Rabu, 08 Juli 2015

TNI AU Kaji Pesawat Baru sebagai Pengganti Hercules


 
KOMPAS/DAHLIA IRAWATI Pesawat Hercules dari Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, Malang, menurunkan penerjun dalam latihan Sikatan Daya 2015, Kamis (4/6), di Air Weapon Range Pandanwangi, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Latihan tersebut untuk memantapkan kesiapan TNI AU dalam menjaga NKRI.

JAKARTA, CB - Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Agus Supriatna mengaku sudah melakukan kajian untuk mengganti pesawat Hercules dengan pesawat angkut yang baru. Namun, penggantian pesawat itu menunggu keputusan dari Kementerian Pertahanan. "Kita sudah bikin pengkajian tapi semua tergantung pemerintah. Kita jelas minta yang terbaru dan banyak. Dari Airbus Perancis ada, dari Amerika ada, dan dari Rusia ada," kata KSAU di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (7/7/2015).
Ia mengaku sudah menyerahkan hasil kajian itu kepada Kemhan, namun keputusan untuk mengganti pesawat angkut TNI AU tergantung Kementerian Pertahanan.
"Rencana strategis tahun 2015-2019 ada. Ada pesawat tempur, pengganti F5. Pesawat angkut berat, pesawat helikopter berat, dan helikopter angkut besar," katanya.
Dihubungi secara terpisah, Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemenhan, Brigjen TNI Jundan Eko Bintoro membenarkan pengganti pesawat Hercules yaitu Airbus A400M asal Prancis atau Boeing C-17 milik Amerika Serikat. Kedua pesawat angkut tersebut memiliki kapasitas yang besar.
"Pesawat lebih besar, yang jelas itu baru, sekarang sudah disepakati kalau pengadaan mengutamakan yang baru, yang sudah terlanjur apa boleh buat ya sudah dilakukan. Pengadaan di Renstara II kemungkinan 2016 sampai 2018," kata Jundan.

Credit  KOMPAS.com