Mungkinkah Wendelstein 7-X akan menjawab solusi energi masa depan? Di
reaktor fusi nuklir itu ilmuwan untuk pertamakalinya berhasil
memproduksi plasma hidrogen dan membuka jalan bagi sumber energi tak
terbatas.
Plasma Hidrogen yang diproduksi ilmuwan di stellarator, Wendelstein 7-X
Ketegangan menyebar cepat di Kantor Pusat Institut Max Planck untuk
Fisika Plasma di Greifswald. Bahkan Kanselir Angela Merkel pun, yang
Doktor ilmu fisika, bersedia datang untuk menyimak catatan sejarah baru
ilmu pengetahuan tersebut.
Karena untuk pertamakalinya ilmuwan bakal menghadirkan matahari di Bumi, walaupun cuma untuk sekejap dalam bilangan beberapa milidetik.
Instalasi Wendelstein 7-X di Greifwald dibuat untuk mensimulasikan proses fusi nuklir di dalam matahari. Bola api raksasa itu mengubah Hidrogen menjadi Helium secara permanen. Proses tersebut melepaskan energi dalam jumlah besar dalam bentuk Photon.
"Segalanya berlangsung lancar," tutur Robert Wolf, ilmuwan senior di Max Planck. "Dengan sistem serumit ini, anda harus yakin semuanya bekerja sempura, karena selalu ada risiko yang mengintai."
Desember silam ilmuwan di Greifswald telah berhasil memproduksi plasma Helium. Kini instalasi bernilai milyaran Euro itu sukses membuat plasma Hidrogen. Hasil tersebut membuka jalan bagi ilmuwan untuk menjinakkan proses fusi nuklir dan suatu saat akan membanjiri dunia dengan energi murah dan tak terbatas.
Tantangan selanjutnya adalah membuat proses fusi nuklir stabil untuk waktu yang lama. "Tujuannya adalah 30 menit. Kalau kita berhasil tahun 2025, itu sudah bagus, kalau lebih awal malah lebih baik lagi," ujar Wolf.
Karena untuk pertamakalinya ilmuwan bakal menghadirkan matahari di Bumi, walaupun cuma untuk sekejap dalam bilangan beberapa milidetik.
Instalasi Wendelstein 7-X di Greifwald dibuat untuk mensimulasikan proses fusi nuklir di dalam matahari. Bola api raksasa itu mengubah Hidrogen menjadi Helium secara permanen. Proses tersebut melepaskan energi dalam jumlah besar dalam bentuk Photon.
Stellarator milik Institut Max Planck untuk Fisika Plasma di Greifwald, Jerman
Di Greifswald ilmuwan menyuntikkan beberapa gram Hidrogen ke
dalam Stellarator dan memanaskannya dengan energi setara 6000 oven
Microwave. Hasilnya adalah gas panas berupa plasma bersuhu jutaan
derajat Celsius. Pencapaian tersebut adalah yang pertama dalam sejarah."Segalanya berlangsung lancar," tutur Robert Wolf, ilmuwan senior di Max Planck. "Dengan sistem serumit ini, anda harus yakin semuanya bekerja sempura, karena selalu ada risiko yang mengintai."
Desember silam ilmuwan di Greifswald telah berhasil memproduksi plasma Helium. Kini instalasi bernilai milyaran Euro itu sukses membuat plasma Hidrogen. Hasil tersebut membuka jalan bagi ilmuwan untuk menjinakkan proses fusi nuklir dan suatu saat akan membanjiri dunia dengan energi murah dan tak terbatas.
Tantangan selanjutnya adalah membuat proses fusi nuklir stabil untuk waktu yang lama. "Tujuannya adalah 30 menit. Kalau kita berhasil tahun 2025, itu sudah bagus, kalau lebih awal malah lebih baik lagi," ujar Wolf.
Credit DW.com