Kamis, 14 Juli 2016

Perancis Kembali Turunkan Kapal Induk untuk Perangi ISIS

 
Perancis Kembali Turunkan Kapal Induk untuk Perangi ISIS 
 Pemerintah Perancis akan kembali menurunkan kapal induk Charles de Gaulle sebagai pembalasan dendam atas serangan ISIS di Paris tahun lalu. (Wikipedia))
 
Jakarta, CB -- Perancis akan kembali mengerahkan kapal induk Charles de Gaulle ke Timur Tengah untuk memerangi ISIS pada akhir tahun ini. Armada Perancis akan bergabung dengan koalisi AS untuk menghantam ISIS dari laut dan udara.

Menurut Presiden Francois Hollande pada Rabu (14/6) penurunan kapal induk ini untuk membalas dendam atas serangan militan ISIS di Perancis.

"Armada perang, termasuk Charles de Gaulle akan kembali dikerahkan di Operasi Chammal, karena kami harus menyerang balik mereka yang menyerang kami pada Januari dan November 2015," kata Hollande dalam pidatonya jelang parade militer dalam hari nasional Perancis 14 Juli.

Tahun lalu Perancis beberapa kali diserang oleh kelompok militan. Januari 2015, serangan dilakukan terhadap majalah satire Charlie Hebdo di Paris, menewaskan 17 orang. Pelakunya adalah para simpatisan Al-Qaidah.

Pada November lalu, serangkaian penembakan dan pengeboman juga terjadi Paris, menewaskan 130 orang. Para pelaku adalah pengikut ISIS, seorang di antaranya baru kembali berperang di Suriah.

Usai serangan November lalu, Perancis juga telah mengerahkan kapal induknya ke laut dekat Suriah untuk melancarkan serangan. Kapal induk Perancis membawa armada jet tempur Rafale dan Super Etendards.

Serangan demi serangan yang dilakukan pasukan koalisi AS membuat ISIS kehilangan banyak wilayah di Irak dan Suriah.

Juni lalu, ISIS kehilangan wilayah mereka di Mosul setelah satu bulan pertempuran. ISIS masih menguasai Mosul di Irak yang disebut sebagai ibu kota kedua mereka setelah Raqqah di Suriah.

Sementara itu AS mengatakan pekan ini akan mengirimkan tambahan 560 tentara ke Irak untuk membantu infrastuktur dan logistik di pangkalan udara Qayara.



Credit  CNN Indonesia