Kamis, 02 Juli 2015

Cegah Radikalisme, Singapura Luncurkan Jalur Konseling Islam


Cegah Radikalisme, Singapura Luncurkan Jalur Konseling Islam  
Jalur telepon konseling ini diharapkan bisa menjawab pertanyaan soal Islam yang banyak disalahgunakan kelompok ekstremis. (Ilustrasi/Thinkstock)
 
Singapura, CB -- Pemerintah Singapura mengumumkan peluncuran jalur telepon konseling untuk umat Islam pada Rabu (1/6) yang bertanya seputar masalah agama. Langkah ini diambil Singapura untuk membendung radikalisme yang memberikan pemahaman yang salah soal Islam.

"Kita mau menyelamatkan orang-orang agar tidak diradikalisasi," kata Wakil Perdana Menteri Singapura Teo Chee Hean di Masjid Khadijah kemarin, seperti dilaporkan oleh Strait Times.

"Anak-anak muda, seperti seorang pemuda berumur 17 tahun yang baru ditangkap, rentan terhadap pengaruh radikal di internet," lanjut Teo ketika membuka peluncuran jalur konseling (helpline), tepat sebelum berbuka puasa dengan komunitas Muslim.

Jalur Konseling (helpline) ini diluncurkan oleh organisasi Religious Rehabilitation Group (RPG), dan program ini menargetkan warga yang ingin meminta informasi terkait masalah ekstremisme dan radikalisme.

Selain memberi jawaban terkait hal-hal dalam Islam yang disalahgunakan kelompok ekstremis, jalur telepon ini juga membantu warga untuk mendapatkan saran terkait anggota keluarga atau teman yang telah diduga telah diradikalisasi.

Wakil Ketua RRG Mohamed Ali mengatakan bahwa jalur konseling ini dapat mencegah anak muda untuk mencari informasi tentang agama dari sumber-sumber yang sesat. Jalur konseling ini dapat membantu mereka mengklarifikasi keraguan yang mereka punya terhadap masalah agama.

Jalur konseling ini beroperasi dari jam 9 pagi sampai jam 5 sore, dari Senin hingga Jumat.

Umat Muslim di Singapura disinyalir berjumlah 450 ribu sampai 500 ribu jiwa, atau 14 hingga 15 persen dari keseluruhan populasi negara itu.



Credit  CNN Indonesia