Penjelasan Google disampaikan kepada Menkominfo.
Googlemaps tanpa Palestina (Motherboard)
CB –
Google diberitakan menghapus nama Palestina dan menggantikannya dengan
Israel dalam Googlemaps. Menanggapi hal ini, Menteri Komunikasi dan
Informatika Rudiantara mengatakan akan berkonsultasi dengan Kementerian
Luar Negeri.
"Ini masalah politik internasional, saya harus konsul sama Menlu (Menteri Luar Negeri)," kata Rudiantara di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu 10 Agustus 2016.
Rudiantara mengatakan, ia sudah menanyakan masalah ini kepada pihak Google. Alasannya, Google hanya mengacu kepada pengakuan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Diketahui bahwa status Palestina di PBB masih sebagai peninjau dan belum diterima sebagai negara anggota tidak tetap.
"Google mengacu pada PBB. Di PBB, Palestina statusnya observer, belum menjadi anggota," ujar dia.
Namun demikian Rudiantara menegaskan, pemerintah Indonesia akan turut mendorong dunia agar segera mengakui keberadaan Palestina. Hal itu kata dia sudah dideklarasikan pada forum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dan peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) yang lalu.
"Posisi pemerintah Indonesia jelas kita mendukung (Palestina sebagai negara diakui)," katanya.
"Ini masalah politik internasional, saya harus konsul sama Menlu (Menteri Luar Negeri)," kata Rudiantara di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu 10 Agustus 2016.
Rudiantara mengatakan, ia sudah menanyakan masalah ini kepada pihak Google. Alasannya, Google hanya mengacu kepada pengakuan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Diketahui bahwa status Palestina di PBB masih sebagai peninjau dan belum diterima sebagai negara anggota tidak tetap.
"Google mengacu pada PBB. Di PBB, Palestina statusnya observer, belum menjadi anggota," ujar dia.
Namun demikian Rudiantara menegaskan, pemerintah Indonesia akan turut mendorong dunia agar segera mengakui keberadaan Palestina. Hal itu kata dia sudah dideklarasikan pada forum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dan peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) yang lalu.
"Posisi pemerintah Indonesia jelas kita mendukung (Palestina sebagai negara diakui)," katanya.
Credit VIVA.co.id