MUNICH
- Mantan Sekretaris Jenderal NATO, Jenderal Javier Solana mengecam
ekspansi pakta pertahanan itu ke wilayah perbatasan Rusia. Menurutnya,
penciptaan pusat-pusat komando militer NATO tambahan pada sisi timur
negara-negara aliansi melanggar semangat perjanjian NATO-Rusia.
"Promosi NATO pusat komando militer ke Eropa Timur adalah bertentangan dengan perjanjian 1997, dan dokumen ini yang memberi kita kesempatan untuk memiliki struktur kerjasama dengan Rusia," kata Solana di sela-sela Konferensi Keamanan Munich seperti disitir Sputniknews dari RIA Novosti, Minggu (14/2/2016).
Sebelumnya, rencana NATO menyiapkan enam komando dan pusat kontrol di Eropa Timur dilihat oleh Rusia sebagai bentuk tidak konsistennya organisasi keamanan bentukan Amerika Serikat (AS) itu dengan ketentuan perjanjian Rusia-NATO 1997.
Hubungan Rusia dengan NATO memburuk tajam di tengah krisis di Ukraina. Aliansi menuduh Moskow mencampuri urusan dalam negeri Ukraina. Tuduhan ini pun berulang kali dibantah oleh Rusia.
Sebaliknya, Rusia mengungkapkan kekhawatiran atas penumpukan pasukan NATO di sepanjang perbatasan barat, menekankan bahwa hal itu bisa mengguncang wilayah tersebut.
"Promosi NATO pusat komando militer ke Eropa Timur adalah bertentangan dengan perjanjian 1997, dan dokumen ini yang memberi kita kesempatan untuk memiliki struktur kerjasama dengan Rusia," kata Solana di sela-sela Konferensi Keamanan Munich seperti disitir Sputniknews dari RIA Novosti, Minggu (14/2/2016).
Sebelumnya, rencana NATO menyiapkan enam komando dan pusat kontrol di Eropa Timur dilihat oleh Rusia sebagai bentuk tidak konsistennya organisasi keamanan bentukan Amerika Serikat (AS) itu dengan ketentuan perjanjian Rusia-NATO 1997.
Hubungan Rusia dengan NATO memburuk tajam di tengah krisis di Ukraina. Aliansi menuduh Moskow mencampuri urusan dalam negeri Ukraina. Tuduhan ini pun berulang kali dibantah oleh Rusia.
Sebaliknya, Rusia mengungkapkan kekhawatiran atas penumpukan pasukan NATO di sepanjang perbatasan barat, menekankan bahwa hal itu bisa mengguncang wilayah tersebut.
Credit Sindonews