(Ilustrasi/Daria Sukhorukova)
Pejabat Rusia mengatakan bahwa bunga-bunga dari Belanda, yang menyuplai sebagian besar pasar bunga Rusia yang bernilai US$2,5 miliar, berisiko bagi kesehatan karena kemungkinan terinfeksi.
Banyak pengamat mengatakan bahwa “perang bunga” ini merupakan pembalasan Moskow atas investigasi Belanda terkait jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 di wilayah yang dikuasai oleh pemberontak pro-Rusia Juli tahun lalu.
Namun apapun alasannya, warga biasa Rusia, yang sudah menderita akibat tingkat pengangguran tinggi dan inflasi, akan berhadapan dengan harga bunga yang lebih mahal dalam beberapa minggu ke depan. Padahal, menjelang musim sekolah seperti saat ini, para murid di Rusia memiliki tradisi memberikan bunga kepada gurunya di hari pertama masuk sekolah.
Pihak berwenang sekarang sedang mempertimbangkan larangan bunga dari Belanda. Pasar Rusia menyumbang 5 persen penjualan bunga Belanda.
"Kami hanya harus memeriksa setiap pengiriman bunga langsung,” kata juru bicara pengawas pertanian Rusia, Alexei Alexeyenko.
“Rusia mencari-cari alasan agar tak membiarkan bunga kami masuk. Ini dikarenakan motif politik. Tak ada bunga yang akan dikirim ke Rusia hingga situasi berubah. Yang kami garus bawahi adalah bunga-bunga itu lebih diinspeksi di Belanda daripada di Rusia,” kata seorang juru bicara dari badan bunga Belanda, yang tak mau diidentifikasi.
Motif politik
Hubungan Rusia dan Belanda memburuk menyusul kecelakaan nahas yang menimpa MH17 saat sedang dalam perjalanan dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur. Para penyelidik Belanda menuduh kelompok separatis yang didukung Moskow menembak jauh pesawat dengan rudal buatan Rusia.
Rusia membantah tiap keterlibatan yang dituduhkan dan justru menyalahkan Ukraina. Kecelakaan itu menewaskan 298 penumpang dan kru di dalam pesawat, mayoritas merupakan warga Belanda.
Pada Juli, Rusia memveto resolusi PBB yang disponsori Belanda, untuk membentuk pengadilan guna menyelidiki penyebab jatuhnya MH17.
Menyusul jatuhnya pesawat, negara-negara Barat menjatuhkan sanksi terhadap Rusia. Moskow membalasnya dengan memberlakukan larangan impor makanan dari Barat.
Minggu ini, para penyelidik Belanda menemukan puing di lokasi jatuhnya MH17 yang bukan berasal dari pesawat, namun dari rudal yang diduga kuat buatan Rusia.
Ekspor bunga dari Belanda ke Rusia pada semester pertama 2015 mencapai 107 juta euro, namun banyak yang mengestimasi jumlah sebenarnya lebih tinggi ditambah dengan perdagangan ilegal.
Rusia terutama mengimpor bunga mawar, krisan, dan tulip.
Credit CNN Indonesia