JAKARTA,CB—
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu akan bertolak ke Korea Selatan
untuk menindaklanjuti pembahasan mengenai pesawat tempur KFX-IFX, proyek
kerja sama Indonesia-Korea Selatan.
Ia mengatakan, yang terpenting, penandatanganan nota kesepahaman telah dilakukan dengan Korea Selatan.
"Nanti saya ke sana. MoU kan sudah ada. Tinggal saya nanti ke Korsel. Mungkin bulan depan atau bulan ketiga," ujar Ryamizard di Kantor Kemenhan, Jakarta, Jumat (12/2/2016).
Dikutip dari harian Kompas, Indonesia dan Korea Selatan mengadakan proyek kolaborasi untuk memproduksi prototipe pesawat tempur KFX-IFX yang dijadwalkan terbang perdana pada tahun 2020.
Proyek yang sempat dihentikan Korea Selatan beberapa tahun silam itu akan menghasilkan pesawat tempur yang bisa beroperasi hingga 30 tahun.
Proyek tersebut dirintis sejak era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kerja sama ini melibatkan para tenaga ahli dari Indonesia dan Korea Selatan.
Untuk proyek pengembangan KFX-IFX tersebut, dana yang sudah dialokasikan sebesar 7,8 miliar dollar AS (Rp 107,95 triliun).
Ia mengatakan, yang terpenting, penandatanganan nota kesepahaman telah dilakukan dengan Korea Selatan.
"Nanti saya ke sana. MoU kan sudah ada. Tinggal saya nanti ke Korsel. Mungkin bulan depan atau bulan ketiga," ujar Ryamizard di Kantor Kemenhan, Jakarta, Jumat (12/2/2016).
Dikutip dari harian Kompas, Indonesia dan Korea Selatan mengadakan proyek kolaborasi untuk memproduksi prototipe pesawat tempur KFX-IFX yang dijadwalkan terbang perdana pada tahun 2020.
Proyek yang sempat dihentikan Korea Selatan beberapa tahun silam itu akan menghasilkan pesawat tempur yang bisa beroperasi hingga 30 tahun.
Proyek tersebut dirintis sejak era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kerja sama ini melibatkan para tenaga ahli dari Indonesia dan Korea Selatan.
Untuk proyek pengembangan KFX-IFX tersebut, dana yang sudah dialokasikan sebesar 7,8 miliar dollar AS (Rp 107,95 triliun).
Credit KOMPAS.com