Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (The UN Office for the Coordination of Humanitarian Affairs/OCHA) menyatakan situasi kemanusiaan di Idleb, bagian barat-laut Suriah, memburuk, kata Farhan Haq, Wakil Juru Bicara PBB, dalam taklimat harian di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat.
Pertempuran antara pasukan Pemerintah Suriah dan kelompok bersenjata yang meningkat pada 24 Maret telah membuat 30.000 orang kehilangan tempat tinggal, serta menewaskan dan melukai banyak warga sipil.
Utusan dan Koordinator Kemanusiaan PBB untuk Suriah Yacoub El Hillo mengatakan ia sangat prihatin dengan pertempuran yang berkecamuk di Gubernuran Idleb dan kemungkinan dampaknya pada ratusan ribu warga sipil.
Mengacu pada situasi menyedihkan di Idleb yang kekurangan pasokan listrik serta toko-toko, sekolah dan rumah sakitnya banyak tutuo, ia menyeru semua pihak dalam konflik tersebut mematuhi kewajiban mereka untuk melindungi warga sipil dan personel kemanusiaan sesuai hukum hak asasi dan hukum kemanusiaan internasional.
Seperti dilansir kantor berita Xinhua, sebagian besar penduduk Idleb, yang diperkirakan 500.000 orang, masih berada di kota itu.
"Kalau pertempuran terus bertambah sengit, PBB dan semua mitranya khawatir banyak orang yang kehilangan tempat tinggal mungkin menyelamatkan diri ke gubernuran yang bertetangga serta ke seberang perbatasan ke Turki," demikian peringatan Haq.
Pada Senin (30/3), sehari sebelum pertemuan negara donor utama untuk negara yang dicabik perang tersebut, Organisasi Pertanian dan Pangan PBB (FAO) meminta bantuan 121 juta dolar AS untuk meringankan kondisi rawan pangan di Suriah.
Sebanyak 50 persen ternak telah mati dan panen tanaman pangan anjlok sampai separuh sejak meletusnya perang saudara pada 2011 di negeri itu.
Dalam Konferensi Janji Kemanusiaan Internasional Ke-3 bagi Suriah pada Selasa di Kuwait, PBB berencana mengumpulkan 8,4 miliar dolar AS.
Janji bantuan 1,5 miliar dolar AS dan 2,4 miliar dolar masing-masing disampaikan dalam Konferensi Pertama dan Kedua di Kuwait tapi tak semua janji itu dipenuhi menurut PBB.
Credit ANTARA News