Kementerian
Israel memperkenalkan prototipe kendaraan pengangkut pasukan (armoured
personnel carrier atau APC) Eitan, pada 1 Agustus 2016. Eitan dibangun
tidak untuk menggantikan APC Namer, kendaraan pengangkut pasukan kelas
berat yang telah dimiliki Israel, melainkan sebagai pelengkap karena
lebih cepat. israeldefense.co.il
Seorang
pejabat di Kementerian Pertahan Israel menyebutkan bahwa Eitan sangat
cocok dengan kebutuhan dan kondisi medan Israel. Kelebihan Eitan adalah
mampu bergerak cepat di jalan dan memiliki mobilitas cepat antara sektor
pertempuran sehingga pasukan dapat bergerak secara independen. Eitan
akan menggantikan APC M113. military-informant.com
Eitan
merupakan kendaraan angkut pasukan 8 X 8, dengan berat 30-35 ton. APC
ini menggunakan mesin bertenaga 750 dk dan mampu mencapai kecepatan
maksimum hingga 90 km/jam di jalan beraspal. APC terbaru ini mampu
membawa 12 personel, termasuk komandan, pengemudi, dan penembak.
defensenews.com
APC
Eitan akan menggunakan perlindungan aktif generasi terbaru, yang
dikembangkan oleh Rafael berdasarkan Trophy Active Protection System
(APS). Eitan juga dilengkapi dengan turet takberawak dengan senapan
mesin 30 - 40 mm yang penuh amunisi dan sensor. defensenews.com
Eitan
merupakan kendaraan pengangkut pasukan (APC) beroda pertama dalam
sejarah militer Israel, sebelumnya, Israel selalu menggunakan APC dengan
rantai. Pembuatan Eitan didasarkan dari pengalaman di Perang Gaza, pada
20014. Eitan kurang baik bila dibandingkan APC Israel lain, seperti
Namer. Namun, biaya pembuatan Eitan murah, sehingga Israel dapat
memiliki banyak unit Eitan untuk kepentingan militernya. defensenews.com
APC
Eitan akan menggantikan seribu lebih APC M113 dan beberapa kendaraan
lainny yang masih digunakan angkatan bersenjata Israel. APC M113 menjadi
bulan-bulanan senjata berat dan rudal anti tank, pada saat terjadi
perang dengan Hamas di Gaza. Hamas menggunakan senjata rudal dipandu
anti tank dan peluncur roket RPG-7 yang meluluh lantakan banyak APC
M113, sehingga Israel memutuskan membuat APC baru yang lebih tahan
gempuran rudal anti tank. defensenews.com
Credit Tempo.co