ISTANBUL
- Pasukan khusus Turki menangkap 11 pasukan komando yang buron setelah
terlibat upaya kudeta militer 15 Juli lalu. Ke-11 pasukan yang
ditangkap itu bagian dari kelompok yang hendak menangkap Presiden Tayyip
Erdogan dengan menyerang hotel di Marmaris, tempat Erdogan berlibur.
Penangkapan 11 pasukan komando itu dilaporkan kantor berita yang dikelola negara, Anadolu, Senin (1/8/2016).
Menurut laporan media itu, Presiden Erdogan berhasil melarikan diri
dari hotel tak lama setelah dia memberikan informasi bahwa dia berada
dalam bahaya.
Para buron militer tersebut ditangkap di Distrik
Ula, Provinsi Mugla, tak lama setelah pasukan khusus gendarmerie yang
didukung oleh helikopter dan pesawat, dikirim ke daerah itu.
Baku tembak pecah ketika pasukan khusus bentrok dengan para buronan. Namun, tidak ada laporan tentang korban jiwa.
Sementara itu, puluhan pengunjuk rasa berkumpul di luar kantor
gendarmerie dan mencemooh para pasukan yang ditangkap. Ke-11 buron yang
ditangkap tersebut lantas dibawa ke kantor polisi.
“Sebanyak
37 tentara dilaporkan terlibat dalam operasi untuk menangkap Erdogan di
Marmaris dan 25 dari mereka telah ditangkap sebelumnya,” tulis Anadolu.
Pascakudeta gagal, Pemerintah Erdogan telah menahan dan memecat lebih
dari 60 ribu orang dari kalangan militer, peradilan, layanan sipil
hingga akademisi. Pemerintah Erdogan menuduh ulama Fethullah Gulen
sebagai salah satu yang ikut mendalangi upaya kudeta.
Gulen, yang tinggal di pengasingan di Amerika Serikat, telah membantah tuduhan tersebut dan mengutuk kudeta.
Credit Sindonews