Rabu, 14 Maret 2018

Lavrov: Rusia Tidak Akan Respon Ultimatum Inggris


Lavrov: Rusia Tidak Akan Respon Ultimatum Inggris
Lavrov menyatakan pihaknya tidak akan merespon ultimatum Inggris, hingga London mengirimkan contoh racun yang diduga digunakan terhadap pembelot Rusia. Foto/Istimewa


MOSKOW - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov menyatakan pihaknya tidak akan merespon ultimatum Inggris, hingga London mau mengirimkan contoh racun yang diduga digunakan terhadap pembelot Rusia, Sergei Skripal.

Ultimatun terhadap Rusia disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson. Johson mengatakan Rusia harus menjelaskan kejadian yang benar. Dia mengatakan bahwa Duta Besar Rusia di London harus menjawabnya paling lambat hari ini.

Jika Moskow tidak memberikan tanggapan yang kredibel, pemerintah Inggris akan menyimpulkan bahwa serangan tersebut melibatkan penggunaan kekerasan yang tidak sah oleh negara Rusia terhadap Inggris Raya.

"Kami pasti mendengar ultimatum tersebut disuarakan di London. Juru bicara Kementerian Luar Negeri telah berkomentar mengenai sikap kita terhadap hal ini," ucapnya mengacu pada pernyataan Maria Zakharova tentang pernyataan Perdana Menteri Inggris, Theresa May di Parlemen sebagai "sirkus".

Lavrov lalu menuturkan bahwa kasus dugaan penggunaan senjata kimia harus ditangani melalui saluran yang tepat, melalui Organisasi Larangan Senjata Kimia (OPCW), di mana Rusia dan Inggris adalah anggotanya.

"Begitu rumor tersebut muncul bahwa Skripal diracun  dengan menggunakan agen yang diproduksi Rusia, seperti yang disampaikan oleh pemimpin Inggris, kami mengirim permintaan resmi untuk mengakses hal itu, sehingga ahli kami dapat mengujinya sesuai dengan Konvensi Senjata Kimia. Sejauh ini permintaan tersebut telah diabaikan oleh pihak Inggris," ucapnya, seperti dilansir Russia Today pada Selasa (13/3).

Dia  menegaskan bahwa Rusia tidak ada hubungannya dengan serangan terhadap Skripal dan akan membantu Inggris dalam penyelidikan tersebut, dengan syarat bahwa London memenuhi kewajibannya sendiri mengenai bagaimana bukti serangan tersebut ditangani.

"Aturan OPCW mengizinkan Inggris dalam hal ini untuk mengirim permintaan ke Rusia mengenai senjata kimia buatan Rusia dan mengharapkan tanggapan dalam waktu 10 hari. Jika tanggapannya tidak memuaskan, Inggris harus mengajukan keluhan ke dewan eksekutif organisasi tersebut dan konferensi anggota dewan CWC," katanya.

"Untuk bagiannya, Rusia mengharapkan Inggris untuk berbagi bukti mengenai kasus Skripal. Mantan agen ganda dan putrinya Yulia, yang juga diracuni, memegang kewarganegaraan Rusia, jadi Rusia memiliki hak untuk mengetahui bagaimana usaha mereka dalam menyelidiki insiden ini," tukasnya.




Credit  sindonews.com






Anggota parlemen dipenjara 14 tahun karena jadi mata-mata Rusia


Anggota parlemen dipenjara 14 tahun karena jadi mata-mata Rusia
Ilustrasi Mata-mata (ANTARA News/Grafis)



Chisinau, Moldova (CB) - Pengadilan Moldova menjatuhkan hukuman penjara 14 tahun kepada mantan anggota parlemen Yuri Bolboceanu atas dakwaan berkhianat dan menjadi mata-mata untuk intelijen militer GRU Rusia, kata kantor kejaksaan agung, Selasa.

Negara bekas Soviet itu telah lama menjadi titik perebutan pengaruh antara Rusia dan Barat.

Hubungan Moldova dengan Moskow menurun tajam pada 2017 karena serangkaian pertentangan sampai-sampai harus saling usir diplomat mereka.

Bolboceanu, anggota parlemen masa 2001-2005 dan 2010-2014, ditangkap tahun lalu atas kecurigaan bekerja untuk GRU sejak Oktober 2016 hingga Maret 2017.

"Ia mengumpulkan informasi soal kepentingan nasional dan menyerahkannya (kepada GRU), yang bisa dipakai untuk merugikan kepentingan Moldova," kata kejaksaan agung seperti dikutip Reuters.

Kejaksaan agung mengatakan penyelidikan yang dijalankan pihaknya telah menemukan bahwa Bolboceanu menjalin kerja sama dengan GRU.

Bolboceanu antara lain diketahui pernah menggelar pertemuan secara berkala, penggunaan metode dan peralatan khusus, penggunaan metode komunikasi rahasia serta pembayaran imbalan uang setelah perintah-perintah dilaksanakan.

Bolboceanu membantah tuduhan-tuduhan itu.

Ia memiliki hak mengajukan banding atas vonis terhadapnya, termasuk larangan memiliki jabatan publik selama empat tahun setelah dibebaskan.



Credit  antaranews.com


Mantan Pejabat Oposisi Rusia Ditemukan Tewas di Inggris


Mantan Pejabat Oposisi Rusia Ditemukan Tewas di Inggris
Ilustrasi. (Thinkstock/Katarzyna Bialasiewicz)



Jakarta, CB -- Mikolai Glushkow, mantan pejabat Rusia yang pernah bekerja untuk tokoh oposisi Kremlin, Boris Berezovsky, ditemukan tewas di London, Inggris.

Media lokal Inggris dan Rusia melaporkan bahwa Glushkov ditemukan tewas oleh putrinya, Natalya, di kediamannya di New Malden, barat daya London, pada Senin (12/3).

Kabar ini datang di tengah kisruh kasus peracunan seorang mantan agen ganda Rusia, Sergei Skripal, di Salisbury pada pekan lalu. Perdana Menteri Inggris, Theresa May, mengatakan bahwa ada indikasi kuat Rusia menjadi dalang di balik serangan kimi terhadap Skripal.


Kepolisian kontra-terorisme Inggris yang menyelidiki kasus itu menyatakan bahwa mereka sedang menginvestigasi kematian seorang pria berusia 60-an tahun di barat daya London, tapi tak mengungkap identitasnya.


Mereka hanya mengatakan bahwa penyelidikan itu dilakukan "sebagai penyelidikan awal atas kemungkinan kaitan pria tersebut.

Namun, juru bicara kepolisian itu memastikan bahwa hingga saat ini belum ada bukti yang menunjukkan keterkaitan kematian ini dengan insiden di Salisbury.

"Kematian itu masih tidak bisa dijelaskan," katanya kepada AFP.


Guardian melaporkan bahwa Glushkov menerima suaka politik dari Inggris setelah mendekam selama lima tahun di penjara Rusia atas tuduhan pencucian uang.

Berezovsky sendiri adalah seorang tokoh kuat yang pernah menjadi pendukung Presiden Vladimir Putin, tapi kemudian berubah haluan ke oposisi.

Ia kemudian ditemukan tewas gantung diri di kamar mandi di rumahnya di London pada 2013. Glushkov mengatakan bahwa dia tidak percaya Berezovsky mati karena alasan medis.




Credit  cnnindonesia.com


Eks Warga Rusia Tewas, Polisi Sebut Tak Terkait Agen Ganda


Eks Warga Rusia Tewas, Polisi Sebut Tak Terkait Agen Ganda
Ilustrasi korban tewas. (Foto: Joe Belanger/thinkstock)



Jakarta, CB -- Nikolai Glushkov, 68, eks warga Rusia yang pindah ke Inggris, ditemukan meninggal, di London, Inggris, Senin (12/3) malam waktu setempat.

Seperti dillaporkan oleh Reuters, kematiannya diunggah oleh salah satu temannya, Damian Kudryavtsev, melalui akun Facebook-nya. Namun, penyebab kematiannya belum jelas.



Nikolai merupakan teman dekat dari mendiang taipan Rusia Boris Berezovsky. Ia tercatat pernah bekerja pada perusahaan penerbangan Aeroflot dan perusahaan mobil milik Berzovsky, LogoVAZ, pada dekade 90-an.

Pada 1999, Nikolai didakwa penipuan dan pencucian uang. Ia mendekam dalam penjara selama lima tahun dan bebas pada 2004. Dalam beberapa tahun terakhir, ia tinggal di London dan mendapat suaka politik dari Inggris.

Terpisah, kepolisian Inggris mengonfirmasi bahwa kematian seorang pria berusian 60-an di London tak terkait dengan tewasnya seorang agen ganda di Salisbury, belum lama ini.



Kepolisian sendiri tidak mengungkap identitas korban ataupun membenarkan bahwa korban adalah Nikolai.

Hal itu diketahui setelah pihak kepolisian antiteroris melakukan pemeriksaan ke lokasi ditemukannya korban di Clarence Avenue, New Malden, pada Senin (12/3) pukul 22.46 GMT.

"Kematiannya saat ini dianggap tak bisa dijelaskan," ujar kepolisian London dalam sebuah pernyataan. "Tidak ada bukti yang mengaitkannya dengan kematian di Salisbury," imbuhnya.

Sebelumnya, Sergei Skripal (66), eks mata-mata Rusia ditemukan dalam keadaan tak sadar bersama putrinya, Yulia (33), di sebuah bangku pusat perbelajaan, di Salisbury, Inggris, pada Minggu (4/3).



Pada 2006, Skripal divonis 13 tahun penjara di Rusia karena dianggap terbukti mengkhianati intelijen Rusia dengan menjadi agen lembaga intelijen Inggris, MI6, sejak 1990-an.

Polisi mengonfirmasi Skripal dan putrinya diracun menggunakan agen saraf, zat kimia yang bisa melumpuhkan sistem saraf hingga menyebabkan kematian.





Credit  cnnindonesia.com






Mengenal Novichok, gas saraf yang racuni eks agen ganda Rusia


Mengenal Novichok, gas saraf yang racuni eks agen ganda Rusia
Sergei Skripal, mantan agen dinas rahasia Rusia yang membelot ke Inggris, dan baru-baru ini mendadak sakit keras karena terpapar zat berbahaya (Reuters)




Princeton, New Jersey (CB) - Sergei Skripal, mantan agen dinas intelijen militer Rusia yang pernah membocorkan belasan agen Rusia di Inggris, dan putrinya, saat ini berjuang melawan maut setelah ditemukan ambruk pada 4 Maret usai diracun gas saraf Novichok, di Inggris selatan.

Novichok adalah nama senjata kimia yang diam-diam diciptakan Rusia pada akhir Perang Dingin.

Gas saraf Novichok menyerang sistem saraf sehingga korbannya kesulitan nafas dan terpapar sakit yang tak terlukiskan, kata pakar kimia Rusia yang turut mengembangkan gas saraf era Uni Soviet, Vil Mirzayanov.

Gas saraf ini dapat disentisis dengan mencampurkan senyawa-senyawa mematikan.

Mirzayanov pernah menyaksikan berbagai binatang dari tikus sampai anjing yang dipakai untuk menjadi objek uji coba senjata kimia yang sepuluh kali lebih mematikan ketimbang VX yang dipakai untuk membunuh Kim Jong Nam, abang tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

Rusia diketahui pernah mengembangkan  program senjata kimia rahasia peninggalan Perang Dingin.

Program senjata kimia itu melibatkan 30.000 sampai 40.000 orang, termasuk 1.000 orang yang membuat Novichok. Menurut Mirzayanov, banyak dari orang-orang ini yang tidak mengetahui apa yang sebenarnya mereka produksi.

Menjadi kian mudah bagi Rusia untuk memproduksi material-material Novichok karena berada di bawah selubung pabrik pembuat bahan kimia untuk pertanian, kata Mirzayanov.





Credit  antaranews.com





Pakar kimia Rusia yakin Putin perintahkan racuni Skripal


Pakar kimia Rusia yakin Putin perintahkan racuni Skripal
Sergei Skripal, mantan agen dinas rahasia Rusia yang membelot ke Inggris, dan baru-baru ini mendadak sakit keras karena terpapar zat berbahaya. (Reuters)



Princeton, New Jersey (CB) - Seorang pakar kimia Rusia yang turut mengembangkan gas saraf era Uni Soviet yang digunakan untuk meracun mantan agen ganda Rusia Sergei Skripal di Inggris selatan belum lama ini menyatakan, hanya pemerintah Rusia yang bisa melancarkan serangan dengan racun mematikan dan canggih semacam itu.

Vil Mirzayanov (83) sama sekali tak ragu bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin bertanggung jawab meracun eks agen ganda itu karena Rusia mengendalikan secara ketat timbunan gas beracun Novichok seraya menyebut gas saraf ini terlalu rumit untuk dijadikan senjata oleh aktor non negara.

"Kremlin sepanjang masa, seperti semua penjahat, membantah," kata Mirzayanov dalam wawancara di rumahnya di Princeton, New Jersey, yang selama 20 tahun menjadi tempat pengasingannya.

Sergei Skripal, mantan agen dinas intelijen militer Rusia yang membocorkan belasan agen Rusia di Inggris, dan putrinya, saat ini berjuang melawan maut setelah ditemukan ambruk pada 4 Maret usai diracun Novichok, kata pihak berwenang Inggris seperti dikutip Reuters.

Mirzayanov mengaku menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk menguji dan mengembangkan Novichok, yang merupakan nama senjata kimia yang diam-diam diciptakan Rusia pada akhir Perang Dingin.

Senjata kimia ini 10 kali lebih mematikan dari gas saraf VX yang umum diketahui orang.

Menurut Mirzayanov, Rusia memiliki timbunan berton-ton gas saraf ini, namun Rusia membantah memilikinya.

"Novichok ditemukan, diteliti, diujicoba dan diproduksi berton-ton hanya oleh Rusia. Tak ada di dunia ini yang tahu soal ini (selain Rusia)," kata Mirzayanov.

Tak punya penawar

Pada awal 1990-an, ketika negara-negara di seluruh dunia menandatangani Konvensi Senjata Kimia yang merupakan pakta senjata multinasional demi mencegah pengembangan dan pengembangan senjata kimia, Mirzayanov marah karena mengetahui Rusia menyembunyikan keberadaan Novichok.

Dia lalu dipecat dan dipenjarakan setelah membeberkan generasi baru senjata kimia itu dalam sebuah artikel berita. Para pejabat Barat kemudian menekan Rusia untuk membebaskan Mirzayanov.

Dia pindah ke AS yang di sana dia menerbitkan sebuah buku yang mengungkapkan apa yang dia ketahui soal program senjata kimia rahasia Rusia peninggalan Perang Dingin itu.

Program senjata kimia itu melibatkan 30.000 sampai 40.000 orang, termasuk 1.000 orang yang membuat Novichok. Menurut dia banyak dari orang-orang ini yang tidak mengetahui apa yang sebenarnya mereka produksi.

Gas saraf ini dapat disentisis dengan mencampurkan senyawa-senyawa mematikan.

Menjadi kian mudah bagi Rusia untuk memproduksi material-material Novichok karena berada di bawah selubung pabrik pembuat bahan kimia untuk pertanian, kata Mirzayanov.

"Ini penyiksaan. Racun ini sama sekali tak bisa diobati," kata Mirzayanov seperti dikutip Reuters.

Mirzayanov menyatakan Presiden Rusia Vladimir Putin kemungkinan menggunakan gas saraf mematikan ini untuk menakutnakuti para pembangkang lainnya untuk bungkam.

"Saya kaget. Saya tak bisa membayangkan senjata kimia ini sekalipun dalam mimpi buruk saya, digunakan teroris sebagai senjata," tutup dia seperti dikutip Reuters.





Credit  antaranews.com




Uni Eropa dukung Inggris ultimatum Rusia


Uni Eropa dukung Inggris ultimatum Rusia
Sergei Skripal, mantan agen dinas rahasia Rusia yang membelot ke Inggris, dan baru-baru ini mendadak sakit keras karena terpapar zat berbahaya (Reuters)




Brussel (CB) - Uni Eropa mengatakan percobaan pembunuhan terhadap seorang mantan mata-mata Rusia di Inggris "sangat mengejutkan" dan EU siap mendukung Inggris yang belum lama ini mengultimatum Rusia, jika diminta.

Badan eksekutif Uni Eropa meminta pemimpin negara kelompok itu memanfaatkan pertemuan puncak mereka minggu depan untuk menunjukkan kesetiakawanan kepada Perdana Menteri Inggris Theresa May dan meyakinkan akan menggalang upaya bersama untuk menghukum pihak yang harus bertanggung jawab.

Inggris memberi tenggat hingga Selasa tengah malam kepada Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menjelaskan bagaimana racun saraf, yang dikembangkan Uni Soviet, bisa sampai digunakan untuk merobohkan seorang mantan agen ganda Rusia, yang memasok informasi rahasia kepada intelijen Inggris.

Juru bicara kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Federica Mogherini mengatakan dalam tanggapan melalui surat elektronik bahwa penggunaan bahan kimia kelas militer dalam upaya pembunuhan di wilayah Kerajaan Inggris, yang mengancam warga negara itu, adalah kejadian "mengejutkan".

"Kami berdiri bersama Kerajaan Inggris dalam upaya mengadili kasus ini dan siap memberikan dukungan jika diperlukan," kata dia.



Secara terpisah, wakil kepala Komisi Eropa mengatakan kepada Parlemen Eropa bahwa Uni Eropa memiliki tugas berdiri berdampingan dengan Inggris dan meminta 27 pemimpin negara Uni Eropa lainnya untuk menjelaskan posisi itu ketika mereka bertemu dengan PM May pada pertemuan puncak berkala Uni Eropa di Brussel pekan depan.

Pertemuan puncak itu antara lain akan membahas pemisahan Inggris dari Uni Eropa yang akan segera terjadi.

"Jika gas syaraf telah secara aktif digunakan terhadap warga sipil di salah satu negara anggota kita, saya yakin Dewan Eropa harus tegas menyatakan solidaritas penuh dengan rakyat dan pemerintah Inggris dalam menangani kasus ini," kata Frans Timmermans yang waktu menjadi menteri luar negeri Belanda pernah menuduh Rusia menjatuhkan sebuah pesawat yang terbang dari Amsterdam di atas Ukraina pada 2014.

Wakil presiden pertama Komisi Eropa itu juga mengatakan Uni Eropa harus bekerja sama untuk memberikan hukuman terhadap pelakunya berdasarkan atas Konvensi Senjata Kimia yang diawasi lembaga yang berpusat di Denhaag, OPCW.






Credit  antaranews.com






Inggris ultimatum Rusia jelaskan gas saraf peracun mata-mata


Inggris ultimatum Rusia jelaskan gas saraf peracun mata-mata
Sergei Skripal, mantan agen dinas rahasia Rusia yang membelot ke Inggris, dan baru-baru ini mendadak sakit keras karena terpapar zat berbahaya. (Reuters)



London (CB) - Inggris memberi tenggat hingga Selasa tengah malam kepada Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menjelaskan bagaimana racun saraf buatan Uni Soviet bisa sampai digunakan untuk menumbangkan seorang mantan agen ganda Rusia Sergei Skripal yang dikabarkan memasok informasi rahasia kepada intelijen Inggris.

Skripal, 66, beserta putrinya, Yulia, 33, berada di rumah sakit dalam keadaan gawat sejak 4 Maret, saat keduanya ditemukan dalam keadaan tidak sadar di bangku di luar pusat perbelanjaan di kota katedral Inggris, Salisbury.

Perdana Menteri Theresa May mengatakan "kemungkinan besar" Rusia adalah pihak yang harus bertanggung jawab. Kecurigaan itu muncul setelah Inggris mengenali senyawa itu sebagai bagian dari racun saraf Novichok yang sangat mematikan. Racun itu dikembangkan oleh militer Soviet pada 1970-an dan 1980-an.

"Ini merupakan tindakan langsung (yang dilakukan) oleh negara Rusia terhadap negara kita," kata May kepada parlemen, Senin waktu setempat, "Atau pemerintah Rusia telah kehilangan kendali terhadap bahan (beracun) yang berpotensi sangat berbahaya merusak saraf dan membiarkan bahan itu jatuh ke tangan pihak-pihak lain."

Rusia akan menggelar pemilihan presiden pada 18 Maret. Vladimir Putin, yang merupakan agen intelijen KGB, diperkirakan menang mudah untuk masa jabatan presiden keempatnya.



Rusia membantah memiliki peran apa pun dalam peracunan itu dan mengatakan Inggris sedang membangunkan histeria anti-Rusia.

Duta besar Alexander Yakovenko yang dipanggil oleh departemen luar negeri Inggris diberi waktu hingga Selasa tengah malam untuk menjelaskan apa yang telah terjadi atau menghadapi langkah-langkah yang disebut PM May "lebih ekstensif", terhadap perekonomian Rusia.

Jika Rusia tidak memberikan tanggapan memuaskan hingga Selasa malam waktu London, May akan menyampaikan rencana tindakan Inggris kepada parlemen. PM May dijadwalkan melakukan pertemuan dengan para pejabat tinggi bidang keamanan Rabu ini.

Menteri Luar Negeri Boris Johnson mengatakan, Selasa, tindakan Inggris akan "sepadan tapi kuat".

Rusia telah meminta akses untuk menyelidiki racun saraf yang digunakan terhadap Skripal tapi Inggris menolak memberikannya, kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.

Duta besar Inggris untuk Rusia pada Selasa menemui wakil Lavrov di Moskow, kata juru bicara kedutaan besar Inggris seperti dikutip Reuters.




Credit  antaranews.com





Calon Bos CIA Pilihan Trump Dikritik karena Penjara Rahasia


Calon Bos CIA Pilihan Trump Dikritik karena Penjara Rahasia
Ilustrasi. (AFP Photo/Saul Loeb)


Jakarta, CB -- Gina Haspel, veteran agen penyamar yang dipilih Presiden Donald Trump untuk menggantikan Mike Pompeo sebagai Direktur Badan Intelijen Pusat (CIA), sempat dikritik karena diduga terlibat dalam pendirian penjara rahasia di Thailand, di mana para tahanan disiksa.

Sebagaimana dilansir Reuters, Haspel sebenarnya sangat dihormati di CIA karena sebelumnya menjabat sebagai wakil Pompeo, yang kini didaulat Trump untuk menggantikan Rex Tillerson sebagai Menteri Luar Negeri.


Namun, langkah Haspel menuju kursi Direktur CIA diperkirakan bakal terjegal karena dalam uji kelayakan, ia kemungkinan besar akan dihujani pertanyaan mengenai keterlibatannya dalam pendirian penjara rahasia pada masa pemerintahan Presiden George W. Bush.

Sejumlah agen intelijen yang pernah bekerja dengan Haspel mengatakan bahwa pada 2002, perempuan itu bertanggung jawab atas pendirian penjara rahasia dengan kode "Mata Kucing."


Para agen itu membeberkan bahwa di penjara itu, dua anggota kelompok militan Al Qaidah pernah diinterogasi waterboarding, cara bertanya dengan ditenggelamkan yang dianggap sebagai salah satu bentuk penyiksaan.


Tiga tahun kemudian, Haspel memerintahkan penghancuran video yang merekam proses waterboarding tersebut.

Pencalonan Haspel pun diperkirakan bakal terhambat di Senat, meski Partai Republik menguasai kursi dengan kekuatan 51-49.

Analisis awal menunjukkan Haspel kemungkinan bakal ditolak oleh semua anggota Partai Demokrat, juga sejumlah kader Republik, termasuk Senator Rand Paul dan John McCain.

"Penyiksaan tahanan di penjara AS selama satu dekade belakangan adalah salah satu masa terburuk dalam sejarah Amerika. Haspel harus menjelaskan kejadian dan keterlibatannya dalam program interogasi CIA tersebut selama uji kelayakan," ucap McCain.


Trump sendiri mendukung penggunaan teknik penyiksaan dalam interogasi karena dianggap berhasil. Namun, sejak menjabat sebagai presiden, Trump tak pernah mencabut aturan Barack Obama yang melarang teknik waterboarding.

Jika lolos seleksi, Haspel akan menjadi perempuan AS pertama yang mengepalai CIA. Namun, dia akan langsung mewarisi tiga masalah besar dari masa jabatan Pompeo.

Tiga pejabat intelijen AS mengatakan kepada Reuters bahwa tantangan pertama adalah mempersiapkan pertemuan antara Trump dan pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un.

Selain itu, Haspel juga harus meyakinkan Trump bahwa kedekatan dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, akan melemahkan posisi AS di mata para sekutu.

Terakhir, Haspel harus berhati-hati dalam membantu pemerintah untuk mengambil keputusan mengenai nuklir Iran.





Credit  cnnindonesia.com





Trump Pecat Menlu Tillerson karena Perjanjian Nuklir Iran


Trump Pecat Menlu Tillerson karena Perjanjian Nuklir Iran
Presiden Donald Trump menyatakan dirinya berbeda pendapat dengan Menlu Rex Tillerson dalam berbagai hal, termasuk soal perjanjian nuklir Iran. (REUTERS/Jonathan Ernst)



Jakarta, CB -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan dirinya dan Menteri Luar Negeri Rex Tillerson berbeda pendapat dalam banyak hal, termasuk soal perjanjian nuklir Iran.

Diberitakan CNN pada Rabu (13/3), Trump menyatakan kepada wartawan bahwa dia dan Tillerson "punya hubungan yang baik," tapi punya pendapat berbeda dalam satu dan lain hal.

"Kami tidak memikirkan hal yang sama," kata Trump.


"Pompeo dan saya punya proses berpikir yang mirip," ujarnya, merujuk pada Direktur Badan Intelijen Pusat Mike Pompeo yang ditunjuk menggantikan Tillerson.

Sejumlah sumber yang dekat dengan Trump menyebut Sang Presiden merasa tidak didukung oleh Tillerson. Mereka menyebut mantan bos Exxon itu ingin menangani kebijakan luar negeri dengan caranya sendiri.

Trump menyebut perjanjian nuklir Iran, yang berhasil disepakati oleh Barrack Obama pada 2015 lalu sebagai kebijakan yang gagal.

Kesepakatan itu disetujui bersama AS, Inggris, Rusia, Perancis, China dan Uni Eropa, menghapuskan sejumlah sanksi ekonomi Iran dengan imbalan penghentian pengembangan nuklir.

Isu pemecatan Tillerson telah berkembang sejak tahun lalu. Namun, keduanya selalu membantah.

Pemecatan juga dilakukan di tengah wacana pertemuan Trump dan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un. Keduanya kerap berselisih pendapat soal pendekatan terhadap negara terisolasi itu.

Namun, keputusan justru diambil setelah Trump dan Tillerson akhirnya sama-sama sepakat menghadapi masalah ini lewat jalur diplomasi. Trump sebelumnya selalu mengancam akan menggunakan langkah militer untuk membungkam Korut.

Trump mengatakan dirinya mengambil keputusan untuk bertemu Kim Jong-un tanpa berdiskusi dengan Tillerson.

"Saya mengambil keputusan itu sendiri," kata Trump.



Credit  cnnindonesia.com





Trump pecat Menlu Tillerson, angkat Direktur CIA Pompeo sebagai pengganti


Trump pecat Menlu Tillerson, angkat Direktur CIA Pompeo sebagai pengganti
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Rex Tillerson. (REUTERS/Lintao Zhang)



Washington (CB) - Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Selasa mengatakan menggantikan Menteri Luar Negeri Rex Tillerson dengan Direktur Badan Intelijen Pusat (CIA) Mike Pompeo serta menunjuk Gina Haspel untuk memimpin CIA.

Pergantian itu menunjukkan guncangan terbesar kabinet Trump dan telah diperkirakan sejak Oktober saat muncul kabar tentang pertengkaran Trump dengan Tillerson, 65, yang meninggalkan jabatannya sebagai pemimpin pelaksana Exxon Mobil untuk bergabung dengan pemerintahan itu.

Trump secara terbuka melemahkan prakarsa diplomatik Tillerson beberapa kali, termasuk pada Senin saat diplomat puncak itu menanggapi tentang Rusia, yang tampaknya bertentangan dengan Gedung Putih.

Tillerson juga keluar dari lingkaran pada pekan lalu saat Trump mengumumkan akan bertemu dengan pemimpin Korea Utara dan menjadi presiden pertama Amerika Serikat yang melakukan hal itu.

"Mike Pompeo, Direktur CIA, akan menjadi menteri luar negeri baru kita. Dia akan melakukan pekerjaan menakjubkan! Terima kasih kepada Rex Tillerson untuk tugasnya! Gina Haspel akan menjadi direktur baru CIA, dan wanita pertama terpilih. Selamat kepada semua," kata Trump di Twitter. Demikian laporan Reuters.





Credit  antaranews.com


AS kirim enam pesawat pengintai nirawak ke Filipina


AS kirim enam pesawat pengintai nirawak ke Filipina
Dokumen foto drone atau pesawat tempur nirawak milik militer Amerika Serikat (AS). (youtube.com)



Manila (CB) - Amerika Serikat menyerahkan enam pesawat pengintai nirawak kepada sekutunya, Filipina, pada Selasa, sebagai bagian dari upaya meningkatkan kemampuan dalam mengatasi peningkatan ancaman pegaris keras dan menanggapi bencana alam.

Enam pesawat nirawak Boeing Insitu ScanEagle itu, yang memiliki dua kamera dan dapat bergerak hingga 24 jam sekali terbang, didanai hibah 13,7 juta dolar dari bantuan militer asing Washington, lapor Reuters.

Penyerahan itu mengikuti pengalihan dua pesawat pengintai bermesin tunggal pada tahun lalu.

Filipina berencana menempatkan pesawat nirawak itu untuk mengawasi pegaris keras dan perompak serta memantau akibat bencana, seperti, topan, longsor, dan gempa.

"ScanEagle antara lain untuk mencanggihkan tentara guna mencegah yang ingin berperang melawan negara kita," kata Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana dalam upacara di pangkalan angkatan udara di Manila, yang dihadiri duta besar Amerika Serikat.

"Kerja sama ini juga menandakan niat baik, persahabatan mendalam dan tekad tulus Filipina dan Amerika Serikat untuk perdamaian," katanya.

Amerika Serikat adalah mitra terpenting tentara Filipina, dengan perjanjian persekutuan puluhan tahun dan sejumlah perjanjian lain, yang memungkinkan penempatan bergilir pasukan Amerika Serikat serta pelatihan gabungan tahunan.

Tapi, hubungan itu diuji kebencian Presiden Rodrigo Duterte terhadap Amerika Serikat.

Meski demikian, tentara Amerika Serikat memberikan dukungan teknis dan pengintaian penting dalam membantu Filipina mengakhiri lima bulan pendudukan kota Marawi oleh pemberontak pada tahun lalu.






Credit  antaranews.com




Kabinet China dirombak besar-besaran


Kabinet China dirombak besar-besaran
Dokumentasi Sejumlah delegasi, termasuk beberapa dari kelompok etnis minoritas, menghadiri sidang paripurna Kongres Rakyat Nasional China (NPC) di Balai Agung Rakyat, Beijing, Minggu (10/3/2013). China mengumumkan rencana restrukturisasi pemerintah Minggu kemarin, dimana jumlah entitas di level kabinet akan berkurang dua orang, termasuk pembubaran Kementerian Kereta Api. (REUTERS/Kim Kyung-Hoon)





Beijing (CB) - Kabinet China, Selasa, dirombak secara besar-besaran agar menghasilkan struktur pemerintahan yang lebih bagus, lebih efisien, dan berorientasi pada pelayanan terhadap rakyat.

Usulan perombakan struktur lembaga pemerintahan tersebut mendapat persetujuan untuk dipertimbangkan lebih lanjut dalam pertemuan pertama parlemen China (NPC) ke-13 yang sampai sekarang masih berlangsung di Beijing.

Bahkan seorang tokoh, Wang Yong yang duduk di jajaran Dewan Pemerintahan telah menyampaikan arahan mengenai perombakan kabinet itu.

Setelah penggabungan dan restrukturisasi, maka yang tersisa tinggal 26 kementerian dan komisi. Jumlah kementerian berkurang delapan dan setingkat wakil kementerian berkurang tujuh.

Di antara entitas baru dalam kabinet hasil perombakan itu adalah Kementerian Sumber Daya Alam, Kementerian Urusan Veteran, dan Lembaga Kegawatdaruratan.

Ada juga beberapa lembaga baru di bawah Dewan Pemerintahan, yakni Lembaga Kerja Sama Pembangunan Internasional, Lembaga Imigrasi, Komisi Regulasi Perbankan dan Asuransi.

Menurut Wang, restrukturisasi lembaga yang difokuskan pada beberapa bidang utama akan memperkuat peran pemerintah dalam mengelola ekonomi, memberikan supervisi pasar, manajemen sosial, pelayanan masyarakat, dan perlindungan lingkungan hidup.

"Tujuan perombakan ini sesuai kebutuhan pembangunan dan untuk memenuhi tuntutan masyarakat," katanya sebagaimana dikutip Kantor Berita Xinhua.

Dia berharap perombakan kabinet tersebut bisa mengatasi persoalan kelembagaan dan membuat pasar lebih berperan dalam alokasi sumber daya. Perombakan tersebut juga diharapkan bisa membantu negara berpenduduk terbesar di dunia itu dalam membangun ekonomi modern agar menghasilkan pertumbuhan berkualitas.

Ma Liang, profesor dari Renmin University, berpendapat bahwa perombakan kabinet itu telah dipertimbangkan dalam beberapa tahun dengan tujuan untuk melancarkan pembangunan dan menciptakan lembaga berorientasi pelayanan sesuai kebutuhan masyarakat luas.

Sebanyak 26 kementerian dan lembaga di China setelah perombakan adalah Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pertahanan Nasional, Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional, Kementerian Pendidikan, Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Kementerian Industri dan Teknologi Informasi, Komisi Urusan Etnis, Kementerian Keamanan Publik, Kementerian Keamanan Negara, dan Kementerian Urusan Sipil.

Kemudian Kementerian Kehakiman, Kementerian Keuangan, Kementerian Sumber Daya Manusia dan Ketahanan Sosial, Kementerian Sumber Daya Alam, Kementerian Lingkungan Ekologi, Kementerian Perumahan dan Pembangunan Kawasan Urban, Kementerian Perhubungan, Kementerian Sumber Daya Air, Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, dan Komisi Kesehatan Nasional.

Selain itu Kementerian Urusan Veteran, Kementerian Kegawatdaruratan, Bank Rakyat China, dan Lembaga Audit Nasional.





Credit  antaranews.com





Selasa, 13 Maret 2018

Senjata Nuklir Hipersoniknya Dianggap AS Bualan, Ini Respons Rusia



Senjata Nuklir Hipersoniknya Dianggap AS Bualan, Ini Respons Rusia
Sistem hipersonik Avangard yang diterapkan pada senjata-senjata baru Rusia termasuk rudal balistik antarbenua berhulu ledak nuklir. Foto/Kementerian Pertahanan Rusia


MOSKOW - Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, kemampuan senjata nuklir Rusia terbaru yang dilengkapi sistem hipersonik Avangard merupakan kenyataan, bukan tipuan. Komentar ini muncul setelah Pentagon dan CIA Amerika Serikat (AS) menganggap Moskow telah membual soal kemampuan senjata terbarunya tersebut.

”Ini bukan tipuan, tapi kenyataan,” kata Wakil Menteri Pertahanan Rusia Yury Borisov kepada Krasnaya Zvezda, kantor berita Kementerian Pertahanan negara tersebut, yang dikutip Selasa (13/2/2018). Borisov mengatakan, rudal balistik antarbenua (ICBM) Sarmat dengan sistem hipersonik Avangard sudah siap untuk diproduksi massal.

Lima senjata baru Rusia dengan sistem hipersonik telah diumumkan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pidato kenegeraannya 1 Maret lalu. Namun, Menteri Pertahanan atau Kepala Pentagon AS, James Norman Mattis, mengatakan kemampuan senjata baru Putin itu baru bisa terealisasi beberapa tahun ke depan.


Mattis menegaskan, kemampuan militer Rusia tidak dapat mengubah keseimbangan militer dunia pada saat ini.

”Mereka tidak memengaruhi kebutuhan apapun di pihak kami untuk perubahan postur jera kami,” kata Mattis di sebuah pesawat terbang menuju Oman, yang pernyataannya dirilis di situs Departemen Pertahanan AS. Menurutnya, ucapan Putin “mengecewakan, tapi tidak mengejutkan.”

Direktur CIA Michael Pompeo berpendapat serupa. Menurutnya, senjata baru Rusia yang dibanggakan Putin tidak mengherankan bagi komunitas intelijen AS.

Pompeo justru menggunakan kesempatan tersebut untuk memberitahu publik Amerika agar tidak khawatir dengan potensi ancaman sistem senjata strategis Rusia.

”Vladimir Putin mengatakan banyak hal yang tanpa dasar. Saya tidak ingin berkomentar secara tepat mengenai rinciannya,” kata Pompeo di Fox News Sunday. ”Kami mengikuti dan melacak semua ini dengan ketat, begitu pula rekan kami di Departemen Pertahanan.”

”Amerika harus yakin bahwa kami memiliki pemahaman yang sangat baik tentang program Rusia dan bagaimana memastikan bahwa Amerika terus diamankan dari ancaman Vladimir Putin,” imbuh Pompeo.

Borisov mengatakan, sistem pembakar alir hipersonik Avangard yang hanya dipresentasikan dalam video di pidato Putin telah diuji secara menyeluruh. Menurutnya, perangkat itu sejatinya semacam sistem pengiriman muatan untuk rudal balistik strategis.

Presiden Putin menggambarkannya sebagai meteor atau bola api ketika diluncurkan untuk menuju sasaran. Dengan kecepatan hipersonik, senjata-senjata baru Rusia termasuk rudal balistik antarbenua berhulu ledak nuklir tidak bisa dicegat oleh sistem pertahanan udara manapun di dunia.

Borisov melanjutkan, hambatan utama dalam pengembangan sistem hipersonik Avangard adalah untuk menciptakan material yang secara efektif akan bertahan pada suhu yang sangat tinggi sekitar 2.000 derajat celcius. 


”Tes praktis telah membuktikan viabilitas konsep yang dipilih. Akan saya ceritakan lebih banyak—kita sudah memiliki kontrak untuk produksi serial sistem ini. Jadi, ini bukan tipuan, tapi kenyataan,” ujar Borisov.



Credit  sindonews.com




Rusia Siap Produksi Massal Rudal Antarbenua Hipersonik Sarmat


Rusia Siap Produksi Massal Rudal Antarbenua Hipersonik Sarmat
Fasilitas industri rudal Rusia. Moskow siap memproduksi massal rudal balistik antarbenua Sarmat berkecepatan hipersonik. Foto/Sputnik/Sergei Kazak


MOSKOW - Industri senjata Rusia sudah siap untuk memproduksi massal rudal balistik antarbenua (ICBM) Sarmat berkecepatan hipersonik. Kesiapan ini disampaikan Wakil Menteri Pertahanan Rusia Yuriy Borisov pada hari Senin (12/3/2018).

"Semua masalah praktis, ilmiah, teknis dan pembuatan terkait telah diatasi. Fasilitas yang diperlukan untuk pembuatan misil (Sarmat) yang diperintahkan oleh Kementerian Pertahanan, sudah siap,” kata Borisov kepada surat kabar Krasnaya Zvezda.

Pada tanggal 1 Maret, Presiden Vladimir Putin mengatakan dalam pidato kenegaraannya di hadapan Majelis Federal bahwa Rusia telah memulai produksi massal senjata dengan sistem Avangard, yang mampu menempuh jarak antarbenua di lapisan padat atmosfer dengan kecepatan lebih cepat dari Mach 20.

”Sistem Avangard, yang disebutkan oleh presiden, telah diuji dengan baik. Kami memiliki kontrak untuk produksi massal sistem ini,” kata Borisov.

Komentar itu muncul setelah militer Rusia menguji tembak rudal hipersonik Kinzhal.

Borisov menambahkan bahwa Kementerian Pertahanan akan segera memulai “pembuangan” rudal balistik antarbenua R-36M2 “Voevoda” –yang oleh NATO dinamai SS-18 Satan atau dikenal sebagai rudal Setan.

Berbicara tentang rudal hipersonik Kinzhal yang baru saja diuji tembak, Borisov mengklaim bahwa senjata terbaru Moskow itu dapat menargetkan kapal induk, kapal perusak dan kapal penjelajah musuh. 




Credit  sindonews.com





AS Anggap Kehebatan Senjata Nuklir Hipersonik Rusia Bualan



AS Anggap Kehebatan Senjata Nuklir Hipersonik Rusia Bualan
Cuplikan video grafis simulasi rudal nuklir dengan sistem hipersonik Avangard yang diumumkan Presiden Vladimir Putin 1 Maret lalu. Foto/RU-RTR


WASHINGTON - Pentagon dan CIA Amerika Serikat (AS) tak percaya dengan kehebatan senjata nuklir hipersonik Rusia. CIA menilai Presiden Vladimir Putin membuat klaim banyak hal yang tanpa dasar.

Lima senjata baru Rusia dengan sistem hipersonik telah diumumkan Putin dalam pidato kenegeraannya 1 Maret lalu. Menteri Pertahanan atau Kepala Pentagon AS, James Norman Mattis, mengatakan kemampuan senjata baru Putin itu baru bisa terealisasi beberapa tahun ke depan.

Mattis menegaskan, kemampuan militer Rusia tidak dapat mengubah keseimbangan militer dunia pada saat ini.

”Mereka tidak memengaruhi kebutuhan apapun di pihak kami untuk perubahan postur jera kami,” kata Mattis di sebuah pesawat terbang menuju Oman, yang pernyataannya dirilis di situs Departemen Pertahanan AS. Menurutnya, ucapan Putin “mengecewakan, tapi tidak mengejutkan.”

Direktur CIA Michael Pompeo berpendapat serupa. Menurutnya, senjata baru Rusia yang dibanggakan Putin tidak mengherankan bagi komunitas intelijen AS.

Pompeo justru menggunakan kesempatan tersebut untuk memberitahu publik Amerika agar tidak khawatir dengan potensi ancaman sistem senjata strategis Rusia.

”Vladimir Putin mengatakan banyak hal yang tanpa dasar. Saya tidak ingin berkomentar secara tepat mengenai rinciannya,” kata Pompeo di Fox News Sunday. ”Kami mengikuti dan melacak semua ini dengan ketat, begitu pula rekan kami di Departemen Pertahanan.”

”Amerika harus yakin bahwa kami memiliki pemahaman yang sangat baik tentang program Rusia dan bagaimana memastikan bahwa Amerika terus diamankan dari ancaman Vladimir Putin,” imbuh Pompeo, yang dikutip Senin (12/3/2018).

Selain meluncurkan rudal balistik antarbenua terbaru Rusia, RS-28 Sarmat, dan teknologi pertahanan udara laser baru, pemimpin Rusia tersebut menghadirkan tiga sistem senjata revolusioner yang dirancang untuk membuat semua sistem pertahanan AS tak berguna. Senjata-senjata baru Rusia itu menggunakan sistem kendaraan luncur hipersonik yang dikenal dengan sebutan Avangard. 



Credit  sindonews.com





Indonesia Nomor 10 Importir Senjata Terbesar di Dunia


Indonesia Nomor 10 Importir Senjata Terbesar di Dunia
Jet tempur Su-35 Rusia, tipe pesawat tempur yang diimpor Indonesia. Foto/ TASS/Valery Sharifulin


JAKARTA - Indonesia tercatat sebagai importir senjata nomor 10 terbesar di dunia. India berada di urutan pertama, sedangkan Arab Saudi di urutan kedua.

Sedangkan negara pengekspor senjata terbesar di dunia masih ditempat Amerika Serikat (AS). Eksportir kedua terbesar ditempati Rusia.

Data negara pengekspor dan pengimpor senjata terbesar di dunia ini telah dirilis The Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) hari Senin (12/3/2018). Data ekspor dan impor senjata ini merupakan hasil riset periode tahun 2013-2017 dan perbandingannya dengan periode 2008-2013.

Temuan baru dalam penelitian tersebut adalah hampir setengah dari ekspor senjata AS selama lima tahun terakhir mengalir ke Timur Tengah, kawasan yang dilanda perang.

Transfer senjata global dalam periode 2013-2017 juga meningkat 10 persen dibandingkan dengan periode lima tahun sebelumnya.

Menurut data SIPRI, sepuluh eskportir senjata terbesar di dunia secara berurutan adalah; AS, Rusia, Prancis, Jerman, China, Inggris, Spanyol, Israel, Italia, dan Belanda.

Sedangkan sepuluh importir senjata terbesar di dunia secara berurutan adalah; India, Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab, China, Australia, Aljazair (Algeria), Irak, Pakistan dan Indonesia.

AS tercatat memasok senjatanya ke 98 negara di seluruh dunia, yang mencakup lebih dari sepertiga ekspor global. Sedangkan angka ekspor senjata Rusia mengalami penurunan sebesar 7,1 persen.

”Berdasarkan kesepakatan yang ditandatangani selama pemerintahan Obama, pengiriman senjata AS pada 2013-2017 mencapai tingkat tertinggi sejak akhir 1990-an,” kata Dr Aude Fleurant, direktur program pengeluaran senjata dan militer SIPRI.

”Kesepakatan dan kontrak utama yang ditandatangani pada 2017 ini akan memastikan bahwa AS tetap merupakan eksportir senjata terbesar di tahun-tahun mendatang,” lanjut Fleurant, yang dikutip The Guardian.

Meski tak berada di urutan puncak, Arab Saudi mendapat ulasan khusus sebagai importir senjata terbesar nomor dua di dunia. Sorotan ini tak lain karena agresi di Yaman yang menelan banyak korban jiwa dari kalangan sipil.

Daftar belanja Arab Saudi tercatat mencakup 78 pesawat tempur, 72 helikopter tempur dan 328 tank.

”Konflik kekerasan yang meluas di Timur Tengah dan kekhawatiran tentang hak asasi manusia telah menyebabkan perdebatan politik di Eropa barat dan Amerika Utara tentang pembatasan penjualan senjata,” kata Pieter Wezeman, peneliti senior program pelelangan senjata dan pengeluaran militer SIPRI. 

”Namun negara-negara Amerika Serikat dan Eropa tetap menjadi eksportir senjata utama di wilayah tersebut dan memasok lebih dari 98 persen senjata yang diimpor oleh Arab Saudi,” ujarnya.

Sebaliknya, saingan regional Arab Saudi, Iran—pendukung rezim Bashar al-Assad di Suriah—tidak masuk sebagai importir senjata terbesar.



Credit  sindonews.com




Turki Ungkap Alasan Beli S-400 Rusia


Turki Ungkap Alasan Beli S-400 Rusia
Cavusoglu menyatakan, keputusan Ankara membeli S-400 Rusia adalah karena AS dan negara anggota NATO lainnya menolak menjual persenjataan canggih ke Turki. Foto/Istimewa


ANKARA - Turki mengungkap alasan mengapa mereka akhirnya membeli sistem pertahanan udara buatan Rusia, dan bukan sistem pertahanan buatan Amerika Serikat (AS) atau negara  anggota NATO lainnya. Ankara menyatakan, hanya Rusia yang bersedia untuk menjual sistem pertahanan udara mereka kepada Turki.

Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu menyatakan, keputusan Ankara membeli S-400 Rusia adalah karena AS dan negara anggota NATO lainnya menolak menjual persenjataan canggih ke Turki.

"Kami sangat membutuhkannya, karena kami tidak memiliki sistem pertahanan udara. Kami bahkan memiliki masalah dengan membeli senapan sederhana dari AS, karena kekhawatiran Kongres. Kami harus membelinya dari orang lain," ucap Cavusoglu, seperti dilansir Russia Today pada Minggu (11/3).

AS diketahui kesal dengan Turki karena memutuskan untuk membeli S-400 Rusia. Washington bahkan mengancam akan menjatuhkan sanksi kepada Turki karena membeli sistem pertahanan udara tersebut.

Menanggapi ancaman sanksi, Cavusoglu telah menegaskan bahwa pihaknya tidak takut dengan hal itu. Cavusoglu justru melemparkan ancaman balik, dengan menyatakan Turki akan memberikan respon yang sesuai jika sanksi itu jadi dijatuhkan.

"Jika AS ingin menghukum Turki dengan sanksi, Turki akan bereaksi dengan cara lain, tidak seperti Rusia atau negara lainnya. Kami akan merespon. Anda tidak dapat mengancam Kami. AS mengancam banyak negara mengatakan 'Jangan membeli gas dari satu atau negara lain. ' Itu tidak berhasil terhadap kami," ungkapnya. 


Credit  sindonews.com








AI: Militer Myanmar Rampas Tanah Rohingnya, Bangun Pangkalan Militer


AI: Militer Myanmar Rampas Tanah Rohingnya, Bangun Pangkalan Militer
Amnesty Internasional (AI) menuturkan negara bagian Rakhine di Myanmar dengan sangat cepat diubah menjadi wilayah militer oleh otoritas setempat. Foto/Istimewa


JAKARTA - Amnesty Internasional (AI) menuturkan negara bagian Rakhine di Myanmar dengan sangat cepat diubah menjadi wilayah militer oleh otoritas setempat. Militer, menurut AI membangun basis-basis pasukan keamanan dan membuldozer lahan di perkampungan milik etnis Muslim Rohingya yang sengaja dibakar hingga rata dengan tanah beberapa bulan lalu.

Lewat keterangan saksi mata dan analisis citra satelit, laporan AI "Remaking Rakhine State" membeberkan secara rinci bagaimana pembangunan proyek konstruksi meningkat di wilayah perkampungan Rohingya yang telah rata dengan tanah.

Pembangunan basis militer dilakukan setelah ratusan ribu warga Rohingya melarikan diri dari praktek pembersihan etnis yang dilakukan oleh militer tahun lalu. Jalan dan bangunan didirikan di perkampungan Rohingya membuat para pengungsi makin sulit untuk kembali ke rumah mereka lagi.

"Apa yang kami lihat di negara bagian Rakhine adalah praktek perampasan tanah oleh militer dalam skala yang sangat besar. Markas militer yang sedang dibangun justru diperuntukkan menjadi tempat tinggal bagi pasukan keamanan yang telah melakukan kejahatan kemanusiaan terhadap komunitas Rohingya," ungkap Tirana Hassan, Direktur Penanggulangan Krisis Amnesty International.

"Hal ini membuat harapan agar pengungsi Rohingya dapat kembali secara sukarela, aman, dan bermartabat semakin jauh dari kenyataan. Tidak hanya rumah mereka yang hilang, tetapi pembangunan ini semakin memperparah diskriminasi yang mereka hadapi di Myanmar," sambungnya, dalam siaran pers yang diterima Sindones pada Senin (12/3).

AI menuturkan analisis mereka terhadap foto-foto satelit mengkonfirmasi setidaknnya terdapat tiga basis militer saat ini sedang dibangun di negara bagian Rakhine utara - dua di kota Maungdaw dan satu di kota Buthidaung. Pembangunannya mulai dijalankan sejak Januari.

Basis pasukan keamanan yang terbesar terletak di kampung Ah Lel Chaung di Buthidaung dimana saksi mata mengatakan bahwa militer secara paksa menggusur warga Rohingya dari area tertentu agar pembangunan infrastruktur bisa dilaksanakan. Banyak dari warga tidak punya pilihan lain kecuali melarikan diri ke Bangladesh.

Citra satelit, lanjut AI juga menunjukkan bagaimana pusat penerimaan pengungsi baru, yang dimaksudkan untuk "menyambut" kembali penduduk Rohingya dari Bangladesh - dikelilingi pagar keamanan dan terletak dekat dengan wilayah yang memiliki jumlah personil militer dan pasukan keamanan yang banyak. Sebuah pusat transit baru yang digunakan untuk menampung pengungsi dibangun di desa Rohingya di Maungdaw. Wilayah tersebut dijaga ketat oleh aparat keamanan.

"Rakhine adalah salah satu daerah termiskin di Myanmar dan investasi pembangunan sangat dibutuhkan. Tetapi, upaya semacam itu harus menguntungkan semua orang terlepas dari etnisitas mereka, tidak memperkuat sistem apartheid yang ada untuk menindas orang-orang Rohingya. Proses pembangunan kembali negara bagian Rakhine penuh kerahasiaan. Otoritas Myanmar tidak dapat melanjutkan kampanye pembersihan etnis atas nama 'pembangunan'," ucap Tirana.

"Komunitas international, dan khususnya setiap negara donor, mempunyai kewajiban untuk memastikan bahwa investasi atau bantuan yang mereka berikan tidak mendukung terjadinya pelanggaran HAM. Termasuk kontribusi yang memperkuat sistem diskriminatif itu serta yang memperkecil kemungkinan kembalinya pengungsi, sama dengan membantu kejahatan terhadap kemanusiaan di sana," tukasnya. 




Credit  sindonews.com









PM Inggris: Rusia Sangat Mungkin Dalangi Serangan ke Eks Agen


PM Inggris: Rusia Sangat Mungkin Dalangi Serangan ke Eks Agen
PM Inggris, Theresa May, mengatakan Rusia sangat mungkin mendalangi serangan racun terhadap mantan agen ganda, Sergei Skripal, dan putrinya, Yulia, pekan lalu. (Reuters/Richard Pohle/Pool)




Jakarta, CB -- Perdana Menteri Inggris, Theresa May, mengatakan bahwa Rusia sangat mungkin menjadi dalang di balik serangan racun terhadap mantan agen ganda bernama Sergei Skripal, dan putrinya, Yulia, pada pekan lalu.

"Pemerintah sudah menyimpulkan bahwa sangat mungkin Rusia bertanggung jawab atas tindakan terhadap Sergei dan Yulia Skripal," ujar May di hadapan Dewan Perwakilan, Senin (12/3).

May melontarkan dugaan setelah hasil penyelidikan menunjukkan bahwa Skripal terpapar racun Novichok, jenis senjata kimia yang dikembangkan oleh Rusia. Menurut May, Rusia kerap menggunakan racun itu untuk membunuh "pembangkang."


Ia mengatakan bahwa Menteri Luar Negeri Inggris, Boris Johnson, juga sudah memanggil duta besar Rusia untuk meminta mereka menjelaskan mengenai program Novichok kepada lembaga pengawas senjata kimia global.


Johnson juga meminta perwakilan Rusia itu untuk mengonfirmasi, serangan kepada Skripal itu "tindakan langsung oleh Rusia terhadap negara kami" atau Moskow "kehilangan kendali" atas salah satu agen yang memanfaatkan jabatannya.

"Dia meminta respons pemerintah Rusia di akhir hari besok [Selasa]," ucap May.


May kemudian mengatakan bahwa jika tidak ada "respons kredibel" dari Rusia, Inggris akan menyimpulkan bahwa insiden ini adalah "penggunaan kekuatan tak sesuai hukum oleh Rusia terhadap Inggris" dan bakal menanggapi dengan keras.

Tak lama setelah May berbicara di hadapan parlemen, Rusia langsung memberikan bantahan dan mengatakan bahwa semua pernyataan Inggris hanya "pertunjukan sirkus" untuk melemahkan kepercayaan publik menjelang Piala Dunia di negaranya.

Sementara itu, sejumlah pemimpin dunia juga angkat suara. Presiden Perancis, Emmanuel Macron, menyampaikan rasa solidaritasnya dengan Inggris saat menelepon May.

Menlu AS, Rex Tillerson, bahkan mengatakan, "Kami sepakat bahwa mereka yang bertanggung jawab, baik itu yang melakukan kejahatan dan yang memerintahkannya, harus diganjar konsekuensi serius."


Skripal sendiri dilaporkan sempat dekat dengan seorang konsultan di perusahaan penghimpun bocoran kontroversial mengenai kedekatan Presiden Donald Trump dengan Moskow.

Skripal dan putrinya, Yulia, ditemukan tak sadarkan diri di sebuah bangku pusat perbelanjaan di Salisbury, Minggu (4/3). Polisi mengonfirmasi bahwa keduanya terpapar racun saraf atau zat kimia yang bisa melumpuhkan sistem saraf tubuh hingga menimbulkan kematian.

Pada 2006, Skripal divonis 13 tahun penjara di Rusia atas tuduhan mengkhianati intelijen Rusia dengan menjadi agen tim mata-mata Inggris, MI6, sejak 1990-an. Rusia menuding Skripal menerima US$100 ribu untuk tiap informasi yang diberikan.

Skripal kemudian mendapatkan perlindungan di Inggris di bawah kesepakatan pertukaran mata-mata antara AS dan Rusia pada 2010.




Credit  cnnindonesia.com






AS Selidiki Skandal Ratusan Foto Telanjang Tentara Wanita


AS Selidiki Skandal Ratusan Foto Telanjang Tentara Wanita
Ilustrasi tentara AS. ( REUTERS/Muhammad Hamed)



Jakarta, CB -- Dinas Investigasi Kriminal Angkatan Laut menyatakan Korps Marinir Amerika Serikat meminta mereka untuk memeriksa lebih lanjut sebuah folder Dropbox yang diberi kode Hoes Hoin. Folder tersebut dilaporkan memuat ratusan foto tanpa busana prajurit wanita di berbagai angkatan.

Skandal tersebut pertama kali dilaporkan oleh VICE News.

"Ini telah dilaporkan melalui NCIS dan tindakan yang tepat telah dilakukan," kata juru bicara Korps Marinir Kapten Christopher Harrison. "Saya rasa situs tersebut telah ditutup," imbuhnya.




Pada Jumat malam Dropbox mengatakan bahwa situs tersebut telah dilarang.

"Tautan ini telah ditutup dan dilarang sehingga tidak dapat beredar kembali di Dropbox. Seperti biasa, kami menyelidiki laporan konten yang melanggar Kebijakan Penggunaan yang Diterima kami. Jika ditemukan pelanggaran, kami hapus kontennya, jika perlu, kami ambil tindakan lain seperti melarang konten dan/atau melaporkannya ke penegak hukum," kata Dropbox dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Airforcetimes.com.
Juru bicara Pentagon mengatakan Departemen Pertahanan juga "mengetahui laporan atas situs Dropbox" dan mengatakan mereka akan menyelidiki serta menuntut jika perlu.

Kongres mengeluarkan Undang-Undang pada Desember 2017 yang menyatakan "penyiaran atau penyebaran gambar intim yang salah" merupakan tindak pidana yang dikenai hukuman militer serta pemberhentian tidak dengan hormat.



Kebijakan baru ini diberlakukan dalam menanggapi Marines United, sebuah grup tertutup di laman Facebook yang terbongkar tahun lalu. Laman tersebut berisi komentar pelecehan seksual dan gambar eksplisit anggota angkatan bersenjata dan warga sipil.

Marines United memiliki sekitar 30.000 anggota. Dalam beberapa kasus, hal tersebut menyebabkan penguntitan korban.

Hingga saat ini, Korps telah melakukan 80 disposisi kasus terkait pemberantasan kelakuan buruk daring selama tahun lalu. Ini termasuk tujuh pengadilan militer, 14 hukuman non-yudisial, enam pemisahan administratif dan 28 tindakan administratif yang merugikan.

Secara keseluruhan, menurut pejabat Korps Marinir, penyelidikan telah mengidentifikasi 119 potensi pelaku - 97 diantaranya bagian dari Angkatan Laut - setelah skandal tersebut terungkap.




Credit  cnnindonesia.com