Pangeran pembangkang Arab Saudi, Pangeran Khalid Bin Farhan al Saud
mengatakan, mengharapakan sebuah kudeta tengah dirancang terhadap Raja
Salman dan putranya Pangeran Mohammad bin Salman.
"Periode mendatang akan menyaksikan kudeta terhadap raja dan putra mahkota," katanya sambil mengomentari pembunuhan wartawan Saudi, Jamal Khashoggi seperti dikutip dari Middle East Monitor, Kamis (1/11/2018).
Khashoggi diketahui dan semua yang terjadi saat ini adalah upaya untuk menunda tuduhan langsung terhadap mereka yang telah mengeluarkan perintah untuk membunuhnya, yang dikatakan oleh Khalid tidak lain adalah Mohammad Bin Salman.
Menurut Khalid, Khashoggi berencana untuk menulis memoarnya yang bisa menjadi salah satu alasan menyebabkan pembunuhannya.
Khashoggi terakhir terlihat ketika ia memasuki Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober. Turki mengatakan memiliki rekaman audio yang membuktikan dia terbunuh di gedung itu. Setelah sebelumnya menolak mengetahui tentang keberadaan Khashoggi dan mengklaim bahwa ia telah meninggalkan konsulat 20 menit setelah kedatangannya, pihak berwenang Saudi akhirnya mengakui ia telah dibunuh di konsulat oleh apa yang mereka gambarkan sebagai "agen jahat".
"Periode mendatang akan menyaksikan kudeta terhadap raja dan putra mahkota," katanya sambil mengomentari pembunuhan wartawan Saudi, Jamal Khashoggi seperti dikutip dari Middle East Monitor, Kamis (1/11/2018).
Khashoggi diketahui dan semua yang terjadi saat ini adalah upaya untuk menunda tuduhan langsung terhadap mereka yang telah mengeluarkan perintah untuk membunuhnya, yang dikatakan oleh Khalid tidak lain adalah Mohammad Bin Salman.
Menurut Khalid, Khashoggi berencana untuk menulis memoarnya yang bisa menjadi salah satu alasan menyebabkan pembunuhannya.
Khashoggi terakhir terlihat ketika ia memasuki Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober. Turki mengatakan memiliki rekaman audio yang membuktikan dia terbunuh di gedung itu. Setelah sebelumnya menolak mengetahui tentang keberadaan Khashoggi dan mengklaim bahwa ia telah meninggalkan konsulat 20 menit setelah kedatangannya, pihak berwenang Saudi akhirnya mengakui ia telah dibunuh di konsulat oleh apa yang mereka gambarkan sebagai "agen jahat".
Ini
bukanlah pertama kalinya Pangeran Khalid menyinggung soal kudeta
terhadap Raja Salman. Pada medio Mei lalu, Pangeran Khalid juga
menyerukan kudeta terhadap Raja Salman. Ia beralasan kerajaan Saudi di
bawah aturan Raja Salman menjadi tidak rasional, tidak menentu dan bodoh
hingga pada "point of no-return".
Credit sindonews.com