Lapan berhasil luncurkan satelit LAPAN-A2 dan bikin pesawat N219.
Pesawat N219 buatan PT Dirgantara Indonesia dan Lapan, Kamis (10/12/2015). (VIVA.co.id/Mega Dwi Anggraeni)
Dikatakan Kepala Lapan Thomas Djamaluddin, sejumlah keberhasilan yang telah diraih oleh instansinya pada 2015, telah menumbuhkan kepercayaan diri Lapan sebagai pusat unggulan penerbangan dan antariksa, guna mewujudkan Indonesia yang maju dan mandiri.
"Pencapaian, prestasi, dan penghargaan pada 2015 ini menambah kepercayaan diri dan upaya untuk meningkatkan kinerja lembaga," kata Thomas dalam keterangan tertulisnya, Senin, 4 Januari 2016.
Beragam prestasi dan pencapaian Lapan selama 2015, seperti mendapatkan pembinaan guna menjadi Pusat Unggulan Iptek 2016-2018 dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi untuk Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer (PSTA). LAPAN menerima penghargaan Tangguh Award 2015 dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk kategori Tokoh Inspiratif. Penghargaan ini diberikan untuk Tim Tanggap Darurat Bencana Berbasis Penginderaan Jauh Lapan.
Kemudian, lembaga pemerintah nonkementerian ini juga mendapatkan sertifikat ISO 9001:2008 untuk Sistem Manajamen Mutu dalam Pelayanan Teknologi dan Data Penginderaan Jauh. Sertifikat tersebut merupakan hasil upaya dan kerja sama Pusat Pemaanfaatan Penginderaan Jauh dengan Pusat Teknologi dan Data Penginderaan Jauh Lapan dalam menyampaikan informasi berbasis data citra satelit.
Lapan juga berhasil mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) untuk Lapan Surveillence UAV (LSU) 03. Pesawat tanpa awak ini mampu menempuh jarak 340 kilometer dengan rute Garut-Pangandaran-Cilacap pulang pergi selama 3,5 jam. Lapan, melalui Pusat Teknologi Penerbangan (Pustekbang) juga menerima penghargaan Karya Unggulan Anak Bangsa dari Menristekdikti melalui konsep Maritime Surveillance System (MSS) berbasis UAV.
Pesawat anak negeri
Lalu, pada 2015 juga menjadi momen kebangkitan penerbangan nasional, karena Lapan bekerjasama dengan PT Dirgantara Indonesia dalam memproduksi pesawat N219. Pesawat dengan kapasitas 19 orang itu murni dikembangkan oleh putra-putri Indonesia.
Dan, yang paling mencolok dari capaian Lapan di 2015 itu diluncurkannya satelit LAPAN-A2/Orari pada September 2015. Satelit generasi kedua itu mengorbit di ketinggian 650 kilometer dari permukaan bumi. Menariknya, wahana antariksa tersebut merupakan yang pertama kategori satelit ekuatorial Indonesia. LAPAN-A2 punya tiga misi utama, yakni pemantauan wilayah Indonesia, pemantauan kapal, dan komunikasi amatir radio.
Di bidang Kajian Penerbangan dan Antariksa, Presiden RI, Joko Widodo telah menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 49/2015 tentang Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan). Peraturan ini terkait dengan Struktur Organisasi Lapan. Kemudian, disusul dengan evaluasi dan seleksi terbuka nasional dan internal untuk 4 Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Madya, 14 JPT Pratama, 45 Administrator, dan 55 Pengawas.
Prestasi Lapan lainnya selama 2015 yaitu meningkatnya peringkat di Webometrik lembaga riset pada Januari 2015. Lapan memperoleh peringkat tiga nasional atau 666 internasional. Sebelumnya, Lapan berada di peringkat empat atau 741 internasional.
Credit VIVA.co.id