BRUSSELS – Sekretaris Jenderal Pakta
Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Jens Stoltenberg mengungkapkan bahwa
Rusia telah melakukan latihan untuk meluncurkan serangan nuklir ke
Swedia pada 2013. Pernyataan yang dilontarkan Stoltenberg ini semakin
meningkatkan ketegangan hubungan antara Negeri Beruang Merah dengan blok
militer negara Barat tersebut.
Dalam keterangannya, Stoltenberg mengatakan pesawat-pesawat Rusia mengadakan sebuah latihan tiruan dan berpura-pura melakukan serangan nuklir ke Swedia. Latihan yang dilakukan pada 2013 itu melibatkan pesawat-pesawat pengebom yang mendekati wilayah udara Swedia melalui Teluk Finlandia.
“Selama tiga tahun terakhir, Rusia telah melakukan 18 kali latihan skala besar, beberapa di antaranya melibatkan lebih dari 100 ribu pasukan,” tambah Stoltenberg dalam keterangan yang dilansir Mirror, Jumat (5/2/2016).
“Kecepatan manuver Rusia telah mencapai tingkat yang belum pernah terlihat sebelumnya sejak puncak Perang Dingin,” ujanya lagi.
Ketegangan antara NATO dengan Rusia ini menyebabkan Amerika Serikat (AS) mengumumkan akan meningkatkan anggaran bantuan militernya untuk Eropa sebesar empat kali lipat pada 2017. Hal ini disampaikan Menteri Pertahanan AS Ash Carter yang mengatakan bahwa dana militer untuk memberikan jaminan bagi negara Eropa Timur yang khawatir akan pergerakan Rusia akan ditingkatkan menjadi USD3,4 miliar dari jumlah sebelumnya USD789 juta.
Moskow belum memberikan tanggapan atas tuduhan yang dilontarkan Stoltenberg, namun, seorang sumber mengatakan semua itu hanyalah omong kosong yang bertujuan untuk menyulut kekhawatiran di negara-negara Baltik.
Dalam keterangannya, Stoltenberg mengatakan pesawat-pesawat Rusia mengadakan sebuah latihan tiruan dan berpura-pura melakukan serangan nuklir ke Swedia. Latihan yang dilakukan pada 2013 itu melibatkan pesawat-pesawat pengebom yang mendekati wilayah udara Swedia melalui Teluk Finlandia.
“Selama tiga tahun terakhir, Rusia telah melakukan 18 kali latihan skala besar, beberapa di antaranya melibatkan lebih dari 100 ribu pasukan,” tambah Stoltenberg dalam keterangan yang dilansir Mirror, Jumat (5/2/2016).
“Kecepatan manuver Rusia telah mencapai tingkat yang belum pernah terlihat sebelumnya sejak puncak Perang Dingin,” ujanya lagi.
Ketegangan antara NATO dengan Rusia ini menyebabkan Amerika Serikat (AS) mengumumkan akan meningkatkan anggaran bantuan militernya untuk Eropa sebesar empat kali lipat pada 2017. Hal ini disampaikan Menteri Pertahanan AS Ash Carter yang mengatakan bahwa dana militer untuk memberikan jaminan bagi negara Eropa Timur yang khawatir akan pergerakan Rusia akan ditingkatkan menjadi USD3,4 miliar dari jumlah sebelumnya USD789 juta.
Moskow belum memberikan tanggapan atas tuduhan yang dilontarkan Stoltenberg, namun, seorang sumber mengatakan semua itu hanyalah omong kosong yang bertujuan untuk menyulut kekhawatiran di negara-negara Baltik.
Credit Okezone