Peluncuran roket Cina, Long March-5 Y2, di Wenchang, Hainan, Cina, 2 Juli 2017. (REUTERS)
CB, Jakarta - Roket terbesar milik Cina, yang bernama Long March-5 Y2, gagal meluncur pada hari Minggu, 2 Juli 2017. Menurut pemerintah Cina, roket ini sedianya akan mengangkut satelit terberat milik Cina.
“Sebuah anomali timbul dalam penerbangan roket tersebut. Penelitian lebih lanjut akan dilakukan,” demikian diberitakan kantor berita Xinhua setelah roket diterbangkan pada malam hari dari provinsi Hainan di bagian selatan Cina. Xinhua tidak menyebutkan apakah investigasi lanjutan akan dilaksanakan.
Pada tahun ini, tipe roket yang serupa diharapkan bisa melanjutkan usaha Cina untuk mencapai bulan dan kembali dengan sampel-sampel temuan. Sampai saat ini, belum ada kepastian bahwa jadwal dari misi ini akan terganggu akibat gagalnya peluncuran tersebut.
Untuk meningkatkan pertahanan dan keamanan nasional, Presiden Xi Jinping telah memprioritaskan kemajuan program-program luar angkasa dari Cina. Pemerintah menekankan bahwa inisiatif ini memiliki maksud yang sepenuhnya damai.
Walau hampir seluruh program-program luar angkasa berjalan tanpa kendala, Cina masih harus mengejar ketertinggalan pada Amerika Serikat dan Rusia. Salah satu program yang signifikan terjadi pada tahun 2013, ketika rover bulan milik Cina bernama Jade Rabbit mendarat di Bulan dengan berbagai kendala teknis yang parah.
Credit TEMPO.CO