Portal Berita Tentang Sains, Teknologi, Seni, Sosial, Budaya, Hankam dan Hal Menarik Lainnya
Selasa, 21 November 2017
Turki Sebut Insiden di Norwegia Skandal Terbesar NATO
Wakil
Perdana Menteri Turki Bekir Bozdag menyebut insiden yang terjadi dalam
latihan gabungan NATO di Norwegia sebagai skandal terbesar organisasi
itu. Foto/Istimewa
ANKARA
- Wakil Perdana Menteri Turki Bekir Bozdag menyebut insiden yang
terjadi dalam latihan gabungan NATO di Norwegia sebagai skandal terbesar
organisasi itu. Dalam latihan perang itu terpampang sebuah poster yang
berisi musuh-musuh NATO, dan nama Perdana Menteri Turki Tayyip Erdogan
berada di dalamnya.
"Ini adalah salah satu skandal terbesar dalam
sejarah NATO. Kami menyatakan dengan jelas bahwa insiden ini tidak
boleh disembunyikan, atau dilupakan begitu saja," ucap Bozdag, seperti
dilansir Anadolu Agency pada Senin (20/11).
Sementara itu, akibat
insiden ini Erdogan langsung mempertanyakan kredibilitas NATO,
khususnya dalam hal melindungi anggota mereka dari berbagai macam
ancaman yang ada. Satu hal yang disoroti Erdogan adalah penarikan
sistem pertahanan rudalnya dari Turki.
Erdogan lalu
mempertanyakan sikap NATO yang memprotes keras Turki karena membeli
sistem pertahanan udara buatan Rusia S-400. Menurutnya, apa yang
dilakukan NATO benar-benar mengundang banyak pernyataan.
"Kredilitas
NATO telah dipertanyakan oleh semua negara anggotanya, saat mereka
menarik sistem pertahanan rudal dari Turki, di saat ancaman dari Suriah
meningkat. Dan sekarang, ketika kita mencoba untuk membeli sistem
pertahanan udara S-400 dari Rusia, reaksi dari beberapa negara aliansi
(NATO) membuktikan keburukan ini," ungkap Erdogan.
NATO sendiri
sejatinya telah meminta maaf mengenai insiden di Norwegia. Namun,
Erdogan menolak permintaan maaf dari NATO itu, dengan menyebut perilaku
yang tidak sopan tak bisa dimaafkan dengan mudah.
Erdogan Tolak Maaf NATO soal Namanya Masuk Daftar Musuh
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Foto/REUTERS
ISTANBUL
- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada hari Sabtu menolak
permintaan maaf dari NATO setelah namanya muncul di poster yang memuat
daftar musuh dalam latihan perang aliansi militer tersebut di Norwegia.
Menurut Erdogan, perilaku yang tidak sopan tak bisa dimaafkan dengan
mudah.
”Anda telah melihat perilaku yang tidak sopan pada latihan
NATO kemarin. Ada beberapa kesalahan yang dilakukan bukan oleh orang
bodoh tapi oleh orang-orang pangkalan,” kata Erdogan dalam sebuah pidato
yang disiarkan langsung di televisi.
”Masalah ini tidak bisa ditutupi dengan permintaan maaf sederhana,” lanjut Erdogan, yang dikutip Reuters, Minggu (19/11/2017).
Presiden
Turki ini pada hari Jumat mengumumkan bahwa Ankara menarik 40 tentara
keluar dari latihan perang NATO di Norwegia, setelah namanya muncul
dalam daftar musuh di sebuah poster di latihan tersebut.
Selain Erdogan, nama Bapak Turki Modern Mustafa Kemal Ataturk juga masuk dalam daftar musuh di poster tersebut.
Mengomentari
insiden tersebut, Sekjen NATO Jens Stoltenberg yang berada Joint
Warfare Center NATO di Stavanger, Norwegia, mengatakan; ”Saya mohon maaf
atas pelanggaran yang telah terjadi.”
”Insiden tersebut
merupakan hasil tindakan individu dan tidak mencerminkan pandangan
NATO,” lanjut Stoltenberg dalam sebuah pernyataan.
Individu yang
terlibat, kata Stoltenberg, adalah seorang kontraktor sipil yang
disokong oleh Norwegia dan bukan pegawai NATO. Individu itu segera
dikeluarkan dari latihan. Sedangkan tindakan lebih lanjut akan
diserahkan kepada pihak Norwegia.
”Turki adalah sekutu NATO yang
berharga, yang memberikan kontribusi penting bagi keamanan sekutu,”
imbuh Stoltenberg. Pihak Norwegia juga menyampaikan permintaan maaf
kepada Erdogan.