Pesawat tempur Sukhoi Su-35 fighter dengan
mesin jet terbaru mengangkasa di bandara Le Bourget, menjelang pembukaan
pameran dirgantara Paris Air Show ke-50, di Perancis (15/6).
REUTERS/Pascal Rossignol
"Selain itu saya akan teken kontrak pembelian Sukhoi SU-35," kata Ryamizard usai mengikuti pertemuan dengan Sekretaris Pertahanan Rusia di kantor Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, di Jakarta, Selasa, 9 Februari 2016.
Ryamizard mengatakan, sesuai rencana, pemerintah hanya akan membeli delapan hingga sepuluh unit Sukhoi SU-35 meski kebutuhan TNI AU adalah satu skuadron atau 14-16 unit pesawat.
Ryamizard mengatakan, kebijakan ini diambil agar tak ketinggalan teknologi. "Begitu sudah jadi pesawatnya, ternyata ada (pesawat tempur) yang lebih canggih lagi. Jangan sampai kita tertinggal teknologinya," kata mantan Kepala Staf Angkatan Darat itu.
Ryamizard masih merahasiakan harga satu unit Sukhoi SU-35 dan besaran anggaran pemerintah. Namun menurut sejumlah situs pertahanan, harga satu unit Sukhoi SU-35 berkisar US$ 50-70 juta, atau antara Rp 680 miliar - 952 miliar dengan kurs Rp 13.600 per dolar AS.
Sukhoi SU-35 merupakan jenis pesawat tempur canggih buatan Rusia generasi 4,5 atau mendekati kemampuan siluman (antiradar). Pemerintah sepakat memilih Sukhoi SU-35 untuk menggantikan jet buru sergap F-5 Tiger TNI AU yang dinilai sudah uzur.
Jet tempur SU-35 ini berkursi tunggal, hasil pengembangan dari SU-27. Indonesia sudah mengoperasikan jet SU-27 sejak 2004 silam. Pemerintah memilih SU-35 lantaran memudahkan pilot dan teknisi TNI AU. Sebab pengoperasian dan perawatannya tak jauh berbeda dengan SU-27.
Sukhoi SU-35 dapat terbang dengan kecepatan maksimum 2.390 kilometer per jam. Pesawat ini dapat terbang sejauh 3.500-5.000 kilometer, memiliki 14 cantelan senjata yang bisa diisi dengan rudal, roket, dan bom.
Credit TEMPO.CO