Rabu, 19 Agustus 2015

AS dan Jerman Tarik Rudal Patriot dari Turki



Rudal Patriot (Foto: Defensetech)
Rudal Patriot (Foto: Defensetech)
WASHINGTON (CB) - Amerika Serikat mengumumkan akan menarik sistem rudal Patriotnya yang dikerahkan di dekat perbatasan Turki dengan Suriah pada Oktober nanti, sesuai dengan kesepatan yang telah disetujui. Kendati begitu, jika memang dibutuhkan, unit pertahanan udara itu bisa kembali ke Turki dalam waktu satu minggu.

Dikutip dari Voice of America, Selasa (18/8/2015), pengumuman tersebut juga menyatakan bahwa AS juga akan menarik mundur kapal Angkatan Lautnya yang berada di Mediterania sebagai bentuk dukungan terhadap pertahanan Turki.

Keputusan AS ini diumumkan satu hari setelah Jerman menyatakan hal yang kurang lebih sama. Jerman mengatakan akan menarik sekitar 250 tentara yang ditempatkan di Turki usai misi pertahanan udara mereka berakhir pada tahun depan. Hal ini dilakukan setelah dilakukan penilaian ulang dari ancaman yang berasal dari konflik di negara tetangga, Suriah.

Jerman menilai, ancaman utama dari wilayah ini berasal ISIS, yang tidak memiliki rudal. Menteri Pertahanan Jerman, Ursula Von der Leyen pada Sabtu kemarin di Berlin mengumumkan akan tetap menempatkan rudal Patriot pada tempatnya hingga misinya berakhir di bulan Januari dan tidak akan meminta persetujuan dari Parlemen untuk memperpanjangnya.

AS, Jerman, dan Belanda menempatkan sejumlah rudal Patriotnya di Turki pada awal tahun 2013 lalu setelah negara tersebut meminta bantuan dari sesama negara anggota NATO untuk membantu dalam melindungi wilayahnya di tengah perang sipil yang meningkat di Suriah. Belanda sendiri telah mengakhiri misi mereka pada awal tahun ini dan digantikan oleh Spanyol.


Credit  Okezone