Faisal Basri (CNN Indonesia/Antara Photo/Wahyu Putro)
Sebelumnya, melalui media online Direksi Pertamina mengklaim bahwa harga jual BBM di Indonesia merupakan salah satu yang termurah di kawasan Asia.
Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas, Faisal Basri mengatakan harga BBM di Indonesia dengan yang dijual di kawasan Asia tidaklah sebanding lantaran itu membandingkan produk Premium dengan kadar Ron 88 dengan produk setara Pertamax dengan Ron 92.
“Saya minta kawan-kawan (media) kritis. Ini kan yang dibandingkan petrol price atau setara 92,” ungkap Faisal di Jakarta, Rabu (1/4).
Ekonom Universitas Indonesia itu mengutip berbagai berita yang menyatakan bahwa harga jual BBM di Indonesia berada pada Rp 6.800 per liter, atau lebih murah Rp 49 per liter ketimbang harga jual BBM di Malaysia yang berada di level Rp 6.849 per liter.
Pun jika dibandingkan dengan harga BBM di Vietnam, yang dilego pada kisaran Rp 11.195 per liter, harga jual BBM Indonesia pun lebih murah sekitar Rp 4.395 per liter. Hal yang sama juga terjadi jika membandingkan harga BBM di India dengan harga jual Rp 13.698 per liter, di mana harga BBM di Indonesia lebih murah Rp 6.898 per liter.
Padahal kalau dibandingkan dengan harga minyak yang selevel (Ron 92), menurut Faisal, harga Pertamax lebih mahal dari Malaysia.
Oleh sebab itu, ucap Faisal, perbandingan tersebut bukanlah apple to apple dan jangan dijadikan acuan agar Pertamina untuk dapat menaikkan harga jual Premium.
“Jadi Pertamina (berupaya) menunjukkan bahwa harga gasoline di Indonesia itu paling murah di antara negara-negara Asia dan mereka merasa ‘dianiaya’ karena harusnya enggak seperti itu (dinaikkan). Padahal data yang mengacu global petrol price (nyatanya) perbandingan antara Premium dengan gasoline (Ron 92). Ya tentu saja (Indonesia) lebih murah," tuturnya.
Faisal meminta Pertamina lebih transparan. "Kami berharap jujurlah kepada rakyat, dan berharap Pertamina menunjukan komponen mana yang tidak efisien supaya kami bantu sama-sama. Kami ingin Pertamina kuat, tapi dengan cara yang benar," ucap Faisal.
Pertamina, menjawab pernyataan Faisal, mengatakan perbandingan mereka sudah setara. “Kalau sama-sama Ron 92, ya bandingkan dengan Pertamax-lah,” kata Ahmad Bambang, Direktur Pemasaran Pertamina, kepada CNN Indonesia, Rabu (1/4).
Ahmad Bambang mengatakan, harga BBM di Malaysia dan Brunei Darussalam bisa menjadi murah sebab disubsidi oleh negara.
Tapi kalau membandingkan dengan Indonesia, menurut dia, jelas masih lebih murah BBM di Indonesia. “Kalau di Malaysia murah, kenapa Petronas di Indonesia bangkrut?” kata Ahmad. "Kalau Petronas murah, pastilah jaya di Indonesia."
Penyebabnya, kata dia lagi, orang Indonesia sangat sensitif dengan harga.
Credit CNN Indonesia