Kamis, 07 Januari 2016

Pakar Sebut Bom Hidrogen Rezim Kim Jong-un Bom Super Mengerikan


Pakar Sebut Bom Hidrogen Rezim Kim Jong un Bom Super Mengerikan
Uji coba miniatur bom hidrogen Korut menyebabkan gempa 5,1 SR. | (AP)

TOKYO - Klaim rezim Kim Jong-un Korea Utara (Korut) yang sukses menguji coba miniatur bom hidrogen untuk pertama kalinya telah menjadi sorotan dunia. Pakar menyebut bom hidrogen merupakan bom super yang mengerikan bagi dunia.

Takao Takahara, profesor politik internasional dan penelitian perdamaian di Meiji Gakuin University, Tokyo, mengatakan bom hidrogen yang diklaim sudah diuji coba Korut kekuatan sebenarnya bisa ribuan kali lebih dahsyat dari bom atom yang dijatukan Amerika Serikat (AS) di Hiroshima dan Nagasaki tahun 1945 atau saat Perang Dunia II.

Dia membenarkan jika cara kerja bom hidrogen mirip seperti matahari. ”Pikirkan apa yang terjadi di dalam matahari, kata Takao Takahara. ”Secara teori, proses ini berpotensi terbatas. Jumlah energinya sangat besar,” katanya lagi, seperti dikutip news.com.au, Kamis (7/1/2016).

Menurutnya, meski bom atom dan bom hidrogen adalah sama-sama jenis bom nuklir dan membutuhkan uranium dan plutonium, namun energi dari bom hidrogen membutuhkan teknologi yang lebih canggih dan kontrol yang akurat.

Bom itu bisa menjadi salah satu ciri khas, dan ini berarti Korea Utara memiliki (target) Amerika Serikat dalam pikiran mereka ketika mengumumkan (uji coba) bom hidrogen,” lanjut dia, mengacu pada ancaman nuklir Korut yang selama ini akan ditujukan pada Amerika.

Korut sendiri dalam pengumumannya kemarin mengaku bangga dengan uji coba miniatur bom hidrogen yang menyebabkan gempa 5,1 skala richter (SR). ”Tes ini, yang mengandalkan 100 persen pada kebijaksanaan, teknologi dan kekuatan kita, kita telah membuktikan keakuratan sumber daya teknologi yang dikembangkan dengan menguji bom uji hidrogen,” bunyi pernyataan Pemerintah Korut yang disiarkan stasiun televisi setempat.”Kami juga telah membuktikan secara ilmiah kekuatan miniatur bom hidrogen,” lanjut pengumuman itu.

Meski demikian, ahli lain masih ragu dengan klaim uji coba bom hidrogen Korut. Salah satunya, dampak gempa dari uji coba bom hidrogen kemarin dianggap tidak sebesar dampak pada uji coba senjata nuklir Korut tahun 2013.

Hal itu dibenarkan Sekretaris Eksekutif Comprehensive Nuclear-Test-Ban Treaty Organization (CTBTO), Lassina Zerbo. Juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest, ragu dengan klaim rezim Kim Jong-un itu. Badan Intelijen Korea Selatan juga menyatakan keraguannya, meski menduga Korut sebenarnya menguji coba bom atom.

“Saya cukup skeptis," kata Melissa Hanham, peneliti senior di James Martin Center for Nonproliferation Studies at the Middlebury Institute for International Studies.“Data seismik menunjukkan itu sangat kecil untuk uji coba (bom) hidrogen,” katanya.

Credit  Sindonews