Rabu, 15 November 2017

AS Ungkap Rincian Serangan Siber Korut


Hacker (ilustrasi)
Hacker (ilustrasi)



CB, WASHINGTON -- Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengungkap rincian teknis serangan siber yang disponsori oleh pemerintah Korea Utara (Korut), Selasa (14/11). Serangan ini telah menargetkan industri kedirgantaraan, telekomunikasi, dan keuangan sejak 2016.

FBI dan Departemen Keamanan Nasional (DHS) mengatakan peretas dari Korut menggunakan jenis malware yang dikenal sebagai FALLCHILL. Malware ini digunakan masuk ke sistem komputer dan membahayakan sistem jaringan.

Keduanya juga mempublikasikan alamat IP yang menurut FBI terkait dengan kampanye peretasan Korut. Hal ini dimaksudkan untuk membantu sektor industri swasta untuk melawan serangan tersebut.

Malware FALLCHILL menyediakan peretas dengan lintang yang luas untuk memantau dan mengganggu sistem yang terinfeksi. Malware biasanya memperoleh akses ke sistem sebagai file yang dikirim melalui perangkat lunak atau saat pengguna mengunduhnya tanpa sengaja dengan mengunjungi situs yang dikompromikan oleh para hacker.

Informasi baru ini disampaikan di tengah meningkatnya ketegangan antara Washington dan Pyongyang terkait uji coba rudal Korut. Sebelumnya pemerintah AS, mengatakan Korut akan terus bergantung pada operasi siber untuk meningkatkan tujuan militer dan strategisnya.

FBI dan DHS telah mengeluarkan peringatan pada Juni lalu, yang menyalahkan pemerintah Korut atas serangkaian serangan siber pada 2009. Serangan siber ini menargetkan media, sektor kedirgantaraan dan keuangan, serta infrastruktur penting di AS dan di seluruh dunia.

Korea Utara secara rutin membantah terlibat dalam serangan sibet terhadap negara-negara lain.





Credit  REPUBLIKA.CO.ID