tersebut ke India pada 2015. Ella meminta izin secara langsung kepada Perdana Menteri Narendra Modi. Dia mendesak Modi agar penelitian segera dilakukan lewat serangkaian uji klinis.
“Perdana Menteri harus ambil bagian dalam proyek ini untuk membantu negara seperti Brasil dan Kolombia di mana kita bisa melakukan ‘diplomasi vaksin’. Kita harus membantu mereka. Kami sangat ingin membantu dan mewujudkan masyarakat dunia yang sehat,” tutup Ella.
Credit Okezone