Rabu, 10 Juni 2015

Inggris Terima Sampel Anthrax Hidup dari Pentagon


Inggris Terima Sampel Anthrax Hidup dari Pentagon 
 Departemen Pertahanan AS, Pentagon akan menyelidiki mengapa sampel Anthrax tidak benar-benar terbunuh sebelum sampel tersebut terkirim ke sejumlah negara. (Reuters/Center for Disease Control/Handout)
 
Jakarta, CB -- Inggris menjadi salah satu negara yang menerima kiriman sampel bakteri Anthrax hidup dari Departemen Pertahanan Amerika Serikat, Pentagon, setelah pekan lalu dilaporkan Pentagon tidak sengaja mengirimkan sampel bakteri mematikan ini ke Australia, Kanada, Korea Selatan dan 19 negara bagian di AS.

Meski demikian, pemerintah Inggris menyatakan sampel bakteri tersebut berasal dari tahun 2007 dan tidak menimbulkan ancaman.

"Kami tidak percaya ada risiko kesehatan yang berkelanjutkan kepada staf kami atau kepada publik," bunyi pernyataan resmi dari Eksekutif Kesehatan dan Keselamatan Inggris, dikutip dari CNN, Selasa (9/6).

Dalam pernyataan tersebut, pemerintah Inggris menolak menyebutkan nama perusahaan yang menerima sampel bakteri Anthrax, dan menekankan bahwa perusahaan tersebut telah telah berhubungan dengan Departemen Pertahanan terkait masalah ini.

Wakil Menteri Pertahanan AS, Robert Work memperkirakan bahwa jumlah laboratorium yang menerima sampel bakteri mematikan itu akan terus bertambah.

Pentagon kini masih terus melakukan penyelidikan mengapa sampel bakteri yang awalnya diduga telah mati dan tidak berbahaya, ternyata merupakan bakteri yang hidup.

Sebagian besar sampel bakteri tersebut dikirimkan melalui FedEx, sementara lainnya dikirim lewat pos. Untungnya, hingga kini belum ada laporan penjangkitan bakteri ini.

"Tidak ada orang yang diduga atau dikonfirmasi terinfeksi Anthrax. Sampel yang dikirim memiliki konsentrasi yang sangat rendah, dan tidak dapat menginfeksi individu yang sehat," kata Work pekan lalu.

"Kami tahu bahwa pengiriman sampel ini tidak berisiko bagi masyarakat umum," kata Work menekankan.

Empat laboratorium Departemen Pertahanan kini tengah meneliti seluruh sampel milik mereka untuk memastikan bahwa bakteri Anthrax dalam sampel tersebut telah benar-benar mati. Departemen Pertahanan kini menguji lebih dari 400 batch sampel, dan menemukan empat sampel mengandung bakteri Anthrax hidup.

"Itulah alasan bahwa jumlah lab yang menerima sampel Anthrax diperkirakan akan bertambah," kata Work, sembari menambahkan bahwa dibutuhkan waktu 10 hari untuk menguji sampel Anthrax.

Pentagon akan menyelidiki mengapa sampel Anthrax tidak benar-benar terbunuh sebelum sampel tersebut dikirim, dan meneliti kembali protokol serta prosedur dalam proses tersebut.

Polisi Pentagon menerima pengiriman tiga sampel Anthrax yang seharusnya mati. Namun, salah satu dari tiga sampel tersebut terbukti mengandung sampel bakteri Anthrax yang masih hidup.


Credit  CNN Indonesia