AS mempercepat programnya untuk mengembangkan persenjataan atom.
CB,
Pada 1 November 1952, Amerika Serikat (AS) meledakkan senjata
termonuklir pertama di dunia, bom hidrogen, di pulau Eniwetok di
Pasifik. Uji coba ini memberi keuntungan jangka pendek bagi AS dalam
persaingan senjata nuklir dengan Uni Soviet.
AS mempercepat programnya untuk mengembangkan persenjataan atom tahap
berikutnya, yaitu sebuah bom termonuklir. Dorongan ini semakin besar,
menyusul keberhasilan peledakan bom atom oleh Uni Soviet pada September
1949
Seperti dilansir di
History, bom termonuklir
AS yang dikenal sebagai bom hidrogen ini kira-kira memiliki kekuatan
1.000 kali lipat dibandingkan perangkat nuklir konvensional. Bapak
pengembangan bom hidrogen, J. Robert Oppenheimer, menentang pengembangan
senjata tersebut.
Menurutnya, hanya sedikit yang bisa
dicapai dalam percepatan perlombaan senjata antara dua negara. Ia
mengasumsikan, Uni Soviet akan segera mengikuti AS dalam mengembangkan
bom hidrogen.
Asumsinya ternyata benar. Di tahun berikutnya
Uni Soviet meledakkan peledak termonuklir dan pada akhir 1970-an, tujuh
negara telah mengembangkan bom hidrogen.