WINA (CB) – Iran dan negara-negara P5+1 (Amerika Serikat
(AS), China, Rusia, Inggris, Prancis, dan Jerman) memutuskan untuk
memperpanjang perundingan nuklir
yang sedang berlangsung sampai 7 Juli mendatang. Hal itu dilakukan
setelah batas waktu pembicaraan yang jatuh pada 30 Juni 2015 tidak dapat
dipenuhi.
Perwakilan dari kedua belah pihak percaya bahwa kesepakatan mengenai program nuklir Iran dapat dicapai. Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif tampaknya optimis dengan kemungkinan suksesnya perundingan itu.
Presiden Iran Hassan Rouhani menanggapi perpanjangan waktu perundingan tersebut dengan peringatan kepada P5+1 bahwa Iran akan melanjutkan program nuklirnya jika pihak Barat melanggar kesepakatan yang mungkin akan tercapai.
“Jika kami mencapai kesepakatan, kedua pihak harus berkomitmen untuk itu. Jika salah satu pihak melanggar perjanjian, kami akan kembali ke cara lama, dengan lebih kuat dari yang dapat mereka bayangkan,” kata Rouhani, sebagaimana dikutip Reuters, Rabu (1/7/2015).
Rouhani mendukung negosiasi yang tengah berjalan. Sejak terpilih dua tahun lalu, dia telah berjanji akan membawa Iran keluar dari isolasi dunia internasional. Meski begitu, Rouhani tidak memiliki kekuasaan sebesar pemimpin Iran Ayatollah Ali Khameini.
Perundingan nuklir ini dilakukan dengan kerangka kerja yang telah disusun dalam kesepakatan yang telah dicapai Iran dan P5+1 pada 2 April 2015 lalu di Lausanne, Swiss.
Perwakilan dari kedua belah pihak percaya bahwa kesepakatan mengenai program nuklir Iran dapat dicapai. Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif tampaknya optimis dengan kemungkinan suksesnya perundingan itu.
Presiden Iran Hassan Rouhani menanggapi perpanjangan waktu perundingan tersebut dengan peringatan kepada P5+1 bahwa Iran akan melanjutkan program nuklirnya jika pihak Barat melanggar kesepakatan yang mungkin akan tercapai.
“Jika kami mencapai kesepakatan, kedua pihak harus berkomitmen untuk itu. Jika salah satu pihak melanggar perjanjian, kami akan kembali ke cara lama, dengan lebih kuat dari yang dapat mereka bayangkan,” kata Rouhani, sebagaimana dikutip Reuters, Rabu (1/7/2015).
Rouhani mendukung negosiasi yang tengah berjalan. Sejak terpilih dua tahun lalu, dia telah berjanji akan membawa Iran keluar dari isolasi dunia internasional. Meski begitu, Rouhani tidak memiliki kekuasaan sebesar pemimpin Iran Ayatollah Ali Khameini.
Perundingan nuklir ini dilakukan dengan kerangka kerja yang telah disusun dalam kesepakatan yang telah dicapai Iran dan P5+1 pada 2 April 2015 lalu di Lausanne, Swiss.
Credit Okezone