WASHINGTON
- Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama mengatakan bahwa dia tidak
percaya kepada Presiden Rusia Vladimir Putin untuk membantu mengurangi
kekerasan di Suriah. Kata-kata keras Obama itu disampaikan dalam
konferensi pers di Pentagon, hari Kamis.
Presiden Obama
berharap Rusia bisa bekerjasama melakukan de-eskalasi kekerasan. Jika
tidak, maka dia menganggap Rusia menjadi aktor yang bertanggung jawab
yang mendukung rezim pembunuh, yakni rezim Presiden Suriah Bashar
al-Assad.
”Saya tidak yakin bahwa kami dapat mempercayai Rusia
atau Vladimir Putin, itulah sebabnya mengapa kita harus memiliki
(sesuatu) untuk menguji apakah bisa atau tidak menghentikan permusuhan
yang mencakup diakhirinya pengeboman udara, kematian warga sipil dan
kehancuran yang telah kita lihat dilakukan oleh rezim Assad,” kata
Obama.
Obama yang mengeluh tentang sulitnya dalam mencoba
untuk menstabilkan Suriah, sempat bercanda dengan berujar; ”Saya cukup
yakin bahwa sebagian besar dari rambut beruban saya keluar
akibat pertemuan saya tentang Suriah.”
Presiden AS ini lebih lanjut mengatakan bahwa dia akan mengejar Rusia untuk menjadi mitra.
”Ada akan ada beberapa ‘garis bawah’ yang kita harapkan untuk bekerja sama dengan Rusia di luar semacam de-confliction
yang sedang kita lakukan, dan itu berarti menahan diri pada sisi rezim
(Suriah) yang sejauh ini belum pernah tampak,” ujar Obama, seperti
dikutip dari Politico, Jumat (5/8/2016).
Pemerintahan
Obama sebelumnya dilaporkan akan mempertimbangkan melakukan serangan
udara bersama dengan Rusia dengan target kelompok teroris di Suriah.
Namun, di sisi lain, Washington mengkritik Moskow karena kurangnya
kepedulian terhadap korban sipil dan menargetkan kelompok oposisi
moderat Suriah yang bekerja dengan AS.
”Kami telah jelaskan
tentang kewajiban Rusia untuk memastikan kepatuhan rezim (Suriah) dengan
menghentikan permusuhan,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS,
John Kirby, beberapa waktu lalu.
”Kami juga telah jelas
tentang bahaya yang ditimbulkan oleh Al-Qaeda di Suriah terhadap
keamanan nasional kita sendiri. Kami melihat sejumlah langkah untuk
mengatasi kedua masalah ini,” katanya lagi.
Credit Sindonews