Ethiopia dan Eritrea tak memiliki hubungan diplomatik sejak perang dimulai pada 1998
CB,
ADDIS ABABA -- Untuk pertama kalinya, dua pemimpin dari negara yang
bermusuhan bertemu untuk mengakhiri salah satu konflik terlama di
Afrika. Perdana Menteri baru reformis Ethiopia Abiy Ahmed tiba di
ibukota Eritrea dan disiarkan secara langsung oleh televisi pemerintah
Eritrea.
Bahkan, Presiden Isaias Afwerki menyambutnya di bandara. Mereka lalu berpelukan, yang disebut sebagai pelukan persaudaraan.
Menyambut
kebahagian atas mesranya dua pemimpin tersebut, banyak orang menari dan
bernyanyi untuk para pemimpin, dan sepangjang jalanan Asmara
sampai-sampai mdipajang bendera Ethiopia dan Eritrea. Abiy dan Afwerki
melakukan perjalanan melintasi ibu kota dalam iring-iringan mobil besar
ketika orang-orang mengenakan kaos dengan gambar para pemimpin sambil
bersorak-sorai.
Para pemimpin kemudian bertemu satu-satu,
dengan Abiy yang tersenyum ke arah Afwerki di bawah dinding yang
terdapat foto mereka. Kunjungan itu terjadi sebulan setelah Abiy
mengejutkan orang-orang dengan sepenuhnya menerima perjanjian damai,
yang mengakhiri perang perbatasan dua tahun antara dua negara Afrika
Timur yang menewaskan puluhan ribu orang.
Ethiopia
dan Eritrea belum memiliki hubungan diplomatik sejak perang dimulai pada
tahun 1998. ''Kedua negara kami berbagi sejarah dan ikatan yang tidak
seperti yang lain. Kita sekarang bisa mengatasi dua dekade
ketidakpercayaan dan bergerak ke arah yang baru,'' kata Kepala staf
Abyy, Fitsum Arega, Ahad (8/7).
Kementerian luar negeri
Ethiopia menyebut kunjungan itu bagian dari upaya untuk menormalkan
hubungan dengan Eritrea. Abiy diharapkan berbicara dengan pimpinan
Eritrea tentang bagaimana memperbaiki pagar perbatasan.
Keputusan
untuk sepenuhnya menerima perjanjian damai adalah reformasi terbesar
dan paling mengejutkan yang belum diumumkan oleh perdana menteri
Ethiopia, yang mulai menjabat pada bulan April. Ia dengan cepat memulai
gelombang reformasi, membebaskan jurnalis dan tokoh-tokoh oposisi dari
penjara, menjalankan ekonomi negara secara terbuka dan membuka blokir
ratusan situs web setelah bertahun-tahun protes anti-pemerintah yang
menuntut lebih banyak kebebasan.