HANOI
- Vietnam membantah laporan Reuters yang menyatakan mereka menyebar
peluncur roket di pulau-pulau Spratly dengan mengatakan laporan tersebut
tidak akurat. Bahkan jika hal itu dilakukan, tindakan semacam itu hanya
mencerminkan kebijakan perdamaian dan pertahanan Vietnam, tidak
menargetkan negara lain.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian
Luar Negeri Vietnam mengatakan informasi tentang penyebaran peluncur
roket, yang didasarkan pada pernyataan pejabat barat yang tidak disebut
namanya, tidaklah akurat.
Selain itu, tidak terdapat foto satelit
atau bukti lain yang menunjukkan bahwa Vietnam mengirim peluncur roket
ke pangkalan-pangkalan di pulau-pulau Sparatly seperti dikutip dari Asian Times, Jumat (19/8/2016).
Kementerian
Luar Negeri Vietnam menegaskan jika akan melakukan kebijakan itu atau
akan melakukan upaya seperti itu dimasa depan, yang dikedepankan adalah
tindakan defensif dan sebagai reaksi atas tindakan China di Laut China
Selatan.
Hanoi bersikeras untuk menyelesaikan sengketa maritim
dengan cara damai atas dasar hukum internasional, termasuk Konvensi PBB
tentang Hukum Laut (UNCLOS) 1982.
Sebelumnya Reuters mengabarkan
Vietnam diam-diam telah membentengi beberapa pulaunya di Laut China
Selatan (LCS) yang disengketakan dengan peluncur roket mobile baru.
laporan itu mengutip pernyataan sejumlah sumber diplomat dan pejabat
militer.
Credit Sindonews