TEL AVIV
- Israel siap, jika perlu, untuk melakukan serangan terhadap gerakan
Hamas tujuh kali lebih kuat dari serangan akhir pekan lalu. Hal itu
dikatakan oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
"Selama akhir pekan kami menyampaikan pukulan keras kepada Hamas. Jika perlu, kami akan melakukan serangan yang akan tujuh kali lebih kuat," kata Netanyahu seperti dikutip dari Sputnik, Senin (23/7/2018).
Pihak berwenang Israel telah mencoba untuk mengakhiri gangguan di perbatasan Israel-Gaza, yang disebabkan oleh penembakan terus dan peluncuran balon pembakaran oleh militan Hamas. Israel menggunakan kekuatan militer dan sanksi ekonomi terhadap gerakan itu dan mengancam untuk meluncurkan serangan besar-besaran baru.
Pada 21 Juli, seorang sumber tingkat atas di Yerusalem mengatakan kepada Sputnik bahwa Hamas telah setuju untuk menerima tuntutan Israel dan menghentikan bentrokan antara pengunjuk rasa dan petugas polisi di daerah perbatasan, serta untuk menghentikan peluncuran balon api
Sebelumnya, pada 20 Juli, pasukan Israel membom hampir 70 fasilitas milik gerakan Hamas setelah seorang tentara Israel tewas akibat tembakan sniper di daerah perbatasan.
Setelah serangan itu, yang berlangsung selama beberapa jam, media melaporkan bahwa kedua pihak berhasil mencapai kesepakatan di bawah mediasi Mesir.
"Selama akhir pekan kami menyampaikan pukulan keras kepada Hamas. Jika perlu, kami akan melakukan serangan yang akan tujuh kali lebih kuat," kata Netanyahu seperti dikutip dari Sputnik, Senin (23/7/2018).
Pihak berwenang Israel telah mencoba untuk mengakhiri gangguan di perbatasan Israel-Gaza, yang disebabkan oleh penembakan terus dan peluncuran balon pembakaran oleh militan Hamas. Israel menggunakan kekuatan militer dan sanksi ekonomi terhadap gerakan itu dan mengancam untuk meluncurkan serangan besar-besaran baru.
Pada 21 Juli, seorang sumber tingkat atas di Yerusalem mengatakan kepada Sputnik bahwa Hamas telah setuju untuk menerima tuntutan Israel dan menghentikan bentrokan antara pengunjuk rasa dan petugas polisi di daerah perbatasan, serta untuk menghentikan peluncuran balon api
Sebelumnya, pada 20 Juli, pasukan Israel membom hampir 70 fasilitas milik gerakan Hamas setelah seorang tentara Israel tewas akibat tembakan sniper di daerah perbatasan.
Setelah serangan itu, yang berlangsung selama beberapa jam, media melaporkan bahwa kedua pihak berhasil mencapai kesepakatan di bawah mediasi Mesir.
Credit sindonews.com