Pakistan sukses meluncurkan rudal
jelajah Hatf VII atau lebih dikenal dengan nama Babur. Babur
dikembangkan oleh National Defence Complex (NDC) dan merupakan rudal
yang diluncurkan secara vertikal dan mampu mencapai target sejauh 700
km. Turunan rudal jelajah Tomahawak, rudal buatan Amerika Serikat, ini
terbang pada ketinggian 100 hingga 200 meter di atas permukaan tanah dan
menghancurkan sasaran di darat dan laut. tribune.com.pk
Rudal jelajah Babur panjangnya 6,25
m, 7 m dengan booster, dan diameter 0,52 m. Babur menggunakan mesin jet
berbahan bakar cair dan roket booster berbahan bakar padat dan termasuk
rudal jelajah subsonik karena kecepatan maksimumnya 880 km/jam. Rudal
jelajah Pakistan ini mampu membawa hulu ledak konvensional seberat 450
kg atau hulu ledak nuklir berkekuatan antara 10 dan 35 kiloton.
defence.pk
Rudal Babur dilengkapi dengan
teknologi rudal modern yaitu terrain contour matching (TERCOM) sehingga
rudal dapat terbang mengikuti kontur bumi. Rudal jelajah Pakistan ini
juga dilengkapi dengan Digital Scene Matching and Area Correlation
(DSMAC) untuk mendapatkan target, terutama target bergerak. Pakistan
saat ini sedang mengembangkan Babur hingga dapat mencapai target sejauh
1.000 km, dan Babur dapat diluncurkan dari kendaraan peluncur, kapal
perang, dan kapal selam. defence.pk
India sukses meluncurkan rudal
jelajah subsonik Nirbhay yang didesain dan dikembangkan oleh Defence
Research & Development Organisation (DRDO). Rudal ini diluncurkan
secara vertikal dan dirancang sebagai rudal dengan akurasi tiggi dan
siluman, sama seperti rudal jelajah Tomahawk milik Amerika Serikat dan
Babur milik Pakistan. Nirbhay mampu terbang pada ketinggian 500 m dan 4
km di atas permukaan bumi. ndtv.com
Rudal jelajah Nirbhay memiliki
panjang 6 m dan diameter 0,52 m dan termasuk rudal jelajah subsonik
karena kecepatan maksimumnya 0,8 mach atau sekitar 988 km/jam. Nirbhay
menggunakan mesin turbo jet dan booster berbahan bakar padat. Rudal
jelajah India ini mampu membawa hulu ledak konvensional seberat 300
hingga 400 kg dan juga dapat membawa hulu ledak nuklir.
pakistanaffairs.pk
Rudal jelajah subsonik Nirbhay
menggunakan Inertial Navigation System, untuk memandu rudal, yang
dikembangkan oleh Research Centre Imarat (RCI). India masih terus
mengadakan uji coba rudal jelajah subsonik Nirbhay. Tes pertama
dilakukan, pada 12 Maret 2013 dan gagal karena rudal hancur di tengah
perjalanan, test kedua, 17 Oktober 2014, berhasil dengan baik, dan test
ketiga, 16 October 2015, gagal lagi karena rudal jatuh. reddit.com
Credit Tempo.co