Senin, 01 Agustus 2016

Erdogan Bilang Fethullah Gulen Cuma Pion dari Dalang Kudeta

 
Erdogan Bilang Fethullah Gulen Cuma Pion dari Dalang Kudeta
Ilustrasi Presiden Turki Tayyip Erdogan (kanan) dan musuh politiknya, Fethullah Gulen. | (Al Arabiya)
 
ISTANBUL - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada hari Sabtu mengatakan bahwa Fethullah Gulen, ulama Turki yang tinggal di Amerika Serikat (AS) hanyalah pion dari dalang kudeta Turki yang berhasil digagalkan. Erdogan tidak menyebut siapa dalang kudeta yang sebenarnya.

Meski demikian, menurut laporan Reuters, Minggu (31/7/2016), dalam berbagai pidatonya, Erdogan kerap menggunakan istilah “dalang” yang secara tersirat menunjuk Barat sebagai referensi umum dan Amerika Serikat (AS) sebagai referensi khusus.

Teori konspirasi juga telah berkembang di Turki sejak upaya kudeta, di mana sebuah surat kabar pro-Pemerintah Turki menulis bahwa kudeta itu dibiayai oleh CIA dan diarahkan oleh Jenderal Angkatan Darat AS menggunakan ponsel dari Afghanistan.

Gulen, yang telah tinggal di pengasingan di AS selama bertahun-tahun, telah membantah terlibat dalam upaya kudeta pada 15-16 Juli 2016.

Erdogan sebelumnya juga mulai menyuarkaan sentimen anti-AS  dengan menuduh bahwa Washington membantu dan bersimpati kepada para Gulenist yang berusaha untuk menggulingkan Pemerintah Erdogan. Presiden Turki ini juga mengecam Barat yang menolak menunjukkan solidaritas kepada Ankara.

Erdogan lantas mengecam Barat karena mengkritik pembersihan besar-besaran di korps militer dan yang lainnya atas upayaya kudeta.

”Sikap banyaknya negara dan pejabat mereka atas upaya kudeta di Turki adalah memalukan atas nama demokrasi,” ujar Erdogan.

”Setiap negara dan setiap pemimpin yang tidak khawatir tentang kehidupan orang-orang Turki dan demokrasi kami--setara dengan kekhawatiran mereka tentang nasib pelaku kudeta--berarti bukan teman kami,” kata Erdogan.

Pernyataan Erdogan ini muncul untuk menanggapi pernyataan Direktur Intelijen Nasional AS, James Clapper, yang sebelumnya menyebut bahwa “pembersihan” di Turki, telah merugikan upaya memerangi Daesh (ISIS) di Suriah dan Irak. Alasannya, pembersihan itu menyasar petugas kunci Turki yang telah bekerja sama dengan AS dalam perang melawan ISIS.


Erdogan melanjutkan untuk mengisyaratkan sekali lagi bahwa AS merencanakan tawaran untuk kudeta yang gagal. ”Orang saya tahu siapa yang di belakang skema ini, mereka tahu siapa intelijen superior di balik itu, dan dengan pernyataan ini Anda mengungkapkan diri, Anda membiarkan diri bergerak,” kata Erdogan.




Credit  Sindonews