Kamis, 13 Agustus 2015

Perusahaan Swiss Bawa Robot Pekerja ke Indonesia


Perusahaan Swiss Bawa Robot Pekerja ke Indonesia  
YuMi, robot pekerja dari ABB (dok.ABB)
 
Jakarta, CB -- Perusahaan teknologi asal Swiss, ABB mengumumkan robot anyar produksinya yang bakal mendampingi pekerja manusia di industri.

Bernama YuMi, robot ini diyakini bisa membantu pekerjaan pabrik yang sifatnya repetitif atau berulang kali. YuMi pun tak lama lagi akan hadir di Indonesia guna menyebarkan 'virus' keberadaan teknologi robot otomisasi yang kian menjamur.

Menurut Robotics LBU Manager ABB Indonesia, Lilik Suharmawan, YuMi dirancang untuk berkolaborasi dengan manusia alias menjadi mitra yang tugasnya memproduksi barang.


Robot yang diambil dari kata You and Me ini menurut Lilik, terbuat dari bahan magnesium ringan dan dilapisi pelindung plastik pengambang, lengkap dengan bantalan empuk yang bisa meredam benturan.

Pilihan Redaksi
Dengan sensor khusus yang ditanamkan di tubuhnya, YuMi sengaja diciptakan untuk mengikuti gerakan manusia. Walau tak memiliki kepala, tangan YuMi bisa bergerak secara aktif untuk beroperasi.

YuMi dioperasikan masih dengan bantuan manusia dengan menekan tombol "Play" pada remote control.

Lilik juga menjelaskan, YuMi diprogram terlebih dahulu dengan tiga metode yang berbeda. Pertama dari remote control tersebut, kemudian dioperasikan melalui aplikasi peranti lunak pada komputer, dan melalui pelatihan secara manual oleh manusia.

YuMi akan ditargetkan untuk tiga pasar, yaitu industri UKM, produk konsumen, dan mainan.

YuMi dirancang di Tiongkok dan rencananya akan dipamerkan di Indonesia pada 16-19 September di Jakarta International Expo, Kemayoran.

YuMi dibanderol mulai dari US$ 40 ribu atau sama dengan Rp 552 juta.

Credit  CNN Indonesia



Robot Pabrik, Pintar Tapi Belum Perlu Kecerdasan Buatan


Robot Pabrik, Pintar Tapi Belum Perlu Kecerdasan Buatan  
YuMi, robot pekerja dari ABB (dok.ABB)
 
Jakarta, CB -- Perusahaan teknologi asal Swiss, ABB baru saja mengumumkan peluncuran robot anyar bernama YuMi yang bisa mendampingi manusia. Walau pintar, YuMi tak memakai kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Head of Discrete Automation and Motion Division ABB Indonesia, Steven Lim mengatakan pendapatnya mengenai kehadiran AI yang diprediksi bakal menggantikan peran manusia. "Saya tak melihat ada relevansi antara AI dan robot pekerja pabrik. Menurut saya, belum ada kebutuhan besar dalam industri untuk memakai AI saat ini, di negara manapun khususnya Asia," kata Lim saat berbincang dengan CNN Indonesia di Jakarta, baru-baru ini.


Menurut Lim, kehadiran AI belum memiliki dampak signifikan di dalam kinerja pabrik, karena sekitar 80 persen robot pabrik melakukan tugas yang repetitif atau diulang-ulang. Kebanyakan robot pendamping manusia di pabrik, kata Lim, memang sengaja dirancang untuk mengerjakan pekerjaan yang sekiranya tak efektif dilakukan oleh manusia.

"Manusia tidak mungkin disuruh mengerjakan bagian yang repetitif karena tak baik untuk kondisi fisik dan mental. Maka kita butuh robot," katanya.

Lim masih meyakini apabila AI ditanamkan pada robot yang melakukan pekerjaan repetitif, maka nilai dari kecerdasan tersebut tak tampak. Dia menyatakan setidaknya hingga tahun 2020 mendatang, ABB masih akan tetap fokus pada robot pendamping manusia.

Robot YuMi yang diambil dari kata You and Me itu terbuat dari bahan magnesium ringan dan dilapisi pelindung plastik pengambang, lengkap dengan bantalan empuk yang bisa meredam benturan.

Dengan sensor khusus yang ditanamkan di tubuhnya, YuMi sengaja diciptakan untuk mengikuti gerakan manusia. Walau tak memiliki kepala, tangan YuMi bisa bergerak secara aktif untuk beroperasi.

YuMi diprogram terlebih dahulu dengan tiga metode yang berbeda. Pertama dari remote control tersebut, kemudian dioperasikan melalui aplikasi peranti lunak pada komputer, dan melalui pelatihan secara manual oleh manusia.

Credit  CNN Indonesia