ilustrasi (REUTERS/Brendan McDermid)
Jakarta, CB --
Kantor media Qatar Al Jazeera mengaku mengalami
insiden peretasan pada Kamis (8/6). Hanya saja, semua entitas dari media
yang berbasis di Doha ini diklaim masih tetap beroperasi.
"Seluruh sistem Al Jazeera media network berada dalam seragan siber, baik sistem, website, dan media sosial," tulis Al Jazeera dalam akun Twitternya.
"Ada upaya yang dilakukan untuk meretas sistem keamanan siber Al Jazeera, tapi kami berhasil mengagalkan upaya mereka, dan saat ini semua entitas kami tetap beroperasi," kata seorang karyawan senior yang enggan disebut namanya kepada Reuters.
Mengantisipasi peretasan siber lainnya, stasiun televisi negara Qatar bahkan menutup situsnya untuk sementara. Di akun twitternya, mereka mencuitkan bahwa hal ini dilakukan demi upaya keamanan dari peretasan.
Melalui akun media sosialnya, kantor berita ini mengatakan bahwa mereka sedang menghadapi upaya peretasan yang terus-menerus.
Ini adalah laporan ke-tiga yang dilaporkan dalam 14 bulan terakhir.
Qatar sendiri mengatakan di bulan lalu kantor beritanya telah diretas sehingga mengeluarkan berbagai berita dan pernyataan yang salah sehingga menimbulkan banyak masalah dengan negara Arab lainnya.
Setelah itu, di bulan April, bank nasional Qatar juga mengalami peretasan. Kala itu, mereka mengalami pelanggaran keamanan sehingga data nasabah diunggah secara online, termasuk unggahan soal nama nasabah dan juga kata sandinya.
"Seluruh sistem Al Jazeera media network berada dalam seragan siber, baik sistem, website, dan media sosial," tulis Al Jazeera dalam akun Twitternya.
"Ada upaya yang dilakukan untuk meretas sistem keamanan siber Al Jazeera, tapi kami berhasil mengagalkan upaya mereka, dan saat ini semua entitas kami tetap beroperasi," kata seorang karyawan senior yang enggan disebut namanya kepada Reuters.
Mengantisipasi peretasan siber lainnya, stasiun televisi negara Qatar bahkan menutup situsnya untuk sementara. Di akun twitternya, mereka mencuitkan bahwa hal ini dilakukan demi upaya keamanan dari peretasan.
Melalui akun media sosialnya, kantor berita ini mengatakan bahwa mereka sedang menghadapi upaya peretasan yang terus-menerus.
Ini adalah laporan ke-tiga yang dilaporkan dalam 14 bulan terakhir.
Qatar sendiri mengatakan di bulan lalu kantor beritanya telah diretas sehingga mengeluarkan berbagai berita dan pernyataan yang salah sehingga menimbulkan banyak masalah dengan negara Arab lainnya.
Setelah itu, di bulan April, bank nasional Qatar juga mengalami peretasan. Kala itu, mereka mengalami pelanggaran keamanan sehingga data nasabah diunggah secara online, termasuk unggahan soal nama nasabah dan juga kata sandinya.
Credit CNN Indonesia