Selasa, 16 Agustus 2016
Pertahankan al-Aqsa, Raja Abdullah II Janji Lawan Ekstremis Israel
AMAN - Raja Yordania, Abdullah II mengecam Israel karena berusaha melanggar kesucian dari kompleks Masjid al-Aqsa di Yerusalem setelah terjadi bentrokan saat festival keagamaan Yahudi di situs suci itu. Raja Abdullah II berjanji melawan ekstremis Israel untuk mempertahankan Masjid al-Aqsa.
Dia menolak upaya terang-terangan dan berulang-ulang oleh pihak Israel untuk mengubah status quo situs al-Aqsa.
Setelah kesepakatan internasional pada tahun 1994, Yordania memegang hak kepemilikan situs Temple Mount dan Masjid al-Aqsa. Tapi Yordania dan Palestina mengklaim bahwa Israel berusaha untuk mengubah status quo situs umat Islam, Kristen, dan Yahudi tersebut.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah berulang kali membantah klaim itu.
“Tanggung jawab kami terhadap tempat-tempat suci Muslim di Yerusalem adalah prioritas utama kami di arena internasional, dan kami menggunakan segala cara yang diperlukan untuk mempertahankan Masjid al-Aqsa,” kata Raja Abdullah II, seperti dikutip dari Jerusalem Post, Selasa (16/8/2016).
Pada hari Minggu 14 Agustus 2016, lebih dari 300 orang warga Yahudi mengunjungi situs suci untuk perayaan Tisha B'av, yang bagi warga Yahudi untuk menandai kehancuran dari dua kuil kuno di situs suci. Banyak dari mereka diusir karena memasuki kompleks al-Aqsa.
Kepala UNESCO, Irina Bokova, sebelumnya mengatakan bahwa koneksi Yahudi dan Kristen ke situs itu tidak boleh ditolak.
“Di sinilah kita perlu mencoba untuk membangun kepercayaan antara Israel dan Palestina dengan menerapkan makna Yerusalem dan kebutuhan untuk melindungi statusnya sebagai tempat kelahiran tiga agama monoteistik,” katanya kepada IB Times.
”Kita harus mengingatkan diri kita tentang pentingnya situs dramatis di dunia yang merupakan bagian kota tua Yerusalem.”
Credit Sindonews