Kamis, 09 Juli 2015

Bangun Smelter US$ 1,8 Miliar, Antam Resmi Gandeng Inalum


Bangun Smelter US$ 1,8 Miliar, Antam Resmi Gandeng Inalum  
PT Aneka Tambang Tbk. membuka gerai Butik Emas Logam Mulia ke-11 di Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa, 19 Mei 2015. (CNN Indonesia/Safir Makki)
 
Jakarta, CB -- PT Aneka Tambang (Persero) Tbk  dan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)  menandatangani  Nota  Kesepahaman (Memorandum  of  Understanding/MoU) kerja sama pembangunan pabrik smelter grade alumina (SGA) senilai US$ 1,8 miliar di Mempawah, Kalimantan Barat.

“Kerjasama  Antam  dengan  Inalum  merupakan  langkah  penting  dalam  upaya  kami untuk   terus   meningkatkan   nilai   cadangan   bauksit   Indonesia   yang   besar   serta mendukung sinergi antar BUMN,” ujar Direktur Utama Aneka Tambang (Antam), Tedy Badrujaman dalam keterangan resmi, Rabu (8/7).

Direktur Utama Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), Winardi mengatakan kemitraan  dengan  Antam akan  mendukung  keberadaan  industri  hilir  bauksit  di Indonesia  dalam memberikan nilai  tambah.  "Kerjasama  ini  juga akan  menjadi  momentum  positif untuk mendukung integrasi bisnis di komoditas bauksit,” jelasnya

Rencana kerjasama antara Antam dan Inalum antara lain mencakup pencarian, evaluasi dan  seleksi  calon  mitra  untuk  pembangunan  pabrik  SGA,  penetapan  skema  kerjasama, persiapan pendirian perusahaan patungan dan melakukan kajian komprehensif diantaranya dalam hal aspek legal, finansial serta teknis-operasional.


Direktur Pengembangan Antam, Johan Nababan mengatakan untuk tahap awal, perusahaannya akan bermitra dengan Inalum dalam pembangunan proyek smelter grade alumina senilai US$ 1,8 miliar di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. Setelah itu, Antam akan menggelar tender untuk mencari pihak ketiga sebagai pelaksana proyek tersebut.

"Jadi dengan Inalum nanti kami berdua jadi mayoritas, kemudian mencari pihak ketiga. Sekarang masuk tahap pembahasan tender dan pemilihan pihak ketiga," tutur Johan kepada CNN Indonesia di Jakarta, belum lama ini.

Johan mengungkapkan, manajemen Antam menargetkan bisa melakukan ground breaking pada kuartal II 2016. Sementara itu, terkait siapa saja pihak ketiga yang sudah tertarik untuk terlibat dalam proyek tersebut, Johan menyatakan ada perusahaan dari tiga negara.

"Ada dari Dubai Alumunium (Dubal), Rusia Alumunium (Rusal), dan dari Tiongkok," tutur Johan.

Sebagai informasi, Inalum  merupakan  pelopor  dan  perusahaan  pertama  di Indonesia  yang  bergerak  dalam bidang  industri  peleburan  aluminium.  Inalum  didirikan  pada  tanggal  6 Januari  1976  dan sebelumnya merupakan perusahaan patungan dengan Pemerintah Indonesia dengan Nippon Asahan  Aluminium  Co Ltd.

Pada  tanggal  19  Desember 2013  Pemerintah  Indonesia mengambil alih saham yang dimiliki pihak konsorsium Jepang itu sehingga sepenuhnya menjadi milik Pemerintah Indonesia. 

Credit  CNN Indonesia