AMMAN
- Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi mengaku akan bertemu
dengan pihak Rusia untuk membahas mengenai situasi di Suriah, khususnya
di bagian selatan negara itu. Yordania adalah pihak yang nenjadi
penengah dalam pembicaraan antara pasukan pembebasan Suriah atau FSA
dengan Rusia, yang mewakili pemerintah Suriah.
"Yordania akan mengadakan pembicaraan dengan Rusia pekan ini mengenai gencatan senjata di Suriah barat daya dan meredakan situasi kemanusiaan di sana," kata Safadi dalam sebuah pernyataan.
"Saya akan melakukan pembicaraan tersebut dengan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov di Rusia," sambungnya, seperti dilansir Reuters pada Selasa (2/7).
Sebelumnya, Yordania pada hari Minggu sukses membawa kembali FSA dan Rusia ke meja perundingan, setelah sehari sebelumnya kedua pihak memutuskan untuk mengakhiri pembicaraan itu tanpa menghasilkan kesepakatan apapun.
Juru bicara pasukan pembebasan Suriah atau FSA, Ibrahim al-Jabawi membenarkan berlanjutnya pembicaraan itu. Dia menyatakan, pembicaraan dengan Rusia sempat terhenti pada Sabtu malam, setelah tidak adanya kesepahaman diantara kedua belah pihak.
Pasca berakhirnya pembicaraan itu, pasukan pemerintah Suriah langsung melancarkan serangan udara ke sejumlah basis oposisi yang berada di selatan Suriah.
Yordania, yang prihatin tentang pecahnya kekerasan di selatan Suriah, telah memfasilitasi pembicaraan damai antara FSA dan Rusia atas kesepakatan yang akan mengakhiri pertempuran.
Safadi mengatakan, pihaknya terlibat dalam diplomasi intensif dengan semua pihak dalam konflik untuk membantu menengahi gencatan senjata yang akan meringankan penderitaan warga sipil yang terlantar.
"Yordania akan mengadakan pembicaraan dengan Rusia pekan ini mengenai gencatan senjata di Suriah barat daya dan meredakan situasi kemanusiaan di sana," kata Safadi dalam sebuah pernyataan.
"Saya akan melakukan pembicaraan tersebut dengan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov di Rusia," sambungnya, seperti dilansir Reuters pada Selasa (2/7).
Sebelumnya, Yordania pada hari Minggu sukses membawa kembali FSA dan Rusia ke meja perundingan, setelah sehari sebelumnya kedua pihak memutuskan untuk mengakhiri pembicaraan itu tanpa menghasilkan kesepakatan apapun.
Juru bicara pasukan pembebasan Suriah atau FSA, Ibrahim al-Jabawi membenarkan berlanjutnya pembicaraan itu. Dia menyatakan, pembicaraan dengan Rusia sempat terhenti pada Sabtu malam, setelah tidak adanya kesepahaman diantara kedua belah pihak.
Pasca berakhirnya pembicaraan itu, pasukan pemerintah Suriah langsung melancarkan serangan udara ke sejumlah basis oposisi yang berada di selatan Suriah.
Yordania, yang prihatin tentang pecahnya kekerasan di selatan Suriah, telah memfasilitasi pembicaraan damai antara FSA dan Rusia atas kesepakatan yang akan mengakhiri pertempuran.
Safadi mengatakan, pihaknya terlibat dalam diplomasi intensif dengan semua pihak dalam konflik untuk membantu menengahi gencatan senjata yang akan meringankan penderitaan warga sipil yang terlantar.
Credit sindonews.com