Jumat, 10 Juli 2015

Tanggapan TNI Soal Pensiunan TNI AL Diduga Gabung ISIS


Panglima TNI Jenderal Moeldoko. (MI/Immanuel Antonius)
Panglima TNI Jenderal Moeldoko. (MI/Immanuel Antonius)
CB, Jakarta: TNI Angkatan Laut mengakui Tommy Hendratno yang diduga bergabung dengan ISIS merupakan pensiunan TNI AL. Menanggapi hal tersebut, Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengaku telah sering berpesan kepada seluruh prajuritnya, agar tidak terdoktrin terhadap ajaran kelompok ekstrim tersebut.

"Saya juga baru baca tadi (mantan anggota TNI AL masuk ISIS). Untuk itulah saya juga pada tiap kesempatan menyampaikan kepada unsur komando, supaya mewaspadai," kata Moeldoko di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (9/7/2015).

Jenderal bintang empat ini pun berharap tak ada prajuritnya yang terkena pencucian otak atau brainwash lewat media sosial yang gencar dilakukan oleh kelompok ISIS.

"Ini sudah kami lakukan sebagai langkah-langkah preventif yang kita lakukan," ujar dia.

Mantan KASAD ini pun membantah bahwa pihaknya telah kecolongan dengan adanya pensiunan TNI yang bergabung dalam kelompok ekstrim tersebut. Pasalnya, Tommy Hendratno bukan lagi sebagai anggota TNI aktif.

"Saya kira tidak (kecolongan) ya. Kan dia sudah bukan menjadi prajurit TNI," pungkas dia.

Sebelumnya, TNI Angkatan Laut mengakui bahwa pilot bernama Tommy Hendratno merupakan pensiunan TNI AL tahun 2010.

Kadispenal TNI AL Kolonel Laut (P) M. Zainudin mengatakan, Tommy Hendratno merupakan lulusan Pabang D-3 Curug tahun 1999. Tommy berpangkat terakhir Kapten. Pangkat itu didapatkan pada 2010. Ia terakhir bertugas di Ron 200 Juanda.

"Setelah pensiun (Tommy) bertugas di Premi Air," kata Zainudin kepada Metrotvnews.com.

Zainudin menegaskan Tommy bukan lagi di bawah tanggung jawab TNI AL karena yang bersangkutan sudah pensiun. "Intinya memang dia bekas personel TNI AL. Tapi karena sudah pensiun itu bukan tanggung jawab TNI AL lagi," tegas dia.
MEL


Credit  Metrotvnews.com


Mantan Prajurit TNI Gabung ISIS, Ini Komentar Panglima TNI


Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko

CB, JAKARTA -- Berdasarkan laporan Kepolisian Australia (AFP) yang dilansir media setempat, setidaknya ada dua pilot asal Indonesia yang bergabung dengan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Bahkan, salah satu pilot tersebut merupakan mantan prajurit TNI.

Panglima TNI, Jenderal TNI Moeldoko, mengakui, pihaknya merasa tidak kecolongan dengan adanya mantan anggota TNI yang bergabung dengan kelompok radikal keagamaan, ISIS. Pasalnya, pilot tersebut menyatakan keluar dan pensiun dari kedinasan TNI, tepatnya dari TNI AL.

''Saya kira tidak (kecolongan), karena dia sudah bukan anggota TNI lagi,'' kata Moeldoko usai menghadiri Acara Buka Puasa Bersama TNI dengan Anak Yatim-Piatu di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (9/7).

Sebelumnya, dua pilot yang bernama Tommy Hendratno dan Ridwan Agustin dilaporkan telah bergabung bersama ISIS. Tommy diketahui merupakan salah satu mantan prajurit TNI. Hal ini diakui oleh Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal), Laksamana Pertama TNI M Zainudin. Menurutnya, Tommy sempat terdaftar sebagai salah satu prajurit TNI AL.

Berdasarkan data personil yang dimiliki TNI AL, Tommy pernah menjalani Pendidikan Penerbang Curug pada 1999. Kemudian mengikuti Pendidikan Calon Perwira dan lulus pada 2002 serta termasuk dalam Angk-XXXI. Setelah itu, mendapatkan kenaikan pangkat sebagai Kapten pada 2010. Pria yang beralamat di Sidoarjo, Jawa Timur, itu akhirnya memutuskan pensiun pada 2010.

''Dia berdinas teakhir di Round 200 Juanda. Setelah pensiun, dia bertugas di PREMI AIR.
Intinya dia, memang bekas personel TNI AL, tapi karena sudah pensiun. Jadi bukan tanggung jawab TNI AL lagi,'' ujar Zainudin.

Terkait upaya preventif yang dilakukan Mabes TNI, Moeldoko menegaskan, dalam setiap kesempatan, Panglima TNI selalu mengingatkan kepada unsur-unsur komando untuk mewaspadai upaya pencucian otak yang dilakukan ISIS, terutama lewat media sosial.

''Jangan sampai ada prajurit TNI yang kena brainwash lewat media sosial yang cukup gencar dilakukan ISIS. Ini sudah kami lakukan sebagai langkah-langkah preventif,'' ujar Panglima TNI.

Credit   REPUBLIKA.CO.ID