Kamis, 16 November 2017

Asal Usul Nama Paus Sperma dan Misteri Spermaceti



Asal Usul Nama Paus Sperma dan Misteri Spermaceti
Penyelam Sabrina Belloni berpose di dekat dua ekor paus sperma yang tengah tertidur. boredpanda.com

CB, Jakarta - Nama ikan paus sperma berasal dari organ spermaceti yang terletak di kepalanya. Organ ini menghasilkan zat mirip lilin putih yang pada mulanya disalahpahami sebagai sperma oleh penangkap paus purba.

Seiring usia paus, persentase zat lilin yang ditemukan pada organ spermaceti meningkat dari sekitar 40 persen sampai hampir 90 persen tergantung pada usia dan jenis kelamin paus.
Nama spermaceti sendiri berasal dari sejarah paus sperma masa lalu saat penangkap paus dulu memburu mamalia laut ini untuk lemak dan minyak spermaceti mereka.
Spermaceti yang ditemukan di tengkorak paus pada awalnya diyakini sebagai sperma karena mirip lilin putih mutiara dan warnanya yang menyerupai sperma yang sebenarnya.
Karena kemiripannya dengan sperma, organ penghasil minyak ikan paus ini dan zat yang dihasilkan darinya diberi nama "organ spermaceti" dan "minyak sperma" oleh mereka yang memburu mamalia laut ini.
Selama era perburuan paus, pemburu dan pabrikan mendapati spermaceti menjadi bahan kimia yang hebat untuk digunakan membuat lilin, kosmetik, salep, tekstil dan berbagai bahan lainnya karena kurang berbau saat membeku.
Untuk mencegah minyak spermaceti berbau anyir, para penangkap ikan paus akan merebus lilin itu untuk menghilangkan kotoran dan kemudian mengendapkannya dengan metode yang dikenal sebagai wintering, di mana pemburu atau pemanen paus meninggalkan lilin yang dimurnikan itu dalam udara dingin sampai membeku.
Dalam keadaan ini zat itu akan terbentuk menjadi zat keras yang masih terasa mirip lilin saat disentuh dengan tangan.
Akhirnya, teknologi menjadi lebih maju dan ilmuwan lebih mampu meneliti zat mirip lilin putih mutiara ini  dan mereka sadari bahwa bahan kimia yang dihasilkan oleh organ spermaceti ini bukan sperma dan tidak berperan dalam sistem reproduksi ikan paus.
Informasi yang baru ditemukan ini telah menyebabkan para ilmuwan untuk berteori tentang berbagai kemungkinan kegunaan minyak ini dalam membantu kelangsungan hidup ikan paus.
Sementara para ilmuwan belum dapat memastikan dengan pasti kegunaan zat ini, satu teori umum menyebutkan bahwa minyak spermaceti yang diproduksi oleh organ spermaceti membantu paus dengan daya apung serta membantu menyelam dan naik di air lebih cepat, namun penelitian terbaru telah membantah teori ini.
Teori populer lainnya adalah bahwa zat spermaceti yang ditemukan di kepala paus sperma membantu paus dengan echolocation, karena bahan mirip lilin ini  membuat konduktor suara yang sangat baik.
Echolocation bekerja dengan menghasilkan serangkaian suara dan kemudian mendengarkan gema yang kembali ke pengirim dari objek di lingkungan sekitar.
Gema yang kembali dapat menginformasikan paus sperma tentang jarak, arah, kecepatan, kepadatan dan ukuran objek yang dibutuhkan.
Minyak spermaceti yang ditemukan di kepala paus sperma dapat meningkatkan kemampuan ikan paus untuk mengarahkan titik mangsa seperti cumi-cumi dan gurita raksasa, yang dapat ditemukan di kedalaman yang ekstrem dalam air hitam pekat.

Sayangnya tanpa penelitian yang cukup, banyak ilmuwan tidak bisa sampai pada kesimpulan singkat tentang penggunaan spermaceti di kepala paus sperma.



Credit  tempo.co