Senin, 18 Juli 2016

Dicurigai Terlibat Kudeta Turki, Komandan "Rumah Nuklir" AS Ditangkap

 
Dicurigai Terlibat Kudeta Turki Komandan Rumah Nuklir AS Ditangkap
Pangkalan Udara Incirlik di Adana, Turki. | (Reuters)
 
ADANA - Otoritas Turki menangkap Jenderal Bekir Ercan Van, komandan Pangkalan Udara Incirlik yang jadi rumah senjata nuklir Amerika Serikat (AS) di Turki. Komandan militer Turki itu turut dicurigai terlibat kudeta militer yang gagal pada Jumat malam.

Penangkapan Jenderal Bekir terjadi pada hari Minggu. Dia selama ini bertanggung jawab atas operasi di Pangkalan Udara Incirlik yang jadi markas AS dalam meluncurkan serangan terhadap ISIS di Irak dan Suriah.

Menurut laporan Sputniknews, Senin (18/7/2016), sejumlah petugas berpangkat lebih rendah turut ditangkap bersama Jenderal Bekir. Penangkapan komandan Pangkalan Udara Incirlik merupakan bagian dari operasi "pembersihan" besar-besaran di korps militer Turki. Hingga kini, sekitar 6.000 orang telah ditangkap.

 

Setelah kudeta pada Jumat malam, Konsulat AS melaporkan bahwa akses masuk dan keluar dari dan ke Pangkalan Udara Incirlik diblokir. Listrik juga diputus. Padahal, pangkalan ini menjadi rumah bagi 2.500 staf militer dan 90 senjata nuklir AS.

Sementara itu, di saat situasi di Turki, khususnya di Pangkalan Udara Incirlik sudah stabil, muncul laporan bahwa 42 helikopter telah hilang dari markas militer Turki. Hal ini telah memicu spekulasi akan adanya kudeta kedua. Spekulasi itu juga merembet pada kekhawatiran soal keamanan senjata nuklir AS di Turki.

Pada hari Minggu, Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, berharap peristiwa yang terjadi di Turki tidak akan mempengaruhi operasi militer bersama. Dia juga membahas rintangan yang dialami personel militer AS usai upaya kudeta di Turki.

”Mungkin ada beberapa pengisian bahan bakar yang berlangsung dengan Angkatan Udara Turki, dengan pesawat yang terbang dalam kudeta itu sendiri,” katanya.

Juru bicara Pentagon, Peter Cook, mengklaim bahwa operasi anti-ISIS telah dipulihkan kembali. Menurutnya, pemadaman listrik yang sempat terjadi di Pangkalan Udara Incirlik usai kudeta tidak mempengaruhi fasilitas AS yang menyediakan energi dengan generator sendiri.


Credit  Sindonews