Selasa, 06 Oktober 2015

Australia Borong Kendaraan Tempur dari Perusahaan Perancis



Australia Borong Kendaraan Tempur dari Perusahaan Perancis  
Pembelian lebih dari 1.000 kendaraan lapis baja Hawkei dari perusahaan Perancis, Thales, merupakan upaya modernisasi perangkat tempur Australia. (Dok. Thales)
 
 
Jakarta, CB -- Pemerintah Australia memborong ribuan kendaraan tempur lapis baja dari perusahaan Perancis, Thales. Kendaraan ini akan dirakit di dalam negeri sehingga menciptakan ratusan lapangan pekerjaan baru.


Diberitakan The Guardian, Senin (5/10), pemerintah Australia akan membeli 1.100 kendaraan tempur Hawkei yang didesain oleh Thales dan lebih dari 1.000 karavan militer dengan harga US$1,3 miliar atau lebih dari Rp18 triliun.

Ini merupakan kontrak pertahanan besar pertama yang ditandatangani Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull setelah menggulingkan Tony Abbott bulan lalu. Pembicaraan soal pembelian Hawkei telah dilakukan sejak tahun 2011 saat Thales menjadi salah satu perusahaan yang mengikuti tender pengadaan kendaraan tempur lapis baja.

Kendaraan seberat 7 ton ini akan dirakit di cabang perusahaan Thales di Bendigo, Victoria, Australia, mulai pertengahan 2017. Perakitan Hawkie yang akan memakan waktu 3,5 tahun ini diperkirakan akan menciptakan lebih dari 170 lapangan pekerjaan baru.

Mobil lapis baja Hawkei lebih canggih dibanding tipe pendahulunya yang juga dibuat untuk angkatan bersenjata Australia, Bushmaster. Kendaraan yang mampu mengangkut enam tentara ini disebut lebih baik dalam melindungi personel di wilayah rawan serangan rudal balistik dan roket.

 
Australia memborong kendaraan lapis baja Hawkei dari perusahaan Perancis. (Dok. Thales)
Selain itu kendaraan yang bisa diturunkan dengan helikopter ini dipersenjatai dengan senjata berat 12,7 mm, peluncur granat 40mm atau rudal Javelin. Kendaraan ini juga dilengkapi dengan beberapa senapan mesin.

Australia gencar memodernisasi persenjataan mereka demi menghadapi potensi ancaman di wilayah Asia-Pasifik dan Timur Tengah. Negara ini tergabung dalam koalisi penggempur ISIS pimpinan Amerika Serikat. Di masa lalu, pasukan darat Australia juga diturunkan untuk misi di Irak dan Afghanistan.

Selain membeli kendaraan tempur, Australia juga mengincar pembelian pesawat tempur, kapal perang dan kapal selam yang keseluruhan total harganya mencapai AU$270 miliar.


Credit  CNN Indonesia