Senin, 05 Oktober 2015

Turki cegat pesawat perang Rusia

rusia 
  Foto Kementerian Pertahanan Rusia tentang serangan dekat Jisr al-Shughour, provinsi Idlib, Suriah pada 4 Oktober.
Turki menyatakan telah mencegat sebuah pesawat perang Rusia yang melanggar wilayah udaranya di dekat perbatasan dengan Suriah.
Negara tersebut telah mengeluarkan protes keras dan duta besar Rusia sudah dipanggil ke kementerian luar negeri di Ankara.
Menteri Luar Negeri Turki, Feridun Sinirlioglu, menelepon rekannya dari Rusia, Sergei Lavrov, memperingatkan bahwa Moskow dapat dianggap bertanggung jawab terhadap akibat apapun jika pelanggaran terus dilakukan.
Dia juga telah merundingkan peristiwa ini dengan para menteri NATO.
Turki menolak keras operasi pemboman Rusia untuk mendukung Presiden Suriah, Bashar al-Assad.
Sebelumnya Presiden Suriah, Bashar al-Assad, menggambarkan campur tangan Rusia dalam perang saudara di Suriah sebagai sangat penting untuk keamanan seluruh kawasan Timur Tengah.
Pemimpin Suriah ini mengatakan aksi militer koalisi pimpinan Amerika Serikat terhadap kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS gagal mencegah penyebaran terorisme.
Ia menegaskan hanya koalisi Suriah, Rusia, Iran dan Irak yang bisa mencegah kerusakan di kawasan.
"Koalisi ini harus berhasil, jika tidak, kita akan menyaksikan kehancuran seluruh kawasan. Kami yakin koalisi ini akan berhasil," kata presiden Suriah dalam wawancara dengan televisi Iran yang disiarkan pada Minggu (04/10).

Credit BBC